TRIBUN WIKI
Terjadi Hari Ini, Kisah Jack Slade, Korban Main Hakim Sendiri yang Digantung Mati
Hari ini dalam sejarah, 10 Maret 1864, seorang perusuh lokal asal Montana, Amerika Serikat, Jack Slade digantung oleh kelompok vigilante.
TRIBUNBATAM.id - Hari ini dalam sejarah, 10 Maret 1864, seorang perusuh lokal asal Montana, Amerika Serikat, Jack Slade digantung oleh kelompok vigilante.
Kelompok vigilante adalah sekelompok orang yang berusaha menegakkan hukum tanpa aturan yang jelas, alias main hakim sendiri.
Mereka melakukan ini lantaran Jack Slade dianggap terlibat aksi yang meresahkan publik.
Melansir Tribunnews Wiki, Jack Slade adalah seorang pria yang menonjol di antara banyak rakyat miskin di Montana, AS.
Ia sering membuat publik resah dengan menembakkan senjatanya di bar dan membuat ancaman-ancaman kosong.
Namun, Jack tak pernah sekalipun melukai orang.
Ia juga tak pernah didakwa bersalah dalam aturan hukum
Bersama dengan yang lain, ia tinggal di kota Virginia City, tempat pertambangan liar di wilayah Montana.
Namun, nasib membawa Jack pada kematian saat kelompok vigilante memutuskan untuk menggantungnya sampai mati.
Siapa Jack Slade?
Jack Slade menurut History.org, memiliki dua kepribadian dalam satu tubuh.
Saat ia mabuk, Slade memiliki kebiasaan menembakkan senjata di sejumlah bar.
Ia juga kerap membuat ancaman kepada orang-orang sekitar dengan mengacungkan senjatanya.
Menurut kabar yang beredar, Slade pernah mencuri dan membunuh orang tanpa alasan.
Namun saat ia tak mengonsumsi alkohol, penduduk kota menyukai dan menghormati Slade.
Meski suka membawa ribut dan rusuh, Slade tak pernah melukai siapapun.
Hukum Gantung dalam Masyarakat Main Hakim Sendiri
Melihat seringnya Jack Slade melakukan kerusuhan dan keributan, para pemimpin Kota Virginia mulai kehilangan kesabaran.
Dengan tujuan untuk menjaga masyarakat agar lebih damai, pihak berwenang menganggap Jack sebagai individu yang berbahaya dan dapat berpotensi mencelakakan masyarakat.
Pada tahun sebelumnya, warga Virginia City telah membentuk "Komite Kewaspadaan" semi-rahasia untuk memerangi aksi geng yang dipimpin oleh Henry Plummer.
Plummer dan kelompoknya dikabarkan telah merampok dan membunuh sejumlah orang di daerah tersebut.
Komite ini merasa bahwa sedikitnya penegakkan hukum di wilayah itu tak akan mampu menghentikan aksi Plummer dkk.
Tekad warga dalam komite semakin kuat, mereka kemudian berhasil menangkap gerombolan Plummer dan menggantungnya.
Sebagai peringatan, sejumlah warga yang main hakim sendiri ini meninggalkan secarik kertas di mayat mereka dengan angka samar "3-7-
77".
Arti angka tersebut tidak jelas, meski muncul beberapa klaim, satu di antaranya merujuk pada arti dimensi kuburan; lebar 3 kaki, panjang 7 kaki, dan kedalaman 77 inchi.
Dalam dua bulan pertama tahun 1864, kelompok main hakim sendiri ini menggantung 24 orang, termasuk Plummer.
Banyak sejarawan sepakat bahwa aksi main hakim sendiri dengan menggantung seseorang ini dilakukan kepada siapa saja yang 'benar-benar' bersalah. [3]
Penggantungan Slade
Masyarakat yang mengklaim diri mereka berada dalam anggota 'Komite Kewaspadaan' ini muak dengan kerusuhan dan keributan yang dibuat Jack Slade.
Jack Slade juga dikabarkan sering mabuk dan mengeluarkan ancaman-ancaman liar.
Pada 10 Maret 1846, sekelompok warga sipil membawa Jack Slade ke tahanan dan mengumumkan akan segera digantung.
Slade yang tidak melakukan kejahatan serius di Virginia City memohon agar diberi kesempatan hidup atau setidaknya mengucapkan selamat tinggal kepada istri tercinta.
Sebelum istri Slade tiba menjenguknya di tahanan, para penjaga telah menggantungnya. [4]
Justifikasi dan Pembalasan
Seiring waktu berjalan, keputusan para penjaga untuk menggantung Jack Slade dinilai tidak benar.
Tak lama setelah eksekusi Slade yang dipertanyakan, lembaga peradilan dan pemasyarakatan di Virginia City mulai diberlakukan.
Meskipun aksi main hakim sendiri masih berlanjut hingga tahun 1867, isu ini semakin menarik perhatian publik.
Pada bulan Maret 1867, para penambang di sebuah distrik pertambangan di Montana memuat berita di surat kabar lokal bahwa mereka akan menggantung 5 orang yang main hakim sendiri apabila ada satu orang yang digantung.
Setelah itu, tindakan main hakim sendiri perlahan memudar.