BATAM TERKINI

Penumpang Sedikit Tapi Angkutan Umum Banyak, Pemko Batam Diminta Evaluasi Trayek Dari Batuaji

Pemko Batam diminta melakukan penyesuaian trayek angkutan yang ada di Batam. Pasalnya lebih banyak angkutan umum dibanding penumpang saat ini.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/IAN SITANGGANG
Foto angkutan yang melintas di jalan R.Suprapto, Batuaji, Batam 
 
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota Batam diminta melakukan penyesuaian trayek angkutan yang ada di Batam. Khususnya angkutan yang melintas dari Batuaji menuju Batam Center dan sebaliknya. Pasalnya kondisi trayek tersebut dengan kondisi penumpang saat ini sudah tidak sesuai lagi.
Saat ini untuk angkutan yang melayani masyarakat dari Batuaji, Sagulung dan sekitarnya menuju Batam Center sampai Nagoya sudah terlalu banyak, sementara penumpangnya sedikit.
Angkutan yang melayani masyarakat dari Batuaji, Sagulung dan sekitarnya menuju Mukakuning, Batam Center dan Nagoya yakni, Trans Batam, Anugrah warna Biru, Dapur 12 Jodoh, carry, dan Damri Angkutan Bandara.
"Ini belum lagi dengan adanya Gojek, ojek, Grab dan taksi pelat hitam," kata Hengki, warga Batuaji, Jumat (6/3/2020).







Hengki yang merupakan suami dari Nafiza, korban kecelakaan di SP Plaza Batuaji, gara-gara angkutan umum menyalip kendaraan istrinya dan berhenti mendadak Kamis (5/3/2020) lalu, mengatakan jalur Batuaji sudah terlalu banyak angkutan.
"Ini yang menjadi persoalan. Sekarang semua angkutan dari Batuaji, jalurnya sama melewati jalan R.Suprapto. Jadi penumpang yang mereka harapkan berada di jalur yang sama dengan angkutan lain," kata Hengki.

Dia mengatakan banyaknya angkutan dari Batuaji, membuat para pengemudi selalu berlomba-lomba mengambil penumpang.

"Mereka yang mengadu nasib cari penumpang, kita masyarakat pengguna jalan yang menjadi korban," kata Hengki.
Di tempat terpisah, Ketua Solidaritas Masyarakat Sagulung (SMS), Mohammad Zainal mengatakan, saat ini dengan adanya Trans Batam, pemerintah sudah bisa mengevaluasi trayek angkutan umum di Batam.
"Yang kita lihat saat ini, pemerintah terkesan mengadu semua angkutan yang ada di Batam," kata Zainal.
Dia menjelaskan angkutan jurusan Dapur 12-Jodoh, penumpannya hanya dari Dapur 12 sampai Simpang Fanindo. Angkutan Anugrah warna biru, penumpangnya hanya dari Tanjunguncang sampai Fanido.
Sementara dari Fanindo, angkutan Dapur 12, Anugrah warna biru harus berhadapan atau berlomba mendapatkan penumpang dengan angkutan lain, seperti Trans Batam, carry, rental, taksi pelat hitam.

"Belum lagi dengan angkutan online, Gojek dan Grab," kata Zainal.
Dia mengatakan pemerintah sudah selayaknya melakukan evaluasi dengan trayek angkutan yang ada.
"Ya dibagilah, Trans Batam dari mana kemana, Dapur 12 dari mana kemana. Jadi jelas, mereka juga tidak saling serobot," kata Zainal.
Dia mengatakan, jika pemerintah tidak melakukan evaluasi terhadap trayek angkutan di Batam, maka semakin hari kondisi angkutan di Batam akan semakin semrawut.
"Kecelakaan akan semakin sering terjadi, karena saat ini penumpang sudah tidak banyak, sementara trayek sangat panjang namun penumpang tidak ada," kata Zainal.
Dia juga mengatakan, gampangnya mendapatkan kredit sepeda motor saat ini membuat kondisi penumpang akan semakin tidak ada.
"Ini harus menjadi perhatian Pemerintah Kota Batam," kata Zainal.
(Tribunbatam.id/Ian Sitanggang)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved