TRIBUN WIKI

Hal yang Perlu Anda Ketahui, Tanpa Batuk dan Demam, Ini Gejala Baru Covid-19

Beberapa kasus positif Covid-19 ditemukan tanpa adanya gejala umum seperti demam dan batuk.

Editor: Eko Setiawan
freepik
Ilustrasi orang yang terserang sakit flu 

TRIBUNBATAM.id - Pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 umumnya merasakan gejala berupa demam dan batuk.

Namun, baru-baru ini gejala baru Covid-19 ditemukan pada beberapa pasien positif di Korea Selatan.

Tanpa mengalami demam dan batuk, pasien ditemukan positif dengan gejala berupa kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa.

Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus corona tak kasat mata.

Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki gejala umum Covid-19 seperti demam dan batuk.

Melansir Tribunnews, studi ini diungkap oleh ahli rinologi terkemuka di Inggris.

Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.

Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.

"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.

Dilansir dari Business Insider, para profesor mengatakan bahwa banyak pasien diseluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.

Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.

"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan.

Iran telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia.

Selain itu, banyak pasien dari AS, Perancis, dan Italia Utara yang juga memiliki pengalaman sama.

Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.

Jika ini terjadi, pasien Covid-19 yang tanpa gejala justru berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit.

Orang muda mungkin tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum

Melansir Sky News, Profesor Kumar mengatakan bahwa pasien berusia muda justru menunjukkan tanda tidak dapat mencium bau atau mengecap rasa.

Mereka tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum seperti demam tinggi atau batuk terus menerus.

Namun mereka mungkin kehilangan indera penciuman dan pengecapan, yang menunjukkan bahwa virus ini tinggal di hidung.

Para profesor menyerukan siapa saja yang memiliki gejala kehilangan indra penciuman dan perasa untuk mengisolasi diri selama tujuh hari untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Mengenal anosmia

Anosmia adalah istilah yang menggambarkan kondisi kehilangan kemampuan penciuman seseorang.

Melansir Alodokter, kebanyakan kasus anosmia bersifat sementara yang disebabkan oleh flu, dan akan hilang setelah flu sembuh.

Namun pada beberapa kasus, anosmia dapat terjadi dalam jangka panjang, bahkan permanen.

Pada lansia, anosmia biasanya berlangsung cukup lama.

Bila kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, bisa jadi merupakan gejala dari penyakit serius.

Anosmia yang muncul secara tiba-tiba tanpa disertai gejala apapun patut diperiksakan ke dokter.

Umumnya, anosmia disebabkan karena adanya molekul kimia yang menghalangi suatu aroma menempel pada ujung saraf pembau.

Selain itu, anosmia juga dapat terjadi akibat gangguan saraf dari hidung menuju otak.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved