Gunakan Pakaian Ketat, 13 Wanita di Aceh Beurusan dengan Polisi Syariat Islam

Polisi syariat Islam mengamankan 24 warga yang melintas karena melanggar syariat Islam, 13 di antaranya merupakan wanita karena berpakaian ketat.

SERAMBINEWS.COM/HENDRI
Petugas Wilayatul Hisbah (WH) dan Satpol PP dibantu Polri memberikan pemahaman kepada pelanggar yang mengenakan celana ketat saat Razia Syariat Islam di kawasan Simpang Mesra, Banda Aceh, Kamis (20/2/2020). 

BANDA ACEH,TRIBUNBATAM.id - Polisi syariat Islam mengamankan 24 warga yang melintas karena melanggar syariat Islam.

Mereka yang diduga melanggar syariat Islam ini terdiri atas sebelas pria bercelana pendek dan 13 wanita berpakaian ketat.

Razia digelar di Jalan T Nyak Arief, Simpang Mesra, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (20/2/2020).

Kasi Ops Penegakan Syariat Islam Satpol PP/WH Aceh, El Amin menyebutkan razia itu rutin mereka laksanakan untuk bersifat sosialisasi.

Petugas masih memberikan peringatan, teguran serta nasihat bagi pelanggar.

"Razia ini setiap bulan kami lakukan yang sasarannya pelanggar sebagaimanan diatur dalam qanun tentang busana," kata El Amin seperti dilansir Tribunnews.com.

El Amin mengatakan dalam menegakkan syariat Islam, pihaknya juga kerap memantau ke tempat-tempat wisata.

Misalnya di kawasan pantai atau di tempat keramaian lainnya.

"Ke pantai-pantai juga secara rutin dilakukan razia setiap bulan," ujarnya.

Dia mengatakan yang terjaring razia pada hari ini hanya diberikan pembinaan.

"Sampai sekarang belum ada sanksi yang mengatur tentang pelanggaran busana tersebut," katanya.

Terapkan Syariat Islam

Anggota DPR RI asal Aceh, TA Khalid angkat bicara terkait pernyataan Menteri Agama RI, Fachrul Razi kepada sejumlah media termasuk Harian Serambi Indonesia tentang keinginannya agar di Aceh ada bioskop lagi.

Bahkan, politisi Partai Gerindra ini mengingatkan Menteri Agama RI agar jangan mengurus hal-hal sepele seperti keinginannya agar di Aceh harus ada bioskop lagi.

Menurut TA Khalid, persoalan syariat Islam di Aceh bukanlah persoalan ada tidaknya bioskop.

Sehingga Menteri Agama RI berpikir dan menyarankan agar di Aceh harus adanya bioskop yang dapat memisahkan tempat duduk antara pria dengan wanita sebagai solusi.

"Kalau Pak Menteri kurang memahami kondisi Aceh, baik sebelum Aceh konflik, saat Aceh konflik maupun saat Aceh sudah damai. Sebaiknya Kementerian Agama RI perbanyak lakukan kajian tentang kondisi kehidupan beragama di tengah masyarakat Aceh agar Pak Menteri tidak berpikir dan mengeluarkan penyataan yang kontra produktif," kata TA Khalid kepada Serambinews.com, Minggu (2/2/2020).

Hal ini menurutnya dapat mengganggu stabiltas kehidupan beragama dan bernegara di Aceh.

Seharusnya, lanjut TA Khalid, Fakhrul Razi sebagai Menteri Agama RI yang pernah tinggal di Aceh dapat memahami dan berupaya agar syariat Isam di Aceh dapat berlaku secara kafah dan terimplementasikan secara menyeluruh.

"Baik dalam menjalankan roda pemerintahan di Aceh maupun dalam setiap nafas dan sendi kehidupan masyarakat di Aceh. Seharusnya ini yang menjadi PR dan fokus Kementerian Agama RI untuk Aceh," kata TA Khalid.(Serambinews.com/Hendri Abik/Subur Dani)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 11 Pria Bercelana Pendek dan 13 Wanita Berpakaian Ketat Terjaring Razia Syariat Islam di Banda Aceh

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 24 Orang Pria Bercelana Pendek dan Wanita Berpakaian Ketat Terjaring Razia di Banda Aceh, https://www.tribunnews.com/regional/2020/02/20/24-orang-pria-bercelana-pendek-dan-wanita-berpakaian-ketat-terjaring-razia-di-banda-aceh.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved