Menteri Iran Terinfeksi Virus Corona, Terlihat Berkeringat Saat Gelar Konferensi Pers

Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi terinfeksi virus corona, terlihat berkeringat saat gelar konferensi pers.

(AFP/IRAN PRESS)
Foto yang dirilis oleh kantor berita Iran Press pada 24 Februari menunjukkan juru bicara pemerintah Ali Rabiei (kanan) dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi mengadakan konferensi pers. Sehari kemudian, Harirchi mengumumkan dia terkena virus corona setelah di jumpa pers, dia berkeringat dan terlihat tidak nyaman. 

TRIBUNBATAM.id,TEHERAN - Bertambah lagi satu korban virus corona, kali ini dari Iran.

Menteri Iran dilaporkan terseran virus corona, beredar video Iraj Harirchi, wakil menteri kesehatan Iran ini berkeringat dan terus menghapuskan keringatnya dari kening.

Iraj Harirchi diketahui juga sebagai kepala satuas tugas yang dibentuk untuk memerangi penyebaran virus yang berasal dari China ini.

Virus Corona Hantam Ekonomi Global, Pemerintah Bebaskan Pajak Hotel dan Restoran di Batam

Dalam unggahan video, Iraj Harirchi membenarkan bahwa dia terinfeksi virus corona, dan saat ini tengah menjalani isolasi di kediamannya.

Dilansir Sky News, Selasa (26/2/2020), dia berjanji bahwa Pemerintah Iran akan berjuang agar Covid-19, nama penyakit akibat virus, bisa dikendalikan.

Selain Harirchi, seorang anggota parlemen asal Teheran, Mahmoud Sadeghi, dilaporkan juga terkena virus dengan nama resmi SARS-Cov-2.

Rival Arab Saudi dan Israel di Timur Tengah ini telah melaporkan 16 korban meninggal dan 95 orang terinfeksi virus yang pertama kali tercatat di Kota Wuhan itu.

Jumlah tersebut membuat Iran menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi di luar China, sejak wabah itu muncul pada Desember 2019.

Otoritas setempat meminta warganya tetap berada di rumah, dengan universitas serta sekolah ditutup, dan perhelatan konser ataupun laga sepak bola dibatalkan.

Teheran dengan tegas membantah klaim bahwa ada 50 korban meninggal di kota suci Qom, yang dilontarkan oleh Ahmad Amirabadi Farahani.

Farahani merupakan politisi yang berasal dari kota suci Syiah, dan merupakan lokasi asal penyebaran virus yang diyakini dari Pasar Seafood Huanan itu.

Kenalan di Facebook, Jatuh Cinta dan Jelang Nikah Baru Tahu Calon Suami Bukan Orang Sembarangan

Kepala Universitas Sains Medis Qom, Mohammad Reza Ghadir, mengungkapkan kekhawatiran jika virus tersebut menyebar ke seluruh kota.

Dia menuturkan sebuah fakta mengejutkan bahwa pemerintah pusat melarangnya untuk membagikan informasi yang berkaitan dengan virus corona.

Dalam pidatonya, Presiden Hassan Rouhani mencoba untuk meyakinkan publik bahwa mereka akan memerangi dan mengalahkan Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved