CEGAH VIRUS CORONA MASUK BINTAN

Bupati Bintan Minta Warga Beribadah Seperti Biasa, 'Jangan Sampai Tidak Ibadah Gegara Virus Corona'

Bupati Bintan Apri Sujadi meminta masyarakat tetap melaksanakan ibadah seperti biasa meskipun ada wabah virus Corona.

TribunBatam.id/Alfandi Simamora
Bupati Bintan, Apri Sujadi meminta warga tidak panik dan tetap beribadah seperti biasa, meski wabah vorus Corona. Ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kesehatan. 

Wilayah Batam dan Bintan, Kepulauan Riau yang berdekatan dengan Singapura pun terkena imbas penyebaran corona.

Apalagi, dua wilayah tersebut selama ini mengandalkan pariwisata sebagai sumber penghasilan.

Menyikapi penurunan bisnis pariwisata, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan membebaskan pungutan pajak hotel dan restoran untuk 33 kabupaten/kota yang bersinggungan dengan 10 destinasi wisata prioritas, termasuk Batam dan Bintan.

Dan kebijakan pembebasan pungungtan pajak hotel dan Restoran akan dilakukan selama enam bulan ke depan mulai Maret 2020.

Hal ini bertujuan untuk membangkitkan iklim pariwisata yang terpuruk akibat virus Corona.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepulaun Riau, Tupa Simanjuntak mengatakan, pihaknya menyambut baik kebijakan itu.

Kebijakan itu setidaknya bisa meminimalisir akibat dari sepinya kunjungan wisatawan ke kota Batam dan Kabupaten Bintan yang berimbas pada pengurungan karyawan.

"Sebetulnya efek dari pembebasan pemungutan pajak ini yang paling utama ialah tidak menciptakan pengangguran, karena kalo sepinya kunjungan wisatawan biasanya akan berimbas kepada pengurangan karyawan a untuk menstabilkan perusahaan, tapi dengan adanya kebijakan tersebut yang paling bisa di minimalisir ialah hal tersebut," jelasnya.

Menurut Tupa pembebasan sementara pajak hotel dan restoran tersebut bisa membantu pengusaha melakukan inovasi-inovasi.

Seperti pemberian promo untuk menarik wisatawan terutama wisatawan domestik.

Tupa juga menyampaikan kritik terutama kepada pemerintah dan dan pengusaha pariwasata yang ada di Kepri yang hanya memfokuskan pada wisatawan dari Singapura dan lupa menggarap wisatawan domestik atau dalam negeri.

"Harusnya dunia pariwasata di Kepri bisa belajar dari Bali saat mendapatkan cobaan bom, masih bisa bernafas dengan wisatawan lokal yang masih stabil sehingga tidak terpuruk ketika ada musibah," ucapnya.

Sementara kunjungan wisatawan di Batam diakui ketua PHRI Kepri mengalami penurunan dan sangat terlihat saat akhir pekan.

Hotel dan restoran di wilayah Kepri yang biasanya banyak dikunjungi wisatawan namun akibat isu virus corona jadi sepi.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Alamudin)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved