Alasan Sebenarnya Iran Menolak Bantuan Donald Trump Atasi Corona
Ali Khamenei menyatakan, Iran tidak akan pernah menerima bantuan Amerika Serikat atasi pandemi virus corona
Sedangkan sampai saat ini, masih ada 13 pejabat Iran dalam karantina karena suspect virus corona.
Ayatollah Hashem Bathayi Golpayegani meninggal pada Senin (16/3/2020).
Ayatollah adalah anggota dari sebuah badan pemerintah yang berwenang menunjuk pemimpin agung.
Kantor berita IRNA menyebutkan dia sempat dirawat di rumah sakit.
Sebagai pejabat negara, Ayatollah mewakili Teheran dalam Majelis Pakar, sebuah badan ulama beranggotakan 88 orang yang menunjuk dan memantau pemimpin agung Iran.
Sampai Senin (16/3/2020) telah 12 orang dari petinggi Iran, baik yang masih aktif maupun tidak, yang meninggal karena virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini.
Sebelum Ayatollah, pejabat Iran lainnya yang meninggal adalah Mohammad Mirmohammadi (71) yang merupakan tangan kanan Pemimpin Agung Iran.
Virus corona juga telah merenggut nyawa anggota parlemen yang baru terpilih, dan mantan Duta Besar Iran untuk Vatikan, Hadi Khosrosashi.
Iran berjuang ekstra keras menahan penyebaran virus corona yang telah menginfeksi belasan ribu orang dan merenggut ratusan nyawa.
Data dari Worldometers menyebutkan, total ada 13.938 kasus infeksi virus corona yang terjadi di negara pimpinan Hassan Rouhani tersebut.
Jumlah korban meninggal adalah 724 orang, sedangkan 4.590 pasien dinyatakan pulih.
Angka kematian dan infeksi virus corona di Iran meningkat pesat sejak dua kematian pertama diumumkan pada 19 Februari.
Menurut Kementerian Kesehatan Iran yang dikutip AFP, tren peningkatan ini disebabkan meningkatnya jumlah tes yang dilakukan.
Banyak pasien dilaporkan mulai menunjukkan gejala beberapa hari setelah mereka terinfeksi.
Meskipun banyak pejabat dan warganya yang terserang COVID-19, hingga saat ini Pemerintah Iran belum melakukan lockdown seperti yang dilakukan China, Italia, dan beberapa negara lainnya.