TRIBUN WIKI

Kenali Ciri Anuptaphobia, Rasa Takut Hidup Sendiri, Pemicu dan Cara Mengatasinya

Anuptaphobia adalah kondisi dimana seseorang mengalami ketakutan untuk hidup sendiri alias takut menjadi lajang.

Editor: Dewi Haryati
Fox
Hotel di Jepang menyediakan khusus kamar menangis bagi wanita lajang 

TRIBUNBATAM.id - Setiap orang memiliki ketakutannya masing-masing.

Ada yang takut dengan benda tertentu, ada pula yang takut dengan suatu keadaan.

Anuptaphobia adalah kondisi dimana seseorang mengalami ketakutan untuk hidup sendiri alias takut menjadi lajang.

Kondisi ini merupakan kebalikan dari Gamophobia atau takut pada pernikahan.

Anuptaphobia muncul dari kombinasi peristiwa eksternal (peristiwa traumatik) dan kecenderungan internal (faktor keturunan atau genetika).

Mengutip Tribunnews Wiki dari itspsychology.com, Anuptaphobia merupakan ketakutan berlebih seseorang untuk menjadi lajang.

Sebenarnya kebanyakan orang tidak ingin berakhir sendirian dalam kehidupan.

Namun, bagi sebagian lainnya, kesendirian menyebabkan rasa cemas, takut, dan panik.

Orang-orang ini dianggap memiliki disfungsional dalam hubungan.

Penyebab utamanya adalah rasa takut kesepian yang membuat mereka terus-menerus memikirkan pernikahan, cinta, dan masa depan.

Pengidap anuptaphobia kerap merasa tidak pernah puas dengan dirinya sendiri.

Mereka tidak dapat menghabiskan waktu luang sendiri, dan dalam beberapa kasus mereka tidak mau menghadiri perayaan pernikahan.

Bila ditelusuri secara spesifik, anuptaphobia biasanya disebabkan oleh pengalaman traumatis pada usia dini.

Seperti fobia lainnya, gejala anuptaphobia bervariasi tergantung pada tingkat ketakutannya.

Pemicu Anuptaphobia

Meskipun pemicu utamanya adalah pengalaman traumatik, tetapi banyak faktor dari luar yang menyebabkan gejala semakin berkembang.

Sejak kecil, penanaman nilai-nilai tentang kebahagiaan bersama pasangan sebagai pelengkap hidup telah tertanamkan.

Adanya ayah dan ibu sebagai orangtua komplit juga semakin memperkuat anggapan tersebut. 

Mereka beranggapan bahwa single parent adalah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.

Tidak ada orang yang bisa melewati sepanjang hidupnya sendirian, apalagi membesarkan anak.

Keyakinan-keyakinan ini semakin didukung lewat pemberian mimpi-mimpi kepada anak, terutama anak perempuan, melalui kartun yang menceritakan kebahagiaan bersama pangeran berkuda putih.

Beberapa orang bisa saja menelan bulat-bulat pemahaman seperti ini dan pada akhirnya meyakini kalau hanya orang lain yang bisa membuatnya bahagia.

Peran media sosial juga menciptakan budaya yang tidak mendukung hubungan sehat.

Melihat posting-an pasangan-pasangan dengan #relationshipgoals secara psikologis membuat pengguna media sosial yang lajang merasa butuh saling mencintai.

Pada akhirnya, timbul perasaan tidak merasa utuh tanpa orang lain, tetapi juga tidak tahu cara menjalin hubungan yang benar.

Bagian terburuk dari anuptaphobia ini adalah baik laki-laki dan perempuan menghabiskan hidup mereka dengan membiarkan ketakutan dan perasaan-perasaan negatif ini mengendalikan dirinya.

Karakteristik

Ketakutan yang dialami seseorang yang terkena Anuptaphobia memiliki beberapa karakteristik:

1. Tidak proporsional

Ini berarti bahwa individu yang menderita Anuptaphobia akan mengalami ketakutan yang sangat tinggi, meskipun dirinya tidak sedang menghadapi bahaya yang nyata.

Namun, secara umum, ketakutan yang dialami dengan sensasi teror yang tinggi ini dapat dianggap sebagai fobia.

2. Tidak bisa dijelaskan atau beralasan

Penderita Anuptophobia juga seperti orang lain yang menderita gangguan kecemasan dimana mereka tidak mampu mengendalikan perasaan takut yang diderita.

3.  Mengarah  pada penghindaran situasi yang ditakuti

Manifestasi ketakutan ini dapat diterjemahkan ke dalam perilaku obsesif dalam mencari pasangan atau perlawanan yang tinggi untuk mengakhiri suatu hubungan.

4. Ini maladaptif

Dianggap bahwa ketakutan yang dialami oleh orang tersebut tidak memenuhi fungsi adaptif, yaitu, tidak menanggapi bahaya nyata atau memungkinkan individu untuk beradaptasi secara memadai terhadap lingkungan mereka, tetapi sebaliknya. 

Tanda

Anuptaphobia memiliki beberapa tanda khusus sebagaimana dikutip dari hellogiggles.com:

- Bertahan pada hubungan tidak sehat

- Tidak bisa memilih pasangan dengan bijak

- Selalu cepat mendpatkan pasangan baru meskipun baru saja mengakhiri hubungan

- Sangat bersemangat untuk kencan pertama

Secara khusus, terapi perilaku kognitif dapat memberikan teknik yang efektif untuk pengobatan anuptaphobia.

Anuptaphobia adalah rasa takut menjadi lajang. Anuptaphobia dianggap sebagai fobia spesifik yang kerap menjadi lawan dari gamophobia (takut pada pernikahan). 

Cara mengatasi

- Mengganti konsep diri

- Mengenyahkan pikiran-pikiran negatif

- Memfokuskan diri dengan kegiatan-kegiatan positif yang membuat mood baik adalah hal-hal yang semestinya dilakukan

- Jangan mengejar status hubungan

- Berhenti mencari tahu hal-hal yang membuat sedih

- Kurangi menonton film romantis. (*)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved