PELANTIKAN PM MALAYSIA
Muhyiddin Yassin Jadi PM Malaysia ke 8, Mahathir: Saya dikhianati Muhyiddin, Dia Sudah Susun Rencana
“Saya dikhianati oleh Muhyidddin. Dia telah menyusun rencana ini dan sekarang dia sukses,” kecam politisi berjuluk Dr. M itu, Minggu pagi (01/03/2020)
Langkah selanjutnya Pakatan Harapan akan mengajukan mosi tidak percaya kepada Muhyiddin ketika parlemen bersidang 9 Maret mendatang.
Jika mosi ini berhasil, pemerintahan Muhyiddin akan jatuh.
Raja memiliki dua opsi memilih Mahathir kembali sebagai PM atau menggelar pemilu dini.
Kemelut politik Malaysia kelihatannya tidak akan berakhir dalam waktu dekat.
Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah sudah melantik Muyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia ke 8, Minggu (1/3).
Pelantikan Muhyiddin Yassin tampaknya tidak dihadiri Perdana Menteri Interim Dr Mahathir Mohamad.
Dikutip dari situs hmetro.com.my, Mahathir menyebut dirinya tidak diperkenankan berjumpa dengan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
• BREAKING NEWS, Raja Malaysia Lantik Muhyiddin Yassin Dilantik Sebagai Perdana Menteri Malaysia
• Viral Foto Bayi Cemberut Saat Dilahirkan, Dokter Sampai Bilang: Menangislah Isabela
• Bunga Citra Lestari Terhenti di Lirik Kutunggu Kau di Keabadian Saat Nyanyikan Lagu Cinta Sejati
Mahathir mengatakan Raja Malaysia sudah menyatakan tidak ingin berjumpa dengan dirinya, sehingga ia tidak bisa mengatakan partai pendukungnya adalah pemilik suara mayoritas dalam pemilu terakhir.
Karena kondisi itu, kata Mahathir, Pakatan Harapan (PH) tidak akan bisa dokumen dukungan dari 114 anggota parlemen.
"YDPA sudah membut keputusan dan di Muhyiddin sudah diambil sumpah sebagai Perdana Menteri ke-8 pada Minggu pukul 10.30 pagi (waktu setempat atau pukul 09.30 WIB)," katanya.
Mahathir mengatakan dirinya sudah tidak punya peluang untuk memberitahu Raja Malaysia bahwa mereka adalah pemilik suara mayorita.
"Saya tidak ada peluang memberitahu Yang di-Pertuan Agong bahwa dia (Muhyiddin) tidak punya suara mayoritas dan saya tidak dapat lagi berkomunikasi dengan istana," katanya kepada media, di Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020).

Ketika ditanya adakah dia akan bertemu dengan Yang Dipertuan Agong, Tun Mahathir menjelaskan dia tidak dapat bertemu dengan Yang di-Pertua Agong.
Mahathir mengatakan, partai Pakatan Harapan harus menunggu sidang Dewan Rakyat ( di DPR) untuk menunjukkan mereka memiliki dukungan mayoritas untuk membentuk pemerintahan.
Menurut Dia, peluang PH menguasai pemerintahan kini semakin sulit setelah Presiden Bersatu, Tan Sri Muhyiddin Yassin diambil sumpah sebagai Perdana Menteri.