KRISIS AIR DI BATAM

BP Batam dan ATB Siapkan Alternatif Antisipasi Krisis Air

Antisipasi krisis air di Batam, BP Batam dan ATB menyiapkan sejumlah langkah mulai dari rationing air dan sebagainya

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/DEWANGGA RUDI SERPARA
Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama PT Adhya Tirta Batam (ATB), menyiapkan langkah antisipasi terhadap ancaman krisis air. Tanpa antisipasi, maka 6 Juli 2020, Dam Duriangkang yang menyuplai 70 persen air di Batam, akan shut down.

BP Batam bersama ATB menyiapkan langkah rationing atau penggiliran air, memompa air dari Waduk Tembesi, hingga menyiapkan hujan buatan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan.

"Kondisi sekarang memang Batam sangat kekurangan air hujan atau air baku. Kita mengantisipasi kondisi curah hujan," ujar Binsar saat konfrensi pers di Bida Marketing BP Batam, Kamis (5/3/2020).

Diakuinya langkah yang disiapkan, mengantisipasi kelangkaan air selain rationing atau penggiliran, dengan melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).





Ia melanjutkan mulai minggu depan, akan membicarakan dengan BPPT untuk menggunakan teknologi modifikasi cuaca penerapan teknologi TMC BPPT.

"Mereka sudah pernah melakukan, dari tidak hujan, menjadi hujan dengan menambah garam untuk mengubah arah angin," ungkap dia.

Kajian pemilihan teknologi buatan, lanjutnya membutuhkan biaya lebih murah, atau sekitar Rp 100 juta. Dimana, dibutuhkan pelaksanaan kajian selama 14 hari kerja.

"Kita akan melakukan kajian secara cepat, untuk mengambil sikap," tuturnya.

(tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved