VIRUS CORONA
HOAKS, Kadinkes Tanjungpinang Bantah Program Semprot ke Rumah Cegah Covid-19
Kadinkes Tanjungpinang membantah adanya kabar di media sosial terkait program pengecekan ke rumah dengan dalih mencegah virus Corona.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang, Rustam bereaksi tentang pesan berantai di media sosial terkait virus Corona.
Ia menegaskan, tidak ada program semprot untuk mencegah Covid-19 ke rumah-rumah seperti isi dalam pesan yang diketahui viral itu.
Dalam pesan tersebut menyebutkan, pelaku kejahatan mengaku dari pemerintah dengan meminta pemilik rumah membuka pintu rumah mereka.
"Tidak benar program itu, masyarakat jangan percaya," tegasnya, Minggu (8/3/2020).
Pemerintah menurutnya terus mengimbau agar masyarakat menjaga pola hidup sehat, dan menjaga kebersihan. Baik orang maupun lingkungannya.
"Apapun program yang akan dilakukan pasti akan ada pemberitahuan secara resmi disampaikan pemerintah, dan intansi terkait. Jadi kalau hanya pesan seperti itu, jangan dipercaya," ucapnya.
Kenali Gejala Penyebarannya
Penyebaran virus Corona kian masif. Memasuki Maret 2020, sudah ada 50 negara melaporkan temuan kasus infeksi Covid-19 ini.
Jumlah kasus infeksi virus corona diprediksi terus mengalami peningkatan.
Hingga Jumat (28/2/2020), kasus virus corona secara global mencapai 83.265 dengan jumlah kematian mencapai 2.858 orang.
Kabar baiknya, pasien yang sembuh juga mengalami peningkatan dengan total 36.436 orang.
Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), virus corona diperkirakan menyebar dari orang ke orang.
Adapun proses penyebaran antara orang-orang yang berhubungan dekat satu sama lain, yakni dalam jarak sekitar dua meter.
Penyebarannya melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan, ketika orang yang terinfeksi batuk maupun bersin.
Tetesan tersebut bisa mendarat di mulut maupun hidung orang yang berada di dekatnya, atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.
Saat seseorang menyentuh permukaan suatu benda yang terpapar, penularan virus corona Covid-19 ini mungkin saja terjadi.
Virus menyebar ketika seseorang menyentuh permukaan, atau benda yang sudah terpapar virus kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata mereka sendiri.
Akan tetapi, cara ini tidak dianggap sebagai cara utama untuk virus menyebar.
Orang-orang dianggap paling menular ketika mereka paling bergejala atau yang tengah sakit.
Namun beberapa penyebaran mungkin terjadi sebelum seseorang menunjukkan gejala.
Akan tetapi seseorang tanpa gejala ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus.
Seberapa mudah virus menyebar dari orang ke orang dapat bervariasi.
Beberapa mungkin sangat menular, sementara yang lain tidak begitu.
Beberapa virus sangat menular laiknya campak, namun beberapa tidak begitu.
Di Provinsi Hubei dan bagian lain China, virus penyebab Covid-19 tampaknya menyebar dengan mudah dan berkelanjutan.
Akan tetapi di Amerika Serikat dan beberapa tempat lain, virus menyebar kepada mereka yang melakukan kontak dekat.
Terkait dengan virus corona ini masih banyak hal yang belum diketahui oleh para peneliti.
Sebaru Tempat Observasi WNI
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Panglima TNI dan Kapolri, meninjau Pulau Sebaru, Kamis (27/2/2020).
Hal itu untuk memastikan persiapan fasilitas observasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kapal pesiar World Dream.
Hasil dari peninjauan tersebut, persiapan lokasi penempatan WNI telah mencapai 85 persen.
Melihat perkembangan persiapan yang dilakukan tim gabungan di lapangan, Panglima TNI meminta agar proses persiapan rampung, Jumat (28/2/2020) sebelum pukul 08.00 WIB.
Hal itu disesuaikan dengan waktu perkiraaan KRI dr. Soeharso yang membawa WNI dari titik temu (rendesvouz) kapal pesiar World Dream di Kepuauan Riau tiba di Pulau Sebaru.
“Kesiapan sudah 85 persen. Tinggal melengkapi fasilitas pendukung lain,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Proses persiapan kelengkapan fasilitas, personel serta alutsista menyambut peserta observasi tergolong cepat.
Seluruh kelengkapan dikirim dari Jakarta sejak, Rabu (26/2/2020) petang menggunakan KRI Banda Aceh, dan dibongkar di perairan Sebaru pada, Kamis (27/2/2020) dini hari.
Kemudian setelah mendarat di Pulau Sebaru, tim segera melakukan pengerjaan persiapan kelengkapan fasilitas tersebut.
Sebelumnya, BNPB melalui Direktur Pengelolaan Logistik, Rustian memastikan fasilitas disiapkan untuk observasi WNI “jilid 2” lebih bagus dari yang sudah pernah dilakukan di Natuna, akhir Januari 2020.
"Pulau Sebaru adalah rumah. Jadi ada kamar-kamarnya bagus, fasilitasnya sudah lengkap dan jauh lebih bagus dari Natuna sebelumnya. Diestimasikan dapat menampung sekitar 200 orang,” ungkap Rustian di Jakarta.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Batam, untuk melancarkan proses observasi selama 14 hari sesuai ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 760 lebih sumber daya manusia dari Tentara Nasional Indonesia, BNPB, dan tim tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan disiagakan di Pulau Sebaru.
TNI juga membuat helipad khusus untuk menyiagakan helikopter sebagai salah satu penunjang kebutuhan observasi.
Sebagai informasi, Pulau Sebaru menjadi lokasi yang dipilih Pemerintah Indonesia untuk observasi sebanyak 188 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) kapal pesiar World Dream terkait virus corona (COVID-19).
Pulau Sebaru merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang pernah digunakan untuk rehabilitasi pecandu narkoba pada 2003-2007 dan berlanjut pada 2012.
Di dalam pulau yang berada di gugusan Kepulauan Seribu tersebut terdapat delapan bangunan yang dapat digunakan dengan kondisi terawat.
Dalam hal ini, tiga bangunan akan dipakai untuk tempat tinggal sementara bagi WNI laki-laki selama observasi, satu bangunan untuk WNI wanita dan satu bangunan akan digunakan untuk ruangan isolasi.
Kemudian, satu bangunan akan disiagakan untuk posko kesehatan, satu bangunan untuk ruang karantina dan satu bangunan untuk ruangan ring satu.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)