Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Juli 2020 di Solo Diundur Hingga 24 Desember 2020
Keputusan penundaan institusi pengambilan ormas yang berusia 99 tahun ini, diputuskan dalam Rapat Pleno PP Muhammadiyah dan Panitia Muktamar, di Jak
Penulis: Dewi Haryati |
Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Juli 2020 di Solo Diundur Hingga 24 Desember 2020
YOGYAKARTA, TRIBUN – Pimpinanan Pusat Muhammadiyah memutuskan mengundur penyelengaraan Muktamar ke-48 Muhammadiyah, yang semua dijadwalkan Juli 2020 ke tanggal 24-27 Desember 2020 mendatang.
Agenda lima tahunan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia ini sejatinya dihelat di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Jawa Tengah, 1-5 Juli 2020.
Keputusan penundaan institusi pengambilan ormas yang berusia 99 tahun ini, diputuskan dalam Rapat Pleno PP Muhammadiyah dan Panitia Muktamar, di Jakarta.
Dikutip dari lama resmi Suara Muhammadiyah, Rabu (18/3) malam, penundan ini mengingat kondisi terakhir pandemi global di Indonesia.
“Sesuai hasil rapat pleno PP Muhammadiyah hari ini, Rabu, 18 Maret 2020, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, yang semula direncanakan dilaksanakan 1-5 Juli 2020, ditunda pelaksanaannya pada 24-27 Desember 2020,” tutur Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti
Mu’ti mengatakan penundaan Muktamar terkait antisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19), yang kini menjadi pandemi global. Menurutnya keputusan tersebut diambil atas pertimbangan sejumlah dokter dan ahli.
PP Muhammadiyah, kata Mu’ti, selanjutnya akan menyampaikan keputusan rapat pleno ini ke Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah dan ‘Aisyiyah.
“Keputusan ini diambil setelah memperhatikan masukan para dokter dan ahli epidemiologi serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan peserta dan penggembira Muktamar. Hasil rapat pleno ini akan dikomunikasikan dengan PW Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sebelum ditetapkan dengan surat keputusan resmi,” imbuh Mu’ti.
Adapun Muktamar Muhammadiyah adalah ajang lima tahunan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia itu. Salah satu agendanya adalah suksesi kepemimpinan Muhammadiyah.
Jutaan warga Muhammadiyah diperkirakan menghadiri Muktamar ke-48 persyarikatan itu.
Kegiatan tersebut direncanakan akan juga diikuti Muktamar 'Aisyiyah yaitu rakernas organisasi otonom/sayap Muhammadiyah yang mengurusi isu-isu perempuan.