VIRUS CORONA
Mulai Hari Ini, Singapura Cancel 12 Penerbangan ke Indonesia Hingga Mei 2020
Penutupan 12 penerbangan ke Indonesia ini, menyusul kebijakan pemerintah setempat untuk meminimalisir penyebaran wabah virus Corona (Co-Vid 19).
Fakta, data dan kabar bohong membaur jadi ketakutan.
Pengamat memprediksi ekonomi negeri Tirai Bambu ini baru akan pulih, akhir tahun 2020 ini.
Sementara pemerintah meyakini efek bola salju ekonomi ini hanya sementara, dan segera berakhir di pertengahan tahun Tikus ini.
Presiden Xi Jinping mengakui dampak virus ini sudah di level serisu, namun tetap optimistis kondisi ekonomi segera membaik.
Dampak terakhir, hingga awal pekan ini, sekitar 89 juta dari 291 juta pekerja migran yang menyebar di 29 provinsi China, diinstruksikan kembali ke pusat-pusat ekonomi seperti di Shanghai, Guang Zhao, dan 5 provinsi lain.
Mereka dijemput dengan bus-bus milik pemerintah.
• Raja Malaysia Tunda Pengunduran Diri Mahatir, Ini 3 Sosok Pengganti
South China Morning Post melansir, langkah instruksional pemerintah ini guna memacu kembali roda ekonomi negeri yang sudah hampir dua bulan stagnan.
Mengabaikan ketakutan warga yang enggan keluar rumah akibat eskalasi virus corona, pemerintah juga menggelar sweeping di jalan-jalan utama, terminal, pelabuhan dan bandara.
Warga berstatus pekerja yang akan meninggalkan kampung halaman diperiksa.
Kebijakan dari kementerian transportasi dan industri ini, melibatkan militer dan polisi sipil di semua provinsi.
“Tak ada jalan lain, kita akan jemout mereka untuk kembali bekerja, pabrik-pabrik sudah hampir sebulan tak beroperasi karana tak ada orang,” kata Liu Xiaoming wakil Menteri Perhubungan China di Beijing.
Di hadapan petinggi partai komunis dan elite militer China, Presiden Xi Jinping, akhir pekan lalu, menegaskan penyebaran virus ini sudah di level “sangat serius,”.
Kantor beri pemeritah, Xinhua, Senin (24/2/2020) melansir, dalam rapat teleconference dengan elite partai dan militer dari 31 provinsi, Minggu (23/2/2020), menginstruksikan militer ikut mengatasi dampak ekonomi ini.
“Inilah epidemi yang sangat sulit dikontrol dan diantisipasi, sejak Republik ini berdiri,” kata Jinping.
Republik yang berdiri 1 Oktober 1949 ini sudah berpenduduk 1,3 miliar.