Polisi yang Viral Gendong Speaker Besar Sosialisasi Corona Wafat Dalam Tugas

Takdir berkata lain, Aiptu Edi dipanggilSang Khalik ditengah misi mulia mensosialisasikan pencegahan corona

Youtube
VIDEO VIRAL Polisi Madura Woro-woro soal Covid-19 Diapresiasi Kapolri tapi Nasibnya Malah Tragis 

TRIBUNBATAM.id - Kabar duka itu mengejutkan segenap anggota Polri. Di saat getol mensosialisasikan pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19), salah satu pejuangnya di garda terdepan meninggal dunia saat bertugas.

Polisi pejuang pencegahan Covid-19 itu meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalulintas saat berkendara hendak mensosialisasikan pencegahan corona.

Sosoknya sempat viral di jagad maya. Dalam videobta yang viral , ia berkeliling menggendong speaker besar. 

Rekan kerjanya saat bertugas adalah seorang anggota Koramil. 

Tragisnya, setelah melakukan sosialisasi tersebut, anggota polisi itu justru tewas tertabrak truk yang melintas di jalur sama.

Dilansir dari Surya, dengan bahasa Madura, polisi ini mengimbau masyarakat untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik. 

Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak ke luar rumah seperti di mal, pasar, terminal, stasiun, bandara dan tempat-tempat hiburan. 

"Jaga jarak kalau berkomenukiasi dengan orang lain 2 meter

Hindari berjabat tangan atau bersalaman langsung, gunakan kode atau isyarat salam

Gunakan masker kalau keadaan kurang sehat

Jangan sering-sering menyentuh wajah

Jangan cepat percaya dengan berita-berita yang tidak jelas asal usulnya," sebut polisi bertubuh kekar ini. 

Informasi yang dihimpun surya.co.id, polisi yang ada di video itu adalah Aiptu Edi Mujais Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Tragah Polres Bangkalan. 

Saat memberikan imbauan dia dibonceng anggota TNI Koramil Tragah. 

Video ini pun seketika menyebar di sejumlah platform media sosial. 

Namun, kabar duka justru muncul setelah video ini viral

Aiptu Edi Mujais diketahui meninggal dunia akibat kecelakaan saat mau menunaikan tugasnya memberikan imbauan lagi ke masyarakat, Rabu (25/3/2020) kemarin.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, Edi dikabarkan meninggal dunia karena terlibat kecelakaan di jalan kawasan Tragah, sekira pukul 13.30 WIB.

Jalanan yang licin usai diguyur hujan siang itu ternyata membuat manuver kendaraan motor yang ditunggangi Edi terpeleset.

Tak pelak membuat tubuhnya terpelanting dan berbenturan dengan sebuah truk yang melintas berlawanan saat itu.

"Saat itu memang dalam kondisi licin karena hujan, motor terpeleset yang bersamaan terjatuh dan kemudian ada kontra dengan truk," katanya di Mapolda Jatim, Jumat (27/3/2020).

Sebelum terlibat kecelakaan, ungkap Trunoyudo, Edi sedang menuju ke Mapolsek Tragah untuk nantinya melanjutkan tugas memberikan imbauan dan sosialisasi bahaya dan protokol keselamatan akan Covid-19, pada masyarakat di desa binaannya.

Namun takdir berkata lain, Edi ternyata harus dipanggil Sang Khalik ditengah misi mulia membina dan mengayomi masyarakat sebagai anggota Polri.

"Edi salah satu personel kami, kemudian mendapat apresiasi dari pimpinan dan Kapolri dan Kapolda Jatim. Karena melakukan himbauan gimana maraknya tentang pencegahan virus corona," pungkasnya.

Foto Viral Ibu-ibu Pakai APD

Foto warga mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa baju Hazardous Material (Hazmat) saat berbelanja ke pasar viral di media sosial.

Foto ini kali pertama diunggah akun Facebook @Hanifah Yuniarti. 

Akun ini mengunggah dua orang mengenakan APD warna putih tengah berbelanja.

"Ini salah satu penyebab kelangkaan APD buat kalangan medis. 

Apa coba sampe ke pasar dipake segala baju buat ruang isolasi dan g ketinggalan sarung tangan bedah wkwkwkwkwk...," tulis akun @Hanifah Yuniarti.   

Di bagian lain, ada juga foto seorang berpakai APD tengah berada di sebuah gerai makanan. 

Foto ini pun langsung membuat heboh karena Pakaian Alat Pelindung Diri (APD) ini mestinya hanya boleh dikenakan petugas medis.

Foto ibu-ibu belanja pakai APD viral di media sosial. (Facebook)
Ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya, William Wirakusuma menyesalkan kejadian itu.

"Terlepas itu benar atau tidak. Tapi saya menduga itu terjadi di Surabaya Barat. Apa pun itu, kami menyayangkan," kata William, Kamis (26/3/2020).

Menurutnya, Hazmat itu bukan untuk keperluan pribadi.

Bebas mengenakannya untuk berbelanja ke pasar atau supermaket.

William juga meminta agar masyarakat tidak memborong hazmat agar tidak terjadi kelangkaan barang di distributor.

"Kami juga memohon dengan sangat, agar toko-toko online di sosmed seperti Instagram dan Facebook tidak menawarkan Penjualan Hazmat untuk keperluan pribadi " imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi PSI dan anggota Komisi D Tjutjