Wakil Rakyat Aceh Datangi Polrestabes Medan, Beri Dukungan 3 Tersangka Perkelahian Berujung Tewas

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Syafaruddin dan anggota DPRA Wahyu Wahab mengunjungi 3 tersangka perkelahian di Polrestabes Medan.

TribunMedan.com/Victory Hutauruk
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Syafaruddin dan anggota DPRA, Wahyu Wahab mengunjungi tiga terduga pelaku perkelahian Delicious Cafe Mie Aceh Pasar Baru di Kantor Satreskrim Polrestabes Medan, Selasa (11/2/2020). 

MEDAN,TRIBUNBATAM.id - Tiga orang asal Pidie, Aceh yang ditetapkan sebagai tersangka perkelahian di Delicious Cafe Mie Aceh Pasar Baru mengundang prihatin Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Syafaruddin dan anggota DPRA Wahyu Wahab.

Mereka mengunjungi tiga orang yang kini ditahan di Polrestabes Medan. Ketiga warga aceh yang kini ditahan di ruangn tahanan Polrestabes Medan masing masing yaitu Mahyudi (38) yang merupakan pengelola Delicious Cafe Mie Aceh dan dua pekerjanya masing-masing Mursalin (32), dan Agus Salim (32).

Dikutip dari TribunMedan.com, ketiganya membela diri saat perkelahian di Delicious Cafe-Mie Aceh Pasar Baru, Kelurahan Titirantai, Medan baru, Medan Rabu (29/1/2020) malam lalu.

Seorag mandor angkutan umum, Abadi Bangun tewas dalam perkelahian itu. Ketiganya dijerat pasal 338 juncto 351 ayat 3.

Kunjungan kedua wakil rakyat Aceh itu diterima Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jhonny Edison Isir dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Maringan Simanjuntak.

Dua anggota DPRA ini merasa terpanggil untuk memberikan dukungan moril dan diperkenankan bertemu langsung dengan para tersangka di ruang SatReskrim Polrestabes Medan.

Para wakil rakyat provinsi Aceh ini meminta agar para tersangka, mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada Penyidik Polrestabes Medan karena mereka berkeyakinan penanganan kasus akan dilakukan dengan cara cara yang profesional dan proporsional.

Kedua dewan Legislatif Provinsi Aceh ini berharap ketiganya mendapat keringanan dalam proses hukum atas berbagai pertimbangan.

"Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari warga di sekitar lokasi kejadian, termasuk informsi dari media, kami berkeyakinan ada keringanan untuk saudara-saudara kami ini karena selama bergaul tidak pernah berselisih dengan siapapun," tuturnya.

Ia juga menceritakan bahwa korban Abadi Bangun sudah berkali kali makan gratis dan kerap membuat keributan.

"Tidak hanya di warung mereka saja, tetapi di warung lain juga. Jadi kami berharap, ketiganya nanti bisa mendapatkan keringanan dan lebih penting, kasus ini tidak dipolitisir ke persoalan lain, apalagi kasus SARA, tapi ini murni kriminal," ungkap Syafaruddin yang merupakan anggota Fraksi Gerindra ini.

Syafruddin juga menyebutkan mendapat informasi dari Penyidik Kepolisian bahwa ketiganya tidak memiliki catatan kejahatan dan berkelakuan baik sejak ditangkap hingga saat ini.

"Jika ingin lari, ketiganya punya kesempatan itu. Tetapi ini tidak, mereka sadar telah berbuat salah dan mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan tidak melarikan diri dan pasrah ditangap Kepolisian. Kita berharap ketiganya tetap tegar menghadapi cobaan, begitu juga keluarga di kampung," bebernya.

Setelah berbincang dengan ketiganya, ia menyebutkan bahwa para pelaku diperlakukan dengan baik selama masa penyelidikan dan penyidikan oleh tim Reskrim Polrestabes Medan.

Sebelum menjenguk ketiga tersangka, kedua anggota DPRA ini sempat bersilaturrahmi dengan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jhonny Edison Isir dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Maringan Simanjuntak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved