Viral Video Bocah Penyandang Dwarfisme Nangis Mau Bunuh Diri Karena Dibully di Sekolah, Ini Faktanya
Di video yang diunggah lewat Facebook, bocah lelaki itu tampaknya penyandang Dwarfisme.
Viral Video Bocah Penyandang Dwarfisme Nangis Mau Bunuh Diri Karena Dibully di Sekolah, Ini Faktanya
TRIBUNBATAM.id- Sebuah video mengenai bocah penyandang Dwarfisme beredar di media sosial.
Bocah laki-laki usia 9 tahun asal Australia itu menangis sambil mengatakan ingin bunuh diri karena tak tahan mendapatkan perundungan di sekolah.
Video tersebut akhirnya viral di kalangan netizen.
Mengutip Channel News Asia, video tersebut ternyata direkam dan dibagikan oleh ibunya, Yarraka Bayles pada Selasa (19/2/2020).
Di video yang diunggah lewat Facebook, bocah lelaki itu tampaknya penyandang Dwarfisme.
Dwarfisme adalah kelainan yang menyebabkan tinggi penderitanya berada di bawah rata-rata.
• Dijuluki Kuntilanak hingga Kuyang, Viral Foto Kendall Jenner Berambut Super Panjang
• VIDEO Pengemasan Masker Solida Diinjak-injak dan Tak Steril Viral di Medsos, Perusahaan Buka Suara
• Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 21 Tahun, Menyesal saat Lihat Tabiat Asli Istri Melalui CCTV
Mengenakan seragam sekolahnya, bocah yang bernama Quaden Bayles terlihat bersandar di kursi mobil.
Ia menangis tersedu-sedu sembari mengatakan ingin mengakhiri hidupnya.
"Beri aku tali, aku akan bunuh diri. Aku hanya ingin menusuk hatiku."
"Aku ingin seseorang membunuhku," kata Quaden dalam video berdurasi 6 menit itu.
Di balik kamera, sang perempuan yang diklaim ibunya, Yarraka Bayles melontarkan kekesalannya.
Yarraka Bayles mengaku menyaksikan anaknya diintimidasi oleh teman-temannya ketika menjemputnya di sebuah sekolah di Brisbane, Australia.
• Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 22 Februari 2020, Leo Murah Hati, Pisces Liburan, Libra Ingin Tenang
• Ramalan Zodiak Hari Sabtu 22 Februari 2020, Taurus Menyerah, Cancer Berdiskusi, Aquarius Sibuk
• Ramalan Zodiak Asmara Sabtu 22 Februari 2020, Libra Tersiksa Cemburu, Aquarius Tutupi Masalah
Ibu Quaden melihat seorang siswa menepuk kepalanya dan mengolok-olok tinggi badannya.
"Aku ingin orang-orang, orangtua, guru tahu, ini adalah efek dari intimidasi," kata Bayles ketika putranya menatapnya tak berdaya.
"Dia berlari ke mobilnya dengan histeris karena ia tidak ingin aku membuat keributan di sekolah."
"Aku merasa aku gagal sebagai orangtua. Aku merasa sistem pendidikan gagal," kata Bayles.
Bayles memohon kepada orang tua dan sekolah lain untuk mendidik anak-anak tentang dampak dari bullying.
Ia mengatakan bullying telah membuat para korbannya, termasuk putranya ingin mengakhiri hidupnya.
"Ini adalah dampak bullying pada anak berusia 9 tahun yang hanya ingin pergi ke sekolah, mendapatkan pendidikan, bersenang-senang."
"Setiap hari, sesuatu terjadi, intimidasi lain, panggilan nama lain."
"Apakah ada saran atau dukungan apapun yang telah dilakukan orang tua atau keluarga lain untuk meningkatkan kesadaran akan disabilitas di sekolah sehingga hal semacam ini tidak terjadi?" tanyanya.
Sebagai ibu, ia mengaku sakit hati melihat anaknya menderita karena bullying setiap harinya.
• 2 Kali Kehilangan Bayi, Gilang Dirga Murka Disinggung Soal Aborsi Anak Kandung: Jangan Sok Simpati
• Wendy Red Velvet Sapa Penggemar di Hari Ulang Tahun, Ungkap Kondisi Terkini Pasca Jatuh
"Aku ingin orang tahu betapa sakitnya kami sebagai keluarga."
