VIRUS CORONA
Warga Anambas Jalani Karantina Mandiri, Kontak dengan Pasien Positif Virus Corona Batam Meninggal
Tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 mendatangi kediaman seorang warga yang pernah satu ruangan dengan pasien positif Covid-19 meninggal dari Batam
ANAMBAS,TRIBUNBATAM.id - Tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 mendatangi kediaman seorang warga.
Warga ini diketahui mengikuti seminar di Bogor serta diduga melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Kota Batam, Provisi Kepri.
Ketua tim gugus tugas penanggulangan Covid-19, Sahtiar mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi melalui sambungan seluler dengan warga tersebut.
Warga tersebut mengakui pernah berada satu ruangan dengan pasien positif virus Corona di Kota Batam itu pada 28 Februari 2020.
Dalam keterangan resmi yang diterima TribunBatam.id, warga tersebut melakukan isolasi diri selama 14 hari dimana selama isolasi tersebut yang bersama terus dipantau oleh petugas kesehatan.
Sebelumnya tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 mendapat informasi pada tangg 23 Maret 2020 terkait adanya warga Anambas yang pernah kontak langsung dengan pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Batam.
"Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan dan melakukan pengecekan langsung," tutur Sahtiar, Jumat (27/3/2020).
Saat ini warga tersebut belum dapat dinyatakan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sampai adanya informasi selanjutnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas itu juga meminta peran aktif warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, serta menerapkan pola bersih dan hidup sehat.
Sahtiar juga menghimbau kepada masyarakat Anambas dalam upaya pencegahan Covid-19 agar bersama peduli dengan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Kemudian untuk para orang tua juga bisa mengawasi anak - anak selama masa isolasi mandiri sesuai yang diajukan oleh pemerintah.
"Kami juga memeriksa terhadap seluruh penumpang transportasi laut, darat dan udara yang datang ke Anambas dengan pengecekan suhu tubuh dan dihimbau agar melakukan isolasi mandiri selama 14 har di rumah," katanya.
Gesa Pengiriman APD untuk Tenaga Medis
Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Kepulauan Anambas menangani pasien Covid-19 masih minim.
Ketua Tim Gugus Tugas Penangulangan Covid-19, Sahtiar mengatakan, sementara ini APD yang datang ke Anambas baru 15 unit.
Total APD ini kemudian dibagi ke beberapa RSUD yang ada, 5 APD di RSUD Palmatak, RSUD Tarempa 6 unit, dan RSUD Jemaja sebanyak 4 unit.
"Sekarang kami sedang berusaha untuk APD itu segera terkirim. Insya Allah hari ini kami akan rapat dan akan ada tambahan sekitar 30 sampai 50 APD, dan kami akan berusaha untuk supaya APD itu cepat terkirim. Sebab daerah kita berbeda dengan daerah lain, tidak mungkin hari ini kita pesan hari ini langsung datang," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/3/2020).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas ini mengatakan, Pemerintah Daerah terus menggesa agar APD segara datang.
• Gunung Merapi Kembali Meletus Jumat Pagi Pukul 10.56 WIB, Tinggi Kolom Erupsi 5000 Meter
• UPDATE 235 Kasus Baru Covid-19 di Malaysia, Total Jadi 2.031 Kasus: 215 Pulih, 23 Kematian
Hanya saja untuk ketersediaan masker, hand sanitizer, jas hujan akan dipenuhi secara maksimal.
Ia mengakui, dengan ketersediaan APD yang masih terbatas, membuat pemeriksaan seperti kepada penumpang yang datang dari Tanjungpinang belum dirasa optimal.
"Seperti tadi malam kami melakukan penyemprotan di gereja itu petugas menggunakan jas hujan. Di daerah lain juga kita lihat banyak juga yang menggunakan jas hujan," tuturnya.
Sedangkan untuk jumlah tenaga medis yang siap sedia menangangi Covid-19 itu sudah dikerahkan disetiap RSUD, puskesmas.
"Seluruh puskesmas yang ada di Anambas termasuk RSUD, rumah sakit yang bergerak di Jemaja dan rumah sakit lapangan itu seluruh kategori mereka perawat, maka kita minta mereka untuk bertugas berterkaitan dengan penanganan ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test di Kabupaten Kepulauan Anambas terkait virus Corona belum dilakukan.
