BATAM TERKINI
Kasus Dugaan Bully Siswi di Batam Belum Usai, Keluarga Korban Tempuh Jalur Hukum
Pihak keluarga M mengambil langkah serius dengan membawa kasus dugaan bully ini ke jalur hukum.
Bahkan kata Adam lagi, pihak sekolah pernah melindungi muridnya akibat kasus yang tak ada kaitannya dengan si murid.
"Jadi pernah orangtua murid punya masalah di luar. Lalu, pihak yang bermasalah dengan si orangtua ingin menjemput murid kami itu. Dan kami pun melindungi si murid. Kasihan jika harus masalahnya menyerempet ke si anak," ungkapnya lagi.
Sementara itu, akun Instagram milik kakak M kembali mengirim postingan di akunnya. Isinya memberi tahu, kalau kejadian bullying ini tak hanya terjadi sekali saja di sekolah tempat adiknya belajar.
Akun ini mendapat kiriman direct message dari akun lainnya yang mengaku juga pernah menjadi korban bullying di sekolah itu dan akhirnya memutuskan untuk pindah.
Selain itu, akun kakak M juga mengirim video ketika M berhasil ditemukan oleh beberapa orang warga. Terlihat dalam video itu M masih menggunakan baju kemeja putih dilapis jaket hitam dan menggunakan celana jeans.
Kondisi M tampak lemah dan mulutnya mengeluarkan semacam cairan bening.
Namun hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak keluarga. Tribun Batam masih berusaha melakukan konfirmasi.
Belum Terima Laporan
Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belum mendapat laporan adanya korban perundungan (bullying) yang diduga dialami seorang siswi SMA Negeri di Batam.
"Belum ada laporan masuk," kata komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial kepada TribunBatam.id saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2020).
Selama 2019 hingga awal Februari 2020, KPPAD Provinsi Kepri baru melakukan pendampingan satu kasus saja terkait perundungan.
Kasus tersebut terkait bullying yang dialami seorang pelajar siswi sekolah kejuruan di Anambas oleh oknum guru.
Erry menyebutkan, hampir tidak ada laporan kepada KPPAD Provinsi Kepri terkait kasus bullying korban anak di bawah umur.
"Kalau pun ada, dia tidak berdiri sendiri kasusnya, tapi tersangkut dengan kasus lainnya," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kepri, M Dali melalui Kasi Kesiswaan Adi Maji mengatakan, masih melakukan monitor terkait persoalan tersebut.