"Aku ingin orang-orang mendidik anak-anak mereka," kata sang ibu.
Tak lama setelah video tersebut beredar, Quaden mendapatkan dukungan penuh cinta dari seluruh dunia.
Beberapa selebritas seperti aktor Australia Hugh Jackman, pembawa cara Pier Morgan dan aktor Brad Williams, ikut memberikan dukungan.
"Quaden, kamu punya aku sebagai teman. Bullying sungguh tidak baik, hidup sudah berat."
"Quaden, kamu lebih kuat dari yang kamu tahu dan apa pun yang terjadi, kamu temanku," tulis Jackman dalam akun Twitternya.
Aktor Brad Wiliam, yang juga terlahir dengan Dwarfisme, mengaku sangat sedih menyaksikan video Quaden.
Ia pun memutuskan membuka donasi untuk Quaden.
"Aku membuka GoFUndMe untuk menerbangkan Quaden dan ibunya ke Amerika untuk jalan-jalan ke Disneyland."
"Aku menargetkan 10.000 US, dan sekarang kita sudah berhasil mendapat 18.500.000. Aku cinta kalian semua,” tulisnya di akun Instagram.
Penggalangan dana untuk Quaden saat ini sudah mencapai lebih dari 400 ribu Dolar AS.
Menurut William, donasi yang terkumpul tidak hanya untuk Quaden, tapi untuk siapa pun yang menjadi korban perundungan.
"Mari tunjukkan pada Quaden dan yang lain, bahwa masih banyak hal baik di dunia dan itu layak diperjuangkan."
"Aku sangat tersentuh oleh ibu Quaden. Jadi, aku ingin memesan tiket penerbangan untuk mereka," katanya.
Namun setelah videonya menghebohkan jagat maya, muncul rumor yang menyebutkan bahwa Quaden Bayles bukanlah anak berusia 9 tahun melainkan 18 tahun.
Tapi berdasarkan penelusuran Insider.com, Sabtu (22/2/2020), Quaden pernah muncul dalam program televisi Australia, Studio 10 pada 2015.
Saat itu, Quaden yang masih berusia 4 tahun datang bersama ibunya.
"Quaden Bayles berusia 4 tahun, dan ia bocah cilik dari Brisbane."
"Ia menginspirasi kampanye yang luar biasa untuk meningkatkan kesadaran tentang dwarfisme," kata sang pembawa acara.
Jika pada saat itu berusia 4 tahun, berarti saat ini, Quaden memang berusia sekitar 8-9 tahun.
Sedangkan berdasarkan laman StarNow, Quaden disebutkan sebagai aktor, model dan influencer.
"Hai, saya Quaden, saya berusia 8 tahun dan saya salah satu dari hanya beberapa anak lelaki Aborigin yang lahir dengan dwarfisme achondroplasia," bunyi biodata Quaden yang ditulis di lama StarNow.
Kendati demikian, tidak diketahui kapan pastinya biodata tersebut ditulis.
Mengutip laporan Dailymail, Sabtu (22/2/2020), Quaden juga telah membantah postingan yang menyatakan bahwa dirinya berusia 18 tahun.
Ia juga turut memperingatkan 226.000 pengikutnya bahwa ada akun media sosial palsu yang mengklaim dirinya.
• ATURAN BARU! Dishub Batam Minta Sopir Angkutan Umum Pakai Seragam dan Kartu Pengenal
• Temukan Sekrup Dalam Sup, Singapore Airlines Minta Maaf ke Penumpang First Class
Akun tersebut mencoba mengambil keuntungan dari situasi yang dialaminya.
"PERINGATAN!!!! AKUN PALSU! SILAKAN LAPORAN ASAP!" tulis Quaden disertai tangkapan layar akun Twitter palsu yang menggunakan namanya.

Akun Twitter palsu itu mendesak pengikutnya untuk berdonasi lewat tautan GoFundMe yang disertakan pada profilnya.
Ibu Quaden, Yarraka Bayles juga memiliki foto yang menunjukkan dia lahir sekitar tahun 2012.
"Si kecil 15 bulan sekarang. Berkat untuknya!" tulis Bayles pada saat itu.
Meskipun demikian, belum diketahui apakah Quaden benar-benar mengalami bullying atau hanya sekedar akting. (*)