Dokter Handoko Kirim Pesan untuk Tenaga Medis: Corona Lihai Menyebar di Udara 8 Jam
Dokter Handoko Gunawan berpesan kepada tenaga medis untuk berhati-hati. Sebab virus corona Covid-19 ini bisa menyebar di udara.
TRIBUNBATAM.id - Sosok dokter Handoko Gunawan viral di media sosial dan ramai jadi sorotan karena dedikasinya yang luar biasa membantu penanganan pasien positif corona.
Kutipan pernyataannya pun menjadi viral di media sosial. “Kalau saya mati juga gak apa-apa, tua, masih bisa lakukan hal yang berguna bagi orang banyak"
Meski kini usia sudah80 tahun, semangat Dokter Handoko Gunawan tak surut dalam membantu penanganan pasien Covid-19.
Bahkan, disaat dirinya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, dia masih memberikan semangat kepada tenaga medis yang berada di garis terdepan menangani pasien Covid-19.
"Saya belum kuat diwawancara," kata Dokter Handoko Gunawan mengawali perbincangan dengan Tribun Network, Senin (23/3/2020).
Namun tidak mengabaikan keselamatan serta kesehatan saat bertugas."Tenaga medis jangan takut," ujar Dokter Handoko Gunawan.
Dokter Handoko Gunawan berpesan kepada tenaga medis untuk berhati-hati. Sebab virus corona Covid-19 ini bisa menyebar di udara.
"Tapi hati-hati sekali virus (corona) ini sangat lihai menyebar di udara 8 jam kecil sekali 120 milimeter," kata Dokter Handoko Gunawan.
Karena itu penting bagi tenaga medis dilengkapi oleh Alat Pelindung Diri (APD). "Lengkapi diri baik. Gizi bagus tetapi gaji tenaga medis mana bisa gizi baik. Jangan lupa tawakal kepada tuhan," pintanya.
Menurutnya, tenaga medis yang berhadapan langsung dalam penanganan Covid-19 memiliki hak dilengkapi peralatan lengkap."Siapkan peralatan. Itu hak kita biar tidak mati sia-sia. Perbaiki gizi," kata dia.
Ia berharap pemerintah juga berpesan untuk melakukan contact tracing.
Dalam penanganan penyebaran wabah covid-19, contact tracing adalah upaya pemerintah menemukan orang-orang yang pernah kontak, terutama close contact, dengan seorang yang terinfeksi virus corona (Covid-19).
Ditrack, kata dokter Handoko, mereka yang ada kemungkinan ada kontak dengan orang yang mengalami positif. Dan tidak pelit dalam pemeriksaan swab.Tes swab adalah uji usap nasofaring.
Mengumpulkan cairan atau sampel dari bagian belakang hidung dan tenggorokan atau dahak, kemudian diperiksa kumannya di laboratorium.
Tak hanya untuk virus corona, uji swab juga biasa digukanan untuk diagnosis infeksi virus lainnya.
"Perbanyak kontak tracing. Jangan pelit periksa swab. Perbanyak test swab tak ada gejala minta swab. Lakukan treatment optimal biar belum ada obat khusus oseltamivir dipakai tak bisa dibeli dimana-mana," imbuh Dokter Handoko Gunawan.