ANAMBAS TERKINI
Anambas Dapat 100 APD dari Pemerintah Pusat, Sahtiar: Khusus untuk Petugas di Pelabuhan dan Bandara
Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Anambas mendapat 100 unit Alat Pelindung Diri (APD) dari Pemerintah Pusat.
ANAMBAS,TRIBUNBATAM.id - Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Anambas akan mendapat 100 unit Alat Pelindung Diri (APD) dari Pemerintah Pusat.
APD tersebut rencananya akan tiba di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Sabtu (28/3/2020).
"Saat ini masih dalam perjalanan dari Tanjungpinang kesini," ucap Ketua Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kepulauan Anambas, Sahtiar kepada wartawan, pada Jumat (27/3/2020).
Sahtiar menyebutkan sebelumnya di Anambas baru ada 15 unit APD yang ditempatkan di RSUD Tarempa sebanyak 6 unit, RSUD Palmatak 5 unit dan RSUD Jemaja 4 unit.
Lebih lanjut Sahtiar mengatakan APD tersebut akan diberikan kepada petugas lapangan Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19.
"Akan dikhususkan untuk tenaga medis, kemudian petugas yang melakukan pemeriksaan di bandara dan di pelabuhan," ungkapnya.
Terkait rencana lockdown, Pemerintah Kepulauan Anambas belum mewacanakan hal tersebut. Namun mereka berharap, KM Bukit Raya tetap beroperasi.
"Kami belum ada wacana ke arah sana. Harapan kami, KM Bukit Raya tetap beroperasi. Sebab pengawasannya lebih mudah," ucapnya.
Gesa Bantuan Pusat
Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Kepulauan Anambas menangani pasien Covid-19 masih minim.
Ketua Tim Gugus Tugas Penangulangan Covid-19, Sahtiar mengatakan, sementara ini APD yang datang ke Anambas baru 15 unit.
Total APD ini kemudian dibagi ke beberapa RSUD yang ada, 5 APD di RSUD Palmatak, RSUD Tarempa 6 unit, dan RSUD Jemaja sebanyak 4 unit.
"Sekarang kami sedang berusaha untuk APD itu segera terkirim. Insya Allah hari ini kami akan rapat dan akan ada tambahan sekitar 30 sampai 50 APD, dan kami akan berusaha untuk supaya APD itu cepat terkirim. Sebab daerah kita berbeda dengan daerah lain, tidak mungkin hari ini kita pesan hari ini langsung datang," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/3/2020).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas ini mengatakan, Pemerintah Daerah terus menggesa agar APD segara datang.
Hanya saja untuk ketersediaan masker, hand sanitizer, jas hujan akan dipenuhi secara maksimal.
Ia mengakui, dengan ketersediaan APD yang masih terbatas, membuat pemeriksaan seperti kepada penumpang yang datang dari Tanjungpinang belum dirasa optimal.
"Seperti tadi malam kami melakukan penyemprotan di gereja itu petugas menggunakan jas hujan. Di daerah lain juga kita lihat banyak juga yang menggunakan jas hujan," tuturnya.
Sedangkan untuk jumlah tenaga medis yang siap sedia menangangi Covid-19 itu sudah dikerahkan disetiap RSUD, puskesmas.
"Seluruh puskesmas yang ada di Anambas termasuk RSUD, rumah sakit yang bergerak di Jemaja dan rumah sakit lapangan itu seluruh kategori mereka perawat, maka kita minta mereka untuk bertugas berterkaitan dengan penanganan ini," ungkapnya.
• Penanganan Virus Corona, Pemprov Kepri Serahkan Uang Rp 1,5 Miliar, APD dan Rapid Test untuk Karimun
• Bupati Bintan Bakal Sisir Sejumlah Proyek dan Perjalanan Dinas, Pulihkan Ekonomi Dampak Virus Corona
Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test di Kabupaten Kepulauan Anambas terkait virus Corona belum dilakukan.
"Sepertinya di Anambas belum ada rapid test itu, kalau memang itu nanti itu ada, informasinya pengadaan barang itu langsung diadakan dari pusat. Apakah nanti diberikan ke kita atau sampai di Provinsi. Kalau ada pasien kita yang intinya dipastikan mengarah ke PDP atau ODP itu maka mau tak mau kita bisa mengirimkan orang itu datang ke sini untuk mengambil sampel, atau orang itu yang harus kita bawa ke Provinsi," ucapnya.
Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan status warga, termasuk dua orang yang merupakan suami istri yang beberapa waktu lalu di kirim ke RSUP Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang apakah berstatus ODP atau PDP.
Pasalnya dari Kemenkes sedang memberikan SOP dalam penentuan orang ODP atau PDP.
"Yang bisa kami lakukan hari ini terhadap masyarakat yang baru datang dari luar, kami meminta mereka untuk mengisolasi diri masing-masing di rumah selama 14 hari. Itu yang kami lakukan, dan mereka belum bisa kita kategorikan ODP atau PDP," paparnya.
Sahtiar berharap masyarakat yang baru datang dari luar care terhadap Pemerintah Daerah dalam penanganan Covid-19, dengan cara menyampaikan langsung keluhan yang dirasakan seperti batuk, demam, atau gejalan lain yang dirasakan. Sebab pemerintah daerah sudah menyediakan tim penanganan Covid-19.
Ketika disinggung mengenai lockdown, Sahtiar mengatakan sampai saat ini pihak Pemda belum sampai ke tahap itu.
"Insya Allah hari ini kami akan rapat dengan FKPD, apakah ada pengurangan jadwal pesawat. Sampai saat ini belum sampai sejauh itu," bebernya.
Untuk anggaran yang akan digunakan dalam penanganan Covid-19 ini nantinya menggunakan anggaran dana tak terduga. Tapi masih dalam tahap pembahasan.
Bantuan Pemprov Kepri untuk Karimun Atasi Virus Corona
Alat Pelindung Diri (APD) dan rapid tes untuk penanganan virus Corona tiba di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto menyerahkan lansung perlengkapan itu ke Bupati Karimun, Aunur Rafiq.
Bantuan diserahkan di aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Jumat (27/3/2020) sore.
Jumlah APD yang diterima Pemerintah Kabupaten Karimun di antaranya 200 set APD, rapid tes sebanyak 2.400 unit dan 1.000 vitamin bagi tenaga medis.
Pemerintah Provinsi Kepri juga menyerahkan bantuan uang senilai Rp 1,5 miliar.
Untuk rapid tes akan digunakan bagi tenaga medis, Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Diutamakan bagi PDP dan tenaga kesehatan," kata Isdianto.(TribunBatam.id/Rahma Tika/Elhadi Putra)