TRIBUN WIKI
Benarkah Stres Bisa Menambah Uban? Simak Penjelasan Peneliti
Stres disebut bisa mempercepat proses penuaan terhadap seseorang, salah satunya dengan bertambahnya uban. Simak penjelasan peneliti
TRIBUNBATAM.id - Stres kerap mengakibatkan berbagai dampak buruk untuk kesehatan seseorang. Bahkan, stres disebut juga bisa mempercepat proses penuaan.
Salah satu tandanya adalah semakin banyaknya uban atau rambut putih yang tumbuh di kepala.
Faktanya, Jurnal Nature mengungkapkan, stres memegang peran penting terhadap seberapa cepat rambut berubah dari hitam menjadi putih.
Melansir Wartakota Wiki, penelitian dari Universitas Harvard di Massachusetts menyelidiki mekanisme yang tepat tentang hal ini.
Tes awal para peneliti mengamati dengan seksama kortisol, ‘hormon stres’ yang melonjak dalam tubuh ketika seseorang mengalami respons ‘hadapi atau lari’.
Hormon stress terkait dengan fungsi tubuh yang penting.
Tetapi kehadiran jangka panjang dari kortisol tinggi dikaitkan dengan sejumlah hasil kesehatan negatif.
Kemudian menjadi bagian yang berbeda dari pertarungan atau respons dari sistem saraf simpatik.
Menurut peneliti, saraf ini ada di seluruh tubuh, termasuk membuat terobosan ke setiap folikel rambut.
• MENGENAL Si Pahit Daun Sambiloto yang Diyakini Bisa Cegah Penularan Virus Corona
Bahan kimia yang dilepaskan selama respons stres - khususnya norepinefrin - menyebabkan sel-sel induk penghasil pigmen aktif secara prematur, sehingga menipiskan ‘cadangan’ warna rambut.
"Dampak buruk dari stres yang kami temukan berada di luar apa yang saya bayangkan," kata Ya-Chieh Hsu PhD, peneliti sel induk dan biologi regeneratif di Harvard.
“Setelah beberapa hari, semua sel induk regenerasi pigmen hilang. Setelah hilang, Anda tidak dapat membuat kembali pigmen. Kerusakannya permanen."
Stres bukanlah satu-satunya alasan mengapa seseorang memiliki banyak uban.
Dalam kebanyakan kasus, ini adalah genetika sederhana.
Rambut abu-abu disebabkan oleh hilangnya melanosit (sel pigmen) di folikel rambut.
“Uban terjadi seiring bertambahnya usia dan sayangnya tidak ada pengobatan yang dapat mengembalikan sel-sel ini dan pigmen yang mereka hasilkan, melanin.”
Hal itu diungkapkan oleh Dr Lindsey A Bordone, dokter kulit di ColumbiaDoctors dan asisten profesor dermatologi di Columbia University Medical Center di New York.
Selain itu, faktor genetik juga menentukan kapan rambut hitam Anda berubah menjadi abu-abu.
“Tidak ada yang bisa dilakukan secara medis untuk mencegah hal ini terjadi ketika sudah ditentukan secara genetik untuk terjadi. "
Namun, bukan berarti faktor lingkungan seperti stres tidak memberikan pengaruh.
Menurut penelitian tahun 2013, merokok adalah faktor risiko uban muncul lebih dini.
Jadi hentikan kebiasaan merokok jika Anda ingin mempertahankan warna rambut sedikit lebih lama.
Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap uban prematur termasuk defisiensi protein, vitamin B-12, tembaga, dan zat besi serta penuaan karena akumulasi stres oksidatif.
Stres itu disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh Anda .
Menurut Kaseny Nichols NMD—ahli kesehatan di Rave Reviews, radikal bebas dan antioksidan itu dapat merusak jaringan, protein, dan DNA.
Beberapa tingkat stres oksidatif adalah bagian alami dari kehidupan.
"Kami akan mengharapkan peningkatan rambut beruban seiring bertambahnya usia.”
“Dan kami melihat sekitar 10 persen peningkatan kemungkinan rambut beruban untuk setiap dekade setelah usia 30," kata Nichols.
Perubahan yang bisa Anda lakukan untuk menunda abu-abu prematur misanya diet tinggi asam lemak omega-3 seperti kenari dan ikan berlemak.
Selain itu, tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di bawah sinar matahari yang merusak kulit. serta mengonsumsi vitamin B -12 dan suplemen vitamin B-6.
Jika uban tumbuh dini, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terkait faktor genetik alami bukan satu-satunya penyebab.
Penemuan masa depan
Penelitian Harvard baru pada tikus, mereplikasi hasil yang sama dalam studi manusia akan diperlukan untuk memperkuat temuan.
Tetapi penelitian Harvard memiliki implikasi jauh melampaui rambut yang mulai memutih.
Perubahan warna rambut hanya satu tanda nyata dari perubahan internal lainnya sebagai hasil dari stres yang berkepanjangan.
"Dengan memahami secara tepat bagaimana stres memengaruhi sel-sel induk yang meregenerasi pigmen.”
“Kami telah meletakkan dasar untuk memahami bagaimana stres mempengaruhi jaringan dan organ lain dalam tubuh," kata Hsu.
Memahami bagaimana jaringan tubuh berubah di bawah tekanan adalah langkah penting pertama untuk pengobatan akhirnya .
Pengombatan itu dapat menghentikan atau mengembalikan dampak buruk dari stres.
Menurut Hsu, masih diperlukan penelitian lanjutan tentang dampak stress pada tubuh. (Medical News Today)