Dampak Virus Corona, Kunjungan Wisatawan ke Singapura Diprediksi Anjlok Hingga 30 Persen

Executive Director South East Asia International Group, John Gregory memprediksi, kunjungan wisatawan ke Singapura turun 30% akibat virus Corona.

TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Area Director Indonesia International Group, Mohamed Firhan Abdul Salam bersama John Gregory, Executive Director South East Asia International Group dalam acara Singapore Tourism Board Media Gathering, Selasa (18/2/2020). Kunjungan wisatawan ke Singapura diprediksi menurun hingga 30 persen akibat virus Corona. 

JAKARTA,TRIBUNBATAM.id - Kunjungan wisatawan ke Singapura diprediksi menurun hingga 30 persen akibat virus Corona.

Hal ini disampaikan Executive Director South East Asia International Group, John Gregory, dalam acara Singapore Tourism Board Media Gathering.

"Penurunan wisatawan dari tahun kemarin mungkin sekitar 20 hingga 30 persen. Terutama karena Cina merupakan market terbesar, sebesar 20 persen," ujarnya, Selasa (18/2/2020) seperti dilansir Tribunnews.com.

Pada beberapa tahun terakhir, Tiongkok cukup menyumbang banyak angka kunjungan wisatawan ke Singapura.

Dalam survei yang dipaparkan oleh Singapore Tourism Board, dijelaskan bahwa pada 2019 kemarin, wisatawan asal Tiongkok mengalami peningkatan kunjungan wisata ke Singapura sebanyak 6 persen.

Pada posisi kedua, kunjungan terbanyak diduduki oleh wisatawan Indonesia dengan peningkatan sebanyak 3 persen, atau sekitar 3,11 juta wisatawan.

Namun angka tersebut merupakan data tahun 2019 sebelum adanya wabah virus Corona.

"Kami kehilangan 20.000 turis setiap harinya," kata dia.

Sementara itu, Mohamed Firhan Abdul Salam selaku Area Director Indonesia International Group menambahkan, bahwa belum ada travel warning untuk mendatangi Singapura.

Ia memaparkan, bahwa saat ini kondisi Singapura masih cukup aman untuk dikunjungi wisatawan.

Adapun hal-hal yang disarankan untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke Singapura untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, memakai masker serta ke dokter bila merasakan gejala penyakit tertentu.

"Kondisi di Singapura aman, banyak fake info yang beredar bahwa jalan di Singapura semua sepi, lalu di supermarket juga sampai berebut bahan makanan, semua itu tidak ada. Sejauh ini kondisinya masih normal saja," kata Firhan.

Tingkatkan Daya Tarik Wisata

Situasi dengan wabah corona Covid-19 ini diperkirakan akan berlangsung untuk sementara waktu.

Melihat hal ini, Singapore Tourism Board (STB) akan terus mengidentifikasi langkah yang efektif untuk menjaga wisatawan tetap sehat dan aman.

Adapun STB akan meningkatkan daya tarik wisata di Singapura dengan beberapa pekerjaan yang terus berkembang seperti di Mandai Nature Precinct, Jurong Lake District, Sentosa-Brani masterplan, peremajaan Orchard Road, dan perluasan Integrated Resort.

Selain itu, STB juga akan mengeksplore kemitraan strategis bersama perusahaan dan merek internasional maupun regional untuk memperkuat nilai tambah Singapura sebagai destinasi wisata.

"Tak ada saat yang lebih tepat dari saat ini untuk melakukan investasi di bidang pariwisata dalam mendukung bisnis kita, membangun kepercayaan dalam pariwisata dan meningkatkan daya tarik destinasi kita. Sehingga saat keadaan mulai membaik, Singapura dapat segera melakukan pemulihan untuk pertumbuhan yang kuat," ujar Chief executive STB, Keith Tan.

Beberapa program baru dan peremajaan yang dapat dinantikan oleh para wisatawan pada 2020 antara lain ada Magical Shores di Siloso, Dota 2 Singapore Major dan Matisse & Picasso yang merupakan pertama dari empat pameran seni Internasional khusus di National Gallery Singapore.

Serta deretan acara menarik di sektor BTMICE sepanjang 2020 dan beberapa tahun kedepan. Seperti Gamescom Asia 2020, Asia Pacific Life Insurance Congress dan The Million Dollar Round Table Global Conference di 2021 serta World Congress of Dermatology 2023.

