HUMAN INTEREST

Diupah Rp 8 Ribu Per Kg, Warga Natuna Pilih Jadi Pemetik Cengkeh Daripada Melaut Saat Musim Panen

Tidak hanya Mushidi, beberapa pencari upah lainnya juga tampak turun dari atas gunung membawa hasil petikan panen cengkeh.

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Warga menimbang hasil petikan cengkeh. Musim panen cengkeh menjadi momen bagi warga Natuna untuk mengais rezeki. Mereka jadi pemetik cengkeh dan mendapat upah dari aktivitas itu 

Memetik cengkeh, lanjut Mushidi tidak selamanya mudah. Ia harus hati-hati ketika memanjat pohon yang tinggi, belum lagi ditambah banyak nyamuk dan semut.

Aje seorang warga yang ikut memanen cengkeh menyebutkan, jika sudah musim panen cengkeh, warga akan beramai-ramai cari upah.

"Gunung itu nanti sudah seperti ngalahin kota motor pengangkut cengkeh berjejer lah di bawah itu," ujarnya.

Mereka harus berangkat pagi dan pulang sore sebelum Maghrib. Usai dipanen, cengkeh tersebut nantinya akan diketai dari tangkai, kemudian dijemur hingga kering.

Saat ini harga cengkeh kering perkilogramnya senilai Rp 70.000.

(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved