KECELAKAAN DI BUKIT DAENG
Begini Kondisi Bukit Daeng, Lokasi Kecelakaan Maut Tewaskan Calon Pengantin Sri Wahyuni
Nama Bukit Daeng di Batam menjadi pembicaraan menyusul tragedi tabrakan maut yang menewaskan Sri Wahyuni.
BATAM.TRIBUNBATAM.id - Nama Bukit Daeng di Batam menjadi pembicaraan menyusul tragedi tabrakan maut yang menewaskan Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni meninggal setelah tabrakan dengan Bimbar, Senin (17/2/2020).
Insiden itu viral di media sosial, terlebih lagi Sri Wahyuni akan menikah pada Sabtu (22/2/2020).
Sri Wahyuni sudah merencanakan pulang ke Madiun bersama calon suami Arief Wijanarko.
Namun karyawan PT Epson Batam ini meninggal dalam kecelakaan.
Bukit Daeng memang terkenal di Batam.
• TANGISAN Pilu Arif Wijanarko Saksikan Calon Istri Terbujur Kaku 5 Hari Jelang Pernikahan Mereka
Bukit Daeng berada di Jl R Suprapto.
Bukit Daeng merupakan bukit yang terkenal rawan kecelakaan.
Bagaimana sih tentang Bukit Daeng ini? Bukit Daeng merupakan lalu lintas kategori jalan protokol yang menghubungkan antara Mukakuning dan Batuaji.
Sebagaimana jalan protokol lain lain, satu arahnya memiliki dua lajur dengan ukuran badan jalan yang lebar.
Untuk mendapatkan gambaran yang utuh, akan digambarkan kondisi Bukit Daeng ini dari dua arah tersebut dan di puncaknya terdapat tikungan.
Bukit ini memiliki kontur tanjakan dengan tingkat kemiringan 70 dejarat dari arah Mukakuning, sedangkan turunannya sedikit lebih landai dengan kemiringan hanya 45 derajat.
Turunan yang terkesan santai ini cukup panjang tetapi banyak pengendara yang kerap memanfaatkan lalu kendaraannya pada posisi maksimum.
Dan dari arah sebaliknya, apabila dari arah Batuaji atau simpang Barelang, maka pengendara akan menanjaki bukit landai terlebih dahulu lalu turun pada kecuraman tajam 70 derajat tersebut.
Nah, sebelum habis turunan tajam itu, pengendara juga akan menemukan tikungan ringan hendak memasuki jalan raya yang memisahkan dua sisi dam Mukakuning.
Itulah gambaran tentang Bukit Daeng yang kerap menjadi trending topic ketika terjadi kecelakaan.
Dan kali ini peristiwa itu menimpa calon pengantin.
Data kecelakaan
Diketahui, sepanjang tahun 2019 lalu, Jalan R. Suprapto sendiri menyumbang angka terbanyak dengan total 70 jumlah kejadian.
Data ini berdasarkan hasil evaluasi pihak Kepolisian Resor (Polres) Barelang di tahun 2019, mulai dari bulan Januari hingga bulan Desember.
Dari 70 lakalantas di Jalan Suprapto sendiri, tercatat sebanyak delapan orang meninggal dunia dan tujuh orang mengalami luka berat.
Sedangkan untuk korban luka ringan mencapai 98 orang. Kerugian materil akibat lakalantas di Jalan Suprapto pun tercatat sebesar Rp 145,5 juta.
Kerugian materil itu menjadi total kerugian tertinggi dari 13 blackspot (titik rawan) lainnya di Kota Batam.
Untuk jumlah korban meninggal dunia dan mengalami luka berat, Jalan Suprapto dibawah kejadian di Jalan Umum Barelang, Kota Batam.
Jalan menuju Barelang ini di tahun 2019 menelan korban jiwa sebanyak 17 orang dan 13 orang lainnya luka berat.
Jalan Umum Barelang sendiri notabenenya merupakan Jalan yang berada tak jauh dari Jalan R. Suprapto, sama-sama saling menghubungkan satu kawasan ke kawasan lainnya di Kota Batam.
Jumlah lakalantas sendiri menjadi sorotan pihak Polresta Barelang. Pasalnya, di tahun 2019 angka lakalantas meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya.
Namun, memasuki bulan Januari 2020, sebanyak 73 peristiwa lakalantas telah menghantui warga Batam.
Kronologi kecelakaan
Kecelakaan maut di Bukit Daeng, Batam tepatnya di Jalan R. Suprapto, Bukit Daeng, Batu Aji, Kota Batam, Senin (17/2/2020) menyisakan rasa pilu di hati Arief Wijanarko.
Pasalnya, pria yang baru saja menyebarkan undangan pernikahan sehari sebelumnya harus menerima kenyataan pahit calon istrinya meninggal dunia dalam kecelakaan di Bukit Daeng Batam.
Dalam peristiwa tragis itu sebuah Bimbar menabrak 4 sepeda motor termasuk motor yang dikendarai Sri Wahyuni alias Yuni, calon pengantin yang akan menikah Sabtu, 22 Februari mendatang.
Lantas, bagaimana sebenarnya kronologi kecelakaan yang mengakibatkan seorang calon pengantin meninggal dunia dan satu korban lagi kritis?
Berdasarkan keterangan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang, diketahui Bimbar yang dikemudikan oleh Rahmat (30) melaju dari arah Simpang Tembesi menuju arah Simpang Panbil, Kota Batam, sekira pukul 06.00 WIB.
Saat melaju di sekitar jalan turunan DAM Muka Kuning, bimbar itu diduga kehilangan kendali, sehingga menghantam empat sepeda motor di depannya.
Sepeda motor pertama adalah sepeda motor Honda Beat BP 3384 QO yang dikendarai oleh Erisza Audriana Yuliana (korban kritis) dengan membonceng Sri Wahyuni (korban meninggal dunia).
Selain sepeda motor milik korban, bimbar nahas juga menabrak sepeda motor lain yaitu Yamaha Vixion putih plat nomor BP 5336 JG, Honda Beat warna biru putih plat nomor BP 3832 QQ, dan sepeda motor lain berwarna hitam-merah plat BP 3568 JA.
Namun malang tak dapat ditolak, cedera paling parah diterima oleh Sri Wahyuni (korban meninggal dunia) dan Erisza Audriana Yuliana (korban kritis).
"Kasus ini murni kelalaian sehingga menyebabkan kecelakaan. Kami menerima laporan kecelakaan sekira pukul 06.30 WIB," kata salah seorang penyidik ke Tribun Batam.(*)