"Sepertinya di Anambas belum ada rapid test itu, kalau memang itu nanti itu ada, informasinya pengadaan barang itu langsung diadakan dari pusat. Apakah nanti diberikan ke kita atau sampai di Provinsi. Kalau ada pasien kita yang intinya dipastikan mengarah ke PDP atau ODP itu maka mau tak mau kita bisa mengirimkan orang itu datang ke sini untuk mengambil sampel, atau orang itu yang harus kita bawa ke Provinsi," ucapnya.
Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan status warga, termasuk dua orang yang merupakan suami istri yang beberapa waktu lalu di kirim ke RSUP Raja Ahmad Tabib di Tanjungpinang apakah berstatus ODP atau PDP.
Pasalnya dari Kemenkes sedang memberikan SOP dalam penentuan orang ODP atau PDP.
"Yang bisa kami lakukan hari ini terhadap masyarakat yang baru datang dari luar, kami meminta mereka untuk mengisolasi diri masing-masing di rumah selama 14 hari. Itu yang kami lakukan, dan mereka belum bisa kita kategorikan ODP atau PDP," paparnya.
Sahtiar berharap masyarakat yang baru datang dari luar care terhadap Pemerintah Daerah dalam penanganan Covid-19, dengan cara menyampaikan langsung keluhan yang dirasakan seperti batuk, demam, atau gejalan lain yang dirasakan. Sebab pemerintah daerah sudah menyediakan tim penanganan Covid-19.
Ketika disinggung mengenai lockdown, Sahtiar mengatakan sampai saat ini pihak Pemda belum sampai ke tahap itu.
"Insya Allah hari ini kami akan rapat dengan FKPD, apakah ada pengurangan jadwal pesawat. Sampai saat ini belum sampai sejauh itu," bebernya.
Untuk anggaran yang akan digunakan dalam penanganan Covid-19 ini nantinya menggunakan anggaran dana tak terduga. Tapi masih dalam tahap pembahasan.
Cara Unik Satlantas Polres Anambas Cegah Virus Corona
Pandemi Covid-19 membuat Polres Kepulauan Anambas gencar melakukan imbauan kepada masyarakat yang berada di darat maupun di laut.
Kali ini Polres Anambas mengerahkan tim satuan lalu lintas yang dipimpin oleh Kasatlantas AKP Boston Butar Butar bersama 4 orang personilnya.
Mereka melakukan sosialisasi di tepi jalan dengan cara memberhentikan setiap pengendara yang lewat dengan menjelaskan kepada setiap pengendara agar dapat mematuhi himbauan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
Uniknya lagi, beberapa personel yang berada di lokasi juga memegang selembar kertas yang bertuliskan "Kami bekerja untuk kamu, kamu di rumah untuk semua, agar Polri untuk Indonesia, Polri cegah Corona".
"Kami ingin terus memberi pemahaman kepada masyarakat dengan cara seperti ini. Agar mereka juga tahu cara mencegah diri dari Covid-19 ini. Selain itu, kami juga ada patroli di laut dan di darat," kata Boston kepada TribunBatam.id, Senin (23/3/2020).
Boston menyebutkan, imbauan ini bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas.
"Itu juga sudah tertuang di dalam maklumat yang disampaikan Kapolri tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 di tempat keramaian," ungkapnya.
Selain himbauan oleh Sat Lantas Polres Anambas, anggota sat Samapta yang dipimpin oleh Brigadir Riko Armando Siagian bersama satu anggota Lanal Tarempa juga melakukan patroli di sekitaran jalan Tarempa hingga jalan menuju Rintis, Desa Tarempa Selatan, Kecamatan Siantan.
Menggunakan pengeras suara mereka membacakan poin-poin penting yang harus dipatuhi masyarakat selama Pandemi Covid-19 ini. Tak hanya di darat saja, Polairud Polres Anambas juga menghimbau para pengguna transportasi kapal di perairan Anambas agar tetap waspada dan menjaga kesehatan serta tidak berkumpul di tempat yang ramai.(TribunBatam.id/Rahma Tika)