Tak Sempat Pamit ke Anak & Suami, Wanita Kehabisan Ongkos Tewas di Jalan Saat Pulang Sendirian
Tak Sempat Pamit ke Anak dan Suami, Wanita Kehabisan Ongkos Tewas di Jalan Saat Pulang Sendirian
"Gak ada masalah apa-apa, kami baik-baik saja. Istri saya pamit mau berkunjung ke anak-anaknya di Ciamis dan Bandung sejak Selasa (12/2/2020) kemarin."
"Baru ada kabar dari polisi kalau istri saya meninggal tertabrak kereta, saya langsung ke sini (kamar mayat)," tambah Suhdi.
Keluarga pun sempat mengetahui bahwa korban kehabisan ongkos selain dari anaknya, terdapat surat laporan.
Korban sebelumnya melapor ke Polsek Cibeunying Kidul Bandung pada Kamis (13/2/2020).
"Tadi saya temukan surat laporan istri saya ke Polsek Cibeunying Kidul Bandung yang menyatakan kehabisan ongkos."
"Dalam suratnya, korban melapor Kamis kemarin," tambahnya.
Kondisi tubuh mengenaskan
Saat ini mayat korban akan langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Mayat korban sebelumnya telah diperiksa oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota dan dokter di kamar mayat RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Diberitakan sebelumnya, Sarnah (62), seorang nenek asal Jalan Burujul III Sindangreret, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Ia diketahui tertabrak kereta api sampai hingga kondisinya mengenaskan di KM 4 Desa Dawagung, Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (14/2/2020) pagi.
Kejadian itu saat melintas Kereta Api Kahuripan Jurusan Blitar-Kiara Condong di lokasi tewasnya korban dengan masinis utama Doni Yanuar sekitar pukul 04.30 WIB.
Petugas Perlintasan Kereta Api Dawagung Rajapolah, Tatang Yunardi mengatakan, dirinya mendapatkan laporan dari masinis kereta api tersebut ada seseorang yang tertabrak.
Korban tak dengar peringatan dari KA Kahuripan
Diduga saat itu, korban sedang berjalan kaki di rel kereta api.
Tanpa disadari, muncul kereta api Kahuripan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung.