HUMAN INTEREST
Syafira Al-Haddad, Mahasiswi : Catcalling Bukan Candaan, Bisa Berlanjut Pelecehan Fisik
Bagi Syafira Al Haddad atau akrab disapa Caca, tindakan pelecehan seksual secara verbal atau dikenal dengan sebutan catcalling bukan candaan.
Syafira Al Haddad, Mahasiswi : Catcalling Bukan Candaan, Bisa Berlanjut Pelecehan Fisik
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Bagi Syafira Al Haddad atau akrab disapa Caca, tindakan pelecehan seksual secara verbal atau dikenal dengan sebutan catcalling bukanlah sebuah candaan.
Mahasiswi salah satu universitas di Kota Batam ini mengaku khawatir jika tindakan ini terus dibiarkan.
Sebab, tindakan seperti ini dapat terjadi di mana saja sehingga menyebabkan ruang publik tak lagi aman untuk para perempuan beraktivitas.
"Perempuan harus aware," ungkapnya kepada TRIBUNBATAM.id, Rabu (11/3/2020).
Sebagai mahasiswi, Caca bersama teman-temannya kerap menyuarakan isu ini ke beberapa forum diskusi.
Baik secara lembaga ke lembaga, maupun perorangan.
• Tangani Virus Corona, Pemko Batam Ngaku Mulai Kehabisan Uang
"Jika tindakan (catcalling) ini terus saja dimaafkan, ada kemungkinan pelecahan seksual secara fisik dapat dilakukan," sambungnya.
Bagi Caca, perempuan bukanlah objek seksual semata. Ia menegaskan, kaum perempuan juga ingin dihargai karena karya dan kinerjanya dalam bidang apapun.
Selama mengeyam pendidikan di universita, perempuan berambut panjang bergelombang ini mengatakan dirinya kerap aktif di beberapa organisasi.
Baik organisasi internal maupun eksternal. Ia juga aktif di forum-forum literasi untuk menyuarakan hak kaumnya atas rasa aman terhadap tindakan pelecahan seksual.
"Intinya pola pikir dan budaya masyarakat harus berubah. Tak selamanya perempuan merasa nyaman jika digoda," tambahnya.
Perbuatan catcalling sendiri memang belum familier di telinga banyak orang. Perbuatan ini sangat dekat dengan lingkungan sekitar.
Salah satu contohnya yaitu perbuatan menggoda seorang perempuan saat berjalan sendiri. Baik menggoda dengan bersiul atau perkataan berbau pelecehan lainnya.
"Saya juga ingin menularkan semangat ini ke banyak perempuan di Batam. Jangan takut untuk bersuara jika dilecehkan," katanya.
Hal yang disuarakan oleh Caca ternyata telah lama dilakukan oleh kaum pergerakan perempuan di Indonesia. Salah satu gerakannya dapat dilihat di akun media sosial instagram @dearcatcallers.id.
Akun dengan 67,9 ribu pengikut ini kerap membagikan postingan edukasi terhadap kaum perempuan dan pelecahan seksual baik lisan (verbal) atau fisik. (TRIBUNBATAM.id/Ichwan Nur Fadillah)