TRIBUN WIKI
Mengenal Raja Ahmad Tabib, Dokter dari Pulau Penyengat yang Jadi Nama Rumah Sakit di Kepri
Raja Ahmad Tabib adalah dokter dari Penyengat yang namanya diabadikan menjadi nama salah satu rumah sakit daerah di Tanjungpinang.
TRIBUNBATAM.id - Nama Raja Ahmad Tabib mungkin lebih dikenal sebagai nama salah satu rumah sakit daerah di Tanjungpinang.
Namun, siapa sebenarnya sosok Raja Ahmad Ali Tabib yang namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit tersebut?
Melansir situs resmi Disbud Kepri, Raja Ahmad Tabib bin Raja Hasan bin Raja Ali Haji adalah seorang ulama dan tabib atau dokter pada masanya.
Ayahnya adalah Raja Hasan putra dari Raja Ali Haji.
Ibunya adalah Raja Maimunah, puteri Raja Abdullah atau al-Marhum Mursyid Yang Dipertuan Muda Riau-Lingga ke IX.
• Hasil Uji Lab Keluar, Pasien Observasi RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang Negatif Covid-19
• RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang Buka Layanan Kateterisasi Jantung, Permudah Masyarakat Berobat
Berdasarkan catatan Raja Muhammad Yunus Ahmad, disebutkan bahwa Raja Ahmad Tabib lahir tahun 1282 H/1865 M di Pulau Penyengat Indera Sakti.
Sumber lain dari buku catatan Raja Muhammad Sa’id bin Raja Jaafar disebutkan bahwa beliau memiliki 12 orang saudara, yakni :
1. Raja Abdullah Hakim (seorang ulama besar, Hakim Kerajaan Riau-Lingga)
2. Raja Khalid Haitami (ulama dan tokoh politik, meninggal dunia di Jepang sewaktu menjalankan urusan rahasia)
3. Raja Ahmad Tabib
4. Raja Manshur
5. Raja Mariyah
6. Raja Qamariah
7. Raja Umar (Mudir Mathba’ah Al-Ahmadiah yang pertama)
8. Raja Ali Andi
9. Raja ‘Abdur Rasyid
10. Raja Kaltsum
11. Raja Rahah
12. Raja ‘Amimah
Perjalanan
Pada tahun 1881 Raja Ahmad Tabib berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.
Setelah menunaikan ibadah haji dan mengunjungi seluruh Tanah Arab, beliau baru kembali ke Penyengat pada tahun 1882.
Pada tahun 1883, Raja Ahmad Thabib mendapat pengakuan sebagai tabib (dokter) di Penyengat dan mulai menjadi tabib patikuler (swasta).
Tahun 1901, beliau diangkat menjadi tabib kerajaan dan bergelar Duli Yang Maha Mulia Sultan.
Setelah Sultan Riau turun dari tahta kerajaannya, Raja Ahmad Tabib diberhentikan (pensiun) oleh Governement Holanda terhitung mulai dari tahun 1911.
Karya
Raja Ahmad Tabib menghasilkan beberapa buah karya, di antaranya adalah:
- Syair Nasihat Pengajaran Untuk Memelihara Diri,
- Syair Tuntutan Kelakuan,
- Risalah Rumah Ubat Raja Haji Ahmad Pulau Penyengat Riau.
Beberapa karya mengenai ilmu pengobatan Raja Ahmad Tabib antara lain:
1. Khasiat dan Kaifiat Guna Ubat Tuan Brokdes
2. Tuan Setman Napal Negeri Holanda.
Karya ini disusun oleh Raja Sa’id bin al-Marhum Raja Ahmad dari beberapa dokumen yang terdapat dalam Rumah Obat Raja Ahmad Tabib.
Dokumen-dokumen tersebut hanya beberapa lembaran-lembaran dengan tanggal penulisan 1 Muharam 1323 H.
Penulisan dilakukan di Penyengat.
Dalam dokumen tersebut disebutkan kandungan nama-nama obat dalam bahasa asing dan kegunaannya.
Ada pula beberapa lembar dokumen lain yang membahas tentang nadi.
Manuskrip yang tidak lengkap tersebut dapat ditemui dalam kitab Thaiyib al-Ihsan fi Thibb al-Insan karya Syeikh Ahmad al-Fathani.
Temuan obat
Raja Ahmad Tabib pernah menemukan jenis obat-obatan yang sangat mujarab dan terkenal hingga ke Singapura dan Johor, yakni obat Syarbat Zanjabil.
Syarbat Zanjabil ialah sejenis obat berupa cairan yang dibuat dari bahan rempah-rempah, berbau agak harum dan dijual dalam botol.
Obat tersebut telah terbukti banyak menyembuhkan berbagai penyakit dalam seperti sakit jantung, sakit tulang, sakit kuning dan lain-lain.
Selain Syarbat Zanjabil, ramuan obat Raja Ahmad Tabib yang juga sangat terkenal adalah dua jenis minyak yang dipakai secara turun temurun dalam keluarga Raja Ahmad Tabib.
Kedua minyak tersebut adalah Minyak Mengkasar dan Minyak Bau.
Kedua jenis minyak tersebut berfungsi untuk jenis sakit luar, seperti perut kembung, disengat binatang berbisa, bahkan kedua-duanya juga berfungsi untuk obat kerasukan, kejang-kejang dan lain-lain.
Keahlian
Keahlian lain Raja Ahmad Tabib yang mungkin tidak dimiliki oleh ahli pengobatan lain pada jamannya adalah operasi atau pembedahan.
Pada satu peristiwa, Raja Ahmad Tabib pernah membedah pasiennya hanya dengan sembilu atau buluh yang ditajamkan seperti pisau.
Peristiwa tersebut terjadi ketika di Pulau Penyengat dan Tanjungpinang belum terdapat peralatan pengobatan modern.
Dikisahkan bahwa sebelum melakukan pembedahan yang sangat mendesak dan mendadak Raja Ahmad Tabib menggambarkan pembedahan itu hanyalah untuk pertolongan sementara saja, karana ketahanan pasien hanya sekitar tujuh sampai sepuluh jam saja.
Untuk menyelamatkan pasien tersebut, semestinya pasien harus dibawa ke Singapura supaya diberi pengobatan yang lebih modern.
Pelayaran dari Tanjungpinang ke Singapura ketika itu memakan masa tujuh jam.
Ternyata pasien yang dibedah tersebut selamat dan bisa melanjutkan perawatan di Singapura.