TANJUNGPINANG TERKINI

Warga Keluhkan Pelayanan Kesehatan, Ini Tanggapan Manajemen RSUD Raja Ahmad Tabib

Plt Direktur RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, dr Elfiani Sandri angkat bicara keluhan pelayanan kesehatan yang disampaikan warga Tanjungpinang.

|
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA
RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang - Manajemen rumah sakit buka suara soal keluhan pelayanan kesehatan yang dialami warga Tanjungpinang. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, dr Elfiani Sandri angkat bicara soal keluhan dalam pelayanan kesehatan yang disampaikan warga Tanjungpinang.

Ia mengatakan, nyawa bayi tidak bisa tertolong karena kondisi kesehatan bayi yang kurang sehat selama dalam kandungan.

Pihaknya tidak bisa membeberkan penyakit yang diderita bayi tersebut karena belum ada izin dari pihak keluarga.

Ia mengatakan, keluhan lain yang disampaikan terkait administrasi BPJS Kesehatan ia masukkan dalam kotak saran.

"Mengenai sakitnya apa, tidak bisa kami sampaikan. Untuk keluhan administrasi BPJS Kesehatan, sudah ditindaklanjuti ke bagian pelayanan pelanggan atau humas rumah sakit untuk ditindak lanjuti," ujarnya, Senin (16/3/2020).

Seorang warga Tanjungpinang, Zefri sebelumnya kecewa dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang.

Pria 31 tahun itu menceritakan, Ia menceritakan, anak keduanya berjenis kelamin perempuan lahir kedunia. Setelah lahir, bayi itu dibawa ke ruang Perinatologi lantai lll, Sabtu (12/3/2020) sekira pukul 15.10 WIB.

Namun dalam proses persalinan hingga si anak lahir, tidak ada satu pun petugas medis yang berada di ruangan tersebut.

"Memang sebelum 5 menit anak saya lahiran ada petugas yang lakukan pemeriksaan. Tapi pas istri saya bilang ini mau keluar, petugas seolah gak percaya dan meninggalkan ruangan hingga anak lahir sendiri saja tanpa petugas medis. Kemudian setelah petugas medis datang, anak saya dibawa ke ruangan Perinatologi, disana petugas sibuk mencari oksigen dan perlengkapan lainnya," lanjutnya bercerita," ujarnya, Minggu (15/3/2020).

Sekitar satu jam lebih usai lahiran, bayi itu dinyatakan meninggal dunia.

Kekecewaan itu kembali mencuat saat petugas medis meminta untuk melalukan pengurusan pendaftaran bayi di lantai l ruang IGD.

Profil RSUD Raja Ahmad Tabib, Nama Rumah Sakit Diambil Dari Nama Dokter Terkenal Asal Penyengat

Hasil Uji Lab Keluar, Pasien Observasi RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang Negatif Covid-19

"Petugasnya bilang ke saya, untuk segera melakukan pendaftaran bayi. setelah sudah didaftarkan, ada syarat yang belum lengkap, untuk minta esok harinya melengkapi," ungkapnya.

Petugas meminta untuk naik kembali ke ruangan Perinatologi. Saat itu, dikabarkanlah bahwa bayi tersebut telah meninggal dunia.

"Namun saat itu, meminta berkas tetap harus saya lengkapi, dan membawanya esok hari sesuai permintaan petugas," sebutnya kembali.

Dengan perasaan haru, Zefri pun menceritakan singkat perosesi pemakaman malam harinya di kawasan Batu 18, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved