VIRUS CORONA
Ada dari Indonesia, 19 Rombongan Turis Batalkan Kunjungan ke Aomori Jepang Akibat Virus Corona
Sebanyak 19 rombongan wisatawan mancanegara membatalkan kunjungannya ke Aomori, Jepang akibat virus Corona.
Pada prinsipnya, kata Terawan, Kemenkes sangat transparan sehingga mempersilakan apabila peneliti Harvard itu ingin memeriksa laboratorium dan proses pemeriksaannya.
Langkah ini akan dilakukan agar tidak ada lagi yang menyangsikan hasil deteksi yang telah dilakukan terhadap dugaan virus corona di Indonesia.
"Negara lain yang sudah terakreditasi sudah mengakui, WHO juga sudah mengakui, alat juga dari sana," kata Terawan.
"Kalau ada orang lain mau melakukan survei dan dugaan ya, silakan saja, tapi jangan mendiskreditkan suatu negara," ucap mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto ini.
Perlu Bersyukur
Terawan mengatakan, belum adanya virus corona yang terdeteksi di Indonesia juga seharusnya tidak perlu dipertanyakan.
Apalagi, kata dia, pemerintah telah waspada melakukan pencegahan dan deteksi terhadap orang-orang yang diduga terpapar virus corona.
"Kita semua waspada tinggi, melakukan hal-hal yang paling level kewaspadaannya paling tinggi, dan peralatan yang dipakai juga peralatan internasional," kata Terawan.
"Kalau tidak (ada temuan virus corona) ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan. Itu yang saya tak habis mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi kita," lanjut dia.
Oleh karena itu, Terawan pun berharap tidak ada yang menyangsikan persoalan tersebut.
Pencegahan Virus Corona
Sejumlah langkah sudah dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mencegah penyebaran virus corona.
Langkah itu mulai dari pemasangan thermoscanner di pintu-pintu kedatangan bandara dan pelabuhan.
Tim dari Kementerian Kesehatan juga disiagakan di pintu-pintu tersebut untuk memeriksa setiap orang yang datang dari luar negeri, khususnya China.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia juga menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut mulai Rabu (5/2/2020).
Hal itu diputuskan setelah Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).
Rapat tersebut membahas kepulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.
Pemerintah juga mencabut untuk sementara visa bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara China.
"Kebijakan visa bebas kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT (China) yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Menlu.
• Jawaban Menkes Terawan Soal Harga Masker Melonjak Tinggi Imbas Virus Corona: Gak Usah Beli
• WNI Positif Virus Corona di Singapura, Menkes Terawan Serahkan dengan Otoritas Kesehatan Setempat
Pemerintah juga telah mengevakuasi 238 orang yang berada di Provinsi Hubei, China untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Kendati demikian ada tujuh orang yang tidak kembali ke Indonesia, empat orang tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri, sedangkan tiga lainnya tidak lolos screening kesehatan oleh Pemerintah China.
Adapun sejumlah WNI yang dievakuasi tersebut langsung diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau untuk dilakukan sejumlah pemeriksaan kesehatan terkait dengan kemungkinan terpapar virus corona.
Namun, Menteri Kesehatan Terawan, memastikan bahwa kondisi ke-238 orang tersebut dalam kondisi sehat dan pada 15 Februari ini observasi mereka di Natuna sudah rampung.
"Kebijakan visa bebas kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT (China) yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Menlu.(Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini) (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gara-gara Corona, 19 Kasus Pembatalan Rombongan Turis ke Aomori Jepang Termasuk Dari Indonesia, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/02/18/19-kasus-pembatalan-rombongan-turis-ke-aomori-jepang-termasuk-dari-indonesia.