WNI Positif Virus Corona di Singapura Sembuh

Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura yang sebelumnya terindikasi virus Corona dinyatakan sembuh.

Otoritas kesehatan Singapura telah memulangkan WNI yang menjadi orang ke-21 positif virus Corona itu, Selasa (18/2/2020).

"Saat ini yang bersangkutan dalam keadaan baik," ujar Ratna, dalam siaran pers yang diterima, Rabu (19/2/2020).

WNI tersebut bekerja di Singapura sebagai pekerja rumah tangga.

Ia terjangkit virus Corona dari majikan.

Sang majikan yang sebelumnya melayani turis China di toko produk kesehatan bernama Yong Thai Hang.

Majikannya bekerja di toko tersebut, pada 23 Januari 2020 lalu.

Masker Langka, Wanita di China Gunakan Kostum Jerapah Tangkal Virus Corona

Kisah Suami Merawat Istri Positif Virus Corona di China, Buat Video Pendek Tak Khawatir Dekat Istri

Kemudian, rombongan turis China menyambangi toko yang sudah terkenal itu.

Kemenkes Singapura menjelaskan, majikan berumur 28 tahun dan WNI sebagai pekerja rumah tangga dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, sepekan setelah majikan TKW Indonesia melayani rombongan wisatawan asal China.

Tepatnya, pada Senin (3/2/2020) malam dan Selasa (4/2/2020) pagi waktu setempat.

Penularan virus terhadap majikan dan WNI itu diduga karena adanya kontak langsung dengan orang dari endemi coronavirus.

Pasien positif virus corona di Singapura per Kamis (13/2/2020) mencapai 58 orang.

Sebanyak 16 orang dilaporkan berhasil sembuh dari virus yang diketahui berasal dari Wuhan.

WNI perempuan berusia 44 tahun

Sebelumnya, seorang warga negara Indonesia ( WNI) di Singapura dilaporkan positif virus corona.

Pengumuman tersebut dilaporkan pihak berwenang Singapura pada Selasa (4/2/2020).

WNI yang diketahui perempuan berusia berusia 44 tahun dipastikan tidak memiliki riwayat perjalanan ke China.

Dia yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga itu tinggal bersama majikannya di rumahnya di Jalan Bukit Merah.

Dikutip dari straitstimes, WNI itu melaporkan gejala pada hari Minggu dan tidak meninggalkan rumahnya sejak saat itu.

Dia kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) pada hari Senin.

Perempuan tersebut diduga tertular virus corona dari majikannya.

Sebab majikannya yang berpofesi sebagai staf penjualan di toko produk kesehatan Yong Thai Hang di 24, Cavan Road, di Lavender, juga positif virus corona.

Sebelumnya, majikan tersebut melayani rombongan wisawatan China antara 22 Januari hingga 27 Januari 2020.

Rombongan China yang berasal dari Guangxi tersebut dua di antaranya dikonfirmasi memiliki virus corona.

"Sumbernya adalah sekelompok turis daratan China. Kami memiliki nama mereka, kami memiliki indikasi pasien yang jatuh sakit," kata Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Gan menyebut, pihaknya terus memantau situasi dengan cermat dan siap untuk meningkatkan langkah-langkah penanganan.

Hingga saat ini, Selasa (4/2/2020) di Singapura, total pasien virus corona dikonfirmasi sebanyak 24 kasus.

Wabah coronavirus tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dan sementara Singapura telah menempatkan beberapa lini pertahanan untuk memeriksa kasus-kasus yang datang dari luar negeri atau disahkan dalam masyarakat, negara itu harus bersiap untuk perjuangan panjang melawan virus, kata Gan kepada Parlemen. pada hari Senin.

Virus Corona pertama kali dilaporkan di Wuhan akhir tahun lalu.(Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kunjungan Wisatawan ke Singapura Diprediksi Turun Pada 2020 Akibat Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dampak Virus Corona, Kunjungan Wisatawan ke Singapura Diprediksi Merosot Tahun 2020, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/02/20/dampak-virus-corona-kunjungan-wisatawan-ke-singapura-diprediksi-merosot-tahun-2020?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved