Ada Pesan Terakhir, Saksi Mata Ungkap Keanehan Sebelum Temukan Pria Tewas Tersambar Kereta Api
Korban sejak sore menghabiskan waktu nongkrong di warung kopi yang berdekatan dengan palang pintu.
Pantauan TribunJatim.com di lokasi, sekira pukul 22.35 WIB, proses evakuasi terhadap tubuh jenazah pria itu baru rampung.
Mayat pria bernasib nahas itu diwadahi kantung jenazah warna oranye lantas dievakuasi ke Kamar Mayat RSU Dr Soetomo.
2. Sore tiduran di rel
Menurut petugas pos penjaga palang pintu KA Teguh, sekira pukul 17.30 WIB dirinya mendapati pria itu tidur terlentang dalam posisi tubuh horizontal.
Dengan posisi leher dan lutut bersandar di atas rel KA.
Lantaran enggan terjadi hal yang tak diinginkan, Teguh lantas menghampiri pria tersebut lantas menegurnya.
"Lalu saya samperin, terus saya kasih uang Rp10 Ribu 'kamu ngopi aja daripada ketabrak sepur' saya bilang gitu," katanya pada awak media di lokasi, Kamis (19/3/2020).
Seakan tak terima jikalau percobaan bunuh dirinya digagalkan Teguh, pria itu lantas berlalu seraya meracau menjauh meninggalkan Teguh.
"Nah terus jalan sama saya di situ kan ada jalan anaknya itu malah masuk sana (pekarangan dekat sungai). Saya kembali ke pos," terangnya.
Teguh mengaku hanya sebatas itu komunikasi yang dilakukannya dengan pria bernasib nahas itu.
Selebihnya, ia malah mengaku tercengang saat beberapa orang sekira pukul 20.40 WIB berteriak gaduh di depan pos penjagaannya.
"Ada anak yg tahu, 'pak pak ada yang bunuh diri'," jelasnya.
Ternyata dugaannya tak keliru, pria berperangai aneh yang ditemuinya sore tadi berhasil memungkasi keinginannya mengakhiri hidup.
3. Bukan orang gila
Saksi mata Bejo (56) mengaku sempat berkomunikasi dengan pria bertubuh gempal dengan tinggi 180 sentimeter itu.