BATAM KRISIS AIR BERSIH

Hindari Rationing, Rekayasa Hujan Buatan Bakal Diadakan April, BP Batam Gandeng TMC

Hindari rationing air, BP Batam berencana membuat hujan buatan April hingga Mei ini bekerjasama dengan TMC untuk mengatasi krisis air di Batam

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/HENING SEKAR UTAMI
Konferensi pers oleh Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan (dua dari kanan), Kamis (26/3/2020). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pelaksanaan rekayasa cuaca dengan membuat hujan buatan rencananya akan diadakan April hingga Mei mendatang. Hal disampaikan Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan Badan Pengusahaan (BP) Batam Binsar Tambunan.

Upaya ini dilakukan BP Batam untuk menambah air di sejumlah waduk Kota Batam.

"Membantu pasokan air, kita berencana rekayasa cuaca tergantung awan Cumolonimbus. Karena menurut BMKG musim hujan akan terjadi di April hingga Mei," ujarnya di halaman Marketing BP Batam, Kamis (26/3/2020).

Dalam pembuatan hujan buatan ini, BP Batam bekerjasama dengan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dimana usaha ini akan menambah durasi curah hujan di Daerah Tangkapan Air (DTA) di waduk-waduk di Batam.

"Modifikasi hujan buatan ini tanpa awan tersebut tidak bisa dilakukan. Tapi kata BMKG keberhasilannya di April-Mei ada awan. Dan kita harapkan hujannya lebat dan jatuh di waduk kita," harap Binsar.

 BREAKING NEWS - Hari Ini, BP Batam Umumkan Kemungkinan Rationing Air di Batam

Tak sampai di situ, dalam memaksimalkan semua waduk di Kota Batam tetap dapat menyuplai ketersediaan air baku, BP Batam akan melakukan lelang pengadaan pipa. Pelelangan yang dilakukan oleh BP Batam ini adalah, pelelangan pipa dari Waduk Tembesi ke Muka Kuning dalam waktu dekat dengan jarak 4 kilometer.

"Waduk Tembesi adalah waduk terdekat dengan Waduk Muka Kuning. Sehingga, nantinya air baku Tembesi dapat disuplai ke Muka kuning," kata Binsar

"Kita ingin masyarakat dapat menggunakan air dengan cukup, namun tentunya dengan hemat dan bijak, sambil kita berdoa Batam segera diguyur hujan kembali," ujarnya.

Ia menuturkan, apabila rencana tersebut berhasil, ketersediaan air baku di waduk-waduk segera naik. Penerapan rationing atau penggiliran tidak terjadi bagi pelanggan Adhya Tirta Batam (ATB) di Batam.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, kebutuhan air bersih sangat diperlukan semua orang untuk menjaga kebersihan dirinya ataupun lingkungan sekitarnya.

"Kita menghindari rationing karena situasi yang sulit pandemi Corona. Kita ingin persediaan air di rumah, kantor dan tempat lainnya cukup. Apalagi mendekati bulan suci Ramadan. Tentu ini kita antisipasi bersama," sebutnya lagi.

Selain itu, upaya lainnya, BP Batam juga masih membersihkan eceng gondok untuk menjaga kualitas air baku di Dam Duriangkang. Dari 180 hektare yang dipenuhi eceng gondok, sekitar 20 hektare sudah dibersihkan.

Saat ini, pihaknya masih menunggu pengadaan dua unit alat untuk membasmi tumbuhan bernama latin Eichhornia Crassipes itu. Yakni alat harvester untuk membersihkan eceng gondok di genangan air.

"Sementara long arm amphibious excavator untuk di pinggirannya dam, sehingga lumpur dan eceng gondoknya kita keluarkan. Sehingga, kapasitas waduk kita bisa terjaga," ucap Binsar lagi.

Sementara itu, Direktur Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar mengingatkan agar seluruh masyarakat tetap berhemat dalam menggunakan air bersih, di tengah minimnya curah hujan di Batam. BP Batam juga sudah meminta ATB untuk membatalkan rationing.

"Kebutuhan air masih cukup. Kita minta ATB tidak melakukan ratioing. Namun, masyarakat diminta untuk menghemat dalam penggunaan air bersih," tuturnya.

(tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved