CEGAH VIRUS CORONA MASUK BINTAN

Alami Demam Tinggi dan Punya Riwayat ke Malaysia, 1 Warga di Bintan Berstatus PDP Covid-19

Seorang warga Bintan, Provinsi Kepri berstatus PDP Covid-19. Ia mengalami demam tinggi dan memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia.

TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama Isnaeni 

BINTAN,TRIBUNBINTAN.com - Seorang warga di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan.

Warga berusia 65 tahun ini ditetapkan PDP Covid-19, setelah mengalami gejala mengarah ke virus Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Bintan, dr Gama AF Isnaeni menuturkan, warga tersebut diketahui pernah berkunjung ke Malaysia dan kembali Jumat (13/3/2020) melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.

Pasien tersebut dilaporkan mengalami gejala mirip Covid-19 seperti demam tinggi dengan suhu tubuh berkisar 38°C.

Pasien tersebut diketahui mengalami demam tinggi Selasa (24/3/2020) usai mengikuti kegiatan di 2 masjid di Pulau Bintan selama 3 hari.

Ia diketahui sempat memeriksakan kondisi kesehatannya ke Puskesmas terdekat.

"Dari hasil pemeriksaan singkat, PDP dinyatakan memiliki gejala klinis Covid-19. Pihak Puskesmas selanjutnya berkordinasi dengan kami," ucapnya saat dikonfirmasi TribunBatam.id, Jumat (27/3/2020).

Saat ini, warga Kabupaten Bintan berstatus PDP tersebut menjalani perawatan di RSUD Tanjungpinang.

"Saat ini tim medis masih menunggu hasil swabnya dari Jakarta," ujarnya.

Gama membantah jika ada informasi yang menyebutkan bahwa PDP tersebut dinyatakan positif Covid-19.

"Hasilnya belum keluar, dan ada kabar PDP yang kita awasi ini sudah positif dan itu saya nyatakan Hoaks," tegas Gama.

Gama juga menegaskan, jikalaupun ada PDP yang positif covid-19 di Bintan, Pemerintah Daerah tidak akan menutup-nutupi informasi tersebut.

Sebab sesuai aturan dari Pusat, pasti akan disampaikan oleh Pemerintah Daerah langsung atau Bupati Bintan.

"Kalau kami dari Dinkes Bintan yang akan melaporkan ke Bupati dan Bupati Bintan yang akan menyampaikan pada media," tuturnya.

Meski Harus Tanggung Risiko Terburuk, ATB Pastikan Patuhi Instruksi BP Batam Tunda Rationing

UPDATE 112 Kasus Baru Covid-19 di Arab Saudi, Total Jadi 1.012 Kasus: Laporkan Kematian Ketiga

Ia mengungkapkan, hasil swab terhadap satu PDP yang menjalani perawatan di RSUD Tanjunguban sudah keluar.

Pria berusia 26 tahun asal Kota Batam yang mengalami batuk dan flu Kamis (19/3/2020) itu dinyatakan negatif virus Corona (Covid-19).

"Sudah keluar swab-nya, hasilnya negatif,"terangnya.

Gama mengaku, senang PDP yang sempat diisolasi di RSUD Engku Haji Daud Tanjunguban itu negatif dari Covid-19.

Kadinkes Kepri: Jumlah ODP Banyak Justru Bagus

Kepala Dinkes Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana menjelaskan makna status orang dalam pemantauan (ODP) dalam wabah Covid-19.

ODP merupakan orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19 atau memiliki riwayat perjalanan dari wilayah terjangkit.

Menurutnya, semakin besar jumlah ODP, maka semakin banyak yang dikarantina yang otomatis akan semakin bagus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kepri.

Karantina yang dimaksud baik karantina mandiri maupun di tempat penampungan yang disediakan pemerintah.

Semua sudah berada dalam wilayah terjangkit.

Jika ingin segera menghentikannya, maka tinggal di rumah.

Cara ini masih efektif untuk dilakukan sebagaimana yang dilakukan ODP, kecuali untuk keperluan mendesak.

Ketika hendak keluar rumah wajib menggunakan masker serta dan cuci tangan pakai sabun, karena kemungkinan telah menyentuh berbagai benda yang telah terpapar virus.

Siapkan 2 Rumah Sakit

Dua rumah sakit di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri menyediakan ruangan isolasi penanganan sementara untuk pasien yang diduga terindikasi virus Corona.

Dua rumah sakit itu di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kijang dan RSUD Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Kepala Dinas Kesehatan Bintan, dr Gama Isnaneni menuturkan, dua RSUD itu dipersiapkan untuk menangani pasien yang diduga terindikasi Covid-19 sebelu, dirujuk ke RSUP Raja Ahad Tabib di Tanjungpinang.

Kedua rumah sakit itu, masing-masing mempunyai satu ruangan isolasi dengan fasilitas sesuai dengan standar isolasi penangan pasien yang diduga terindikasi virus Corona.

"Untuk penanganan lebih lanjut memang dianjurkan harus ke RSUP Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepri," ucapnya, Rabu (18/3/2020).

Direktur RSUD Kijang, Benni menuturkan, adapun fasilitas yang ada di ruangan isolasi yang disedikan untuk pasien yang diduga terindikasi virus Covid-19,yakni dua tempat tidur dalam satu ruangan isolasi yang disediakan.

Fasilitas yang digunakan untuk ruangan isolasi juga sudah di sediakan sesuai dengan standart ruangan isolasi.

"Jadi Alat Pelindung Diri (APD) nya juga sudah kita siapkan sesuai dengan logistik yang dibutuhkan," terangnya.

Benni juga menambahkan, dalam penanganan pasien yang diduga terindikasi virus covid-19 juga sudah ada tim yang dibentuk dalam penanganan kasus tersebut.

"Tim yang sudah di bentuk dalam penanganan virus covid-19 ini juga sudah saya Sk kan,"ungkapnya.

Benni juga menghimbau kepada masyarakat Bintan untuk selalu waspada, dengan selalu menjaga kebersihan diri untuk terhindar dari virus Covid-19.

Ia pun menyarankan masyarakat tetap menjaga kesehatan, dengan istirahat yang cukup dan makan -makanan bergizi yang bisa meningkatkan imun dalam mencegah wabah virus Covid-19.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved