Media Asing Soroti 10 Pola Hidup Orang Asia dalam Melawan Virus Corona, Bersiap hingga Transparan

CNN mencatat ada 10 pelajaran yang dapat dipetik dari pola hidup orang Asia dalam memerangi wabah mematikan tersebut.

bbc.co.uk via Kompas.com dan AFP/STR/CHINA OUT
ILUSTRASI - Media Asing Soroti 10 Pola Hidup Orang Asia dalam Melawan Virus Corona, Bersiap hingga Transparan 

Di Hong Kong, orang-orang memakai sarung tangan ketika berpergian.

Kampanye institusional serupa membantu kesadaran individu lebih tinggi di antara warga.

Hal itu dapat membantu mencegah menahan penyebaran virus secara global.

6. Jam Kerja Fleksibel

Jutaan orang Asia bekerja dari rumah sejak virus Corona semakin meluas.

Selama lebih dari satu bulan, orang-orang bekerja dengan jam kerja yang lebih fleksibel.

Beberapa perusahaan mengirim semua karyawan pulang.

Tentu saja ada kesulitan dalam kebijakan ini.

Bila sekolah diliburkan, orang tua yang bekerja dari rumah mungkin juga perlu merawat anak-anak mereka.

Bekerja dari jarak jauh tidak praktis bagi sebagian orang yang bekerja di bidang industri layanan pelanggan.

Di Hong Kong, beberapa karwayan buka suara kepada Cnn, mereka merasa frustasi saat atasannya tidak mengizinkan mereka bekerja dari jarak jauh.

Menurut para karyawan, keputusan atasan mereka membuatnya dalam risiko infeksi tinggi.

7. Jangan 'Panic Buying'

Di Hong Kong, bulan Februari ini ditandai dengan 'panic buying'.

Pasokan di pertokoan kosong lantaran orang-orang khawatir beberapa barang menjadi langka.

Kebutuhan pangan dan lain sebagainya di pasar swalayan tercatat terjual habis.

Sebagian orang membeli cukup banyak untuk pasokan beberapa minggu.

Bukan hanya tisu toilet, orang-orang mengambil masker, pembersih tangan, perlengkapan kebersihan dan makanan pokok.

Panic buying memicu kekacauan dan ketakutan yang tidak perlu.

8. Jangan Takut Hewan Peliharaan

Satu ekor anjing dites positif mengidap virus Corona di Hong Kong, minggu lalu.

Hasil tes yang menunjukkan positif itu memicu kekhawatiran terhadap hewan peliharaan yang dapat menangkap dan menularkan virus ke pemiliknya.

Para ahli mengungkapkan, dipastikan penyebaran virus Corona bukan dari hewan.

Cuci tangan Anda setelah menyentuh hewan peliharaan Anda.

Bila benar-benar khawatir, usap kaki hewan peliharaan Anda dengan tisu antiseptik setelah mereka berada di luar.

9. Jangan Menstigma Pasien

Ketika virus menyebar, begitu pula dengan rasa takut: paranoid dan diskriminasi.

Para ahli memperingatkan soal stigma pasien.

Misalnya, karantina begitu penting dalam proses menekan penyebaran virus Corona.

Tetapi bila dilakukan dengan cara yang salah, pasien dapat berpotensi diperlakukan kurang bermartabat dan hormat.

10. Jangan Panik

Sementara pemerintah dan warga negara harus bersiap menghadapi virus, hal terpenting adalah tidak panik.

Berdasar data yang tersedia saat ini, virus Corona diperkirakan memiliki tingkat kematian sekira dua persen.

Data tersebut lebih tinggi dari influenza, tetapi jauh lebih rendah daripada SARS.

Bagi banyak orang virus Corona memiliki gejala yang sama dengan flu biasa.

Lebih jauh, di China, lebih dari setengah kasus telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.

Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, orang tua dan yang sangat muda, ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti pneumonia atau bronkitis.

Orang dengan gejala yang terasa lebih buruk daripada pilek biasa harus mengunjungi dokter mereka.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Media Asing Soroti 10 Pola Hidup Orang Asia dalam Melawan Virus Corona, Bersiap hingga Transparan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved