VIRUS CORONA
Sabtu (15/2) Ini, 238 WNI Dari Wuhan di Natuna Dipulangkan ke Daerah Asal, Pemda Jemput di Bandara
Achmad Yurianto mengatakan, 30 provinsi sudah memastikan akan melakukan penjemputan putra-putri daerah masing masing ke bandara Halim
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Kemudian lanjut acara pelepasan dengan prosesi adat kebudayaan Natuna dan seusai itu makan siang.
Selanjutnya diterbangkan menuju bandara udara Halim Perdana Kusuma, Jakart, kata Yuri.
Adapun untuk transportasi penerbangan mereka, lanjut Yuri nanti akan menggunakan pesawat Boeing 737 dan hercules.
"Pesawatnya sama dengan penjemputan kemarin, hanya saja treknya kali ini beda dari Natuna ke Jakarta," ujarnya.
"Jadi nanti saat mereka terbang pemulangan menuju Jakarta, Menteri Kesehatan dan kepala BNPB akan ikut satu pesawat dengan WNI," katanya.
Tidak hanya itu, Yuri juga merincikan mekanisme penyambutan mereka di Jakarta.
Setelah sampai di bandara udara Halim Perdanakusuma, mereka akan disambut langsung oleh seluruh DPR RI komisi 9 bersama Pemerintah Daerah masing-masing.
"Kita sudah membicarakan hal itu dengan komisi 9, sementara untuk Pemda melalui Mendagri sudah mengintruksikannya," beber Yuri.
Untuk teknis bagaimana para WNI sampai di kampung halaman masing dan bertemu orang tuanya, itu kita serahkan ke Pemerintah daerah (Pemda) masing-masing.
WNI dari Wuhan Dipulangkan dari Natuna
Masa observasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan China di Natuna berakhir Sabtu (15/2/2020).
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Achmad Yurianto mengatakan, 3 pesawat TNI AU rencananya dipersiapkan untuk membantu proses kepulangan WNI ini ke daerahnya masing-masing.
"Selain 3 pesawat TNI AU, ada 2 unit pesawat Boeing 737 serta 1 unit pesawat Hercules yang akan disiapkan. Rencananya jam 7 pagi dari Jakarta menuju Natuna. Ini adalah sejumlah pesawat yang sama pada waktu menjemput mereka dari Batam ke Natuna,” katanya, Kamis (13/2/2020).
Rencananya Menkes, Menko PMK, Kepala BNPB dan beberapa pejabat lain akan ikut menjemput ke Natutna.
Warga yang diobservasi sebagian besar adalah mahasiswa dari 30 provinsi (Perempuan 158 orang , Laki-laki 80 orang) dengan usia termuda 5 tahun dan usia tertua 64 tahun, beserta tim KBRI 5 orang, Tim penjemput 24 orang, dan kru Batik Air 18 orang.
“Data yang kami miliki saudara-saudara kita yang sebagian besar mahasiswa itu berasal dari 30 provinsi sebarannya paling banyak adalah Jawa Timur 68 orang, Lampung 1 orang, Jakarta 12 orang, Aceh 13 orang, Papua 8 orang, Papua Barat 6 orang, dan seterusnya,” ucapnya.