KARIMUN TERKINI
Diimpor dari China, Harga Bahan Kimia Pendukung Emas Naik 100 Persen Akibat Virus Corona
Harga bahan hingga peralatan yang digunakan oleh pedagang emas di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri mengalami kenaikan hingga 100 persen.
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Harga bahan hingga peralatan yang digunakan oleh pedagang emas di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri mengalami kenaikan hingga 100 persen.
Ini karena barang yang mereka gunakan berasal dari China.
Pedagang emas di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri dibuat kelabakan dengan melonjaknya harga ini.
"Seperti Palladium yang Rp 400.000 per gram, sebulan ini harganya sudah Rp 850.000. Ada alat yang biasanya Rp 150.000 sekarang Rp 250.000. Peralatan dan bahan kimianya banyak dari Tiongkok. Seperti bahan kimia untuk mencuci emas. Kebutuhan tetap sama tapi harganya naik," kata seorang pedagang emas di Karimun, Dayat, Rabu (4/3/2020).
Harga emas di Kabupaten Karimun diketahui mengalami peningkatan sejak wabah virus Corona.
• Harga Emas di Karimun Meningkat Sejak Wabah Virus Corona, Sentuh Angka Rp 700 Ribu an Per Gram
• Kapolsek Balai Karimun Bantu Mediasi, Kasus Pencurian di Pelabuhan Karimun Berakhir Damai
Pada bulan Januari, harga emas dunia berkisar di harga Rp 650 ribu hingga Rp 685 ribu per gramnya. Kemudian harga logam mulia tersebut terus naik hingga menyentuh harga Rp 764 pada tanggal 27 Februari 2020.
Sampai awal Maret 2020, harga emas terus mengalami penurunan dan kenaikan. Namun tidak pernah di bawah angka Rp 700 ribu.
Menurut data yang diperoleh, pada tanggal 28 Februari 2020 harga emas mulia senilai Rp 752 ribu.
Tanggal 29 Februari harga emas turun menjadi Rp 730 ribu. Lalu tanggal 2 Maret harga emas kembali turun di angka Rp 717 ribu.
Namun Selasa (3/3/2020) harga mas internasional kembali naik di angka 727. Laku pada Rabu (4/3/2020) siang, harga kembali naik dengan nilai Rp 740 ribu.
"Naiknya harga emas internasional memang sejak isu ini, beriringan dengan isu corona. Cuma naiknya karen itu apakah karena itu atau tidak saya juga tidak tahu," sebut Dayat.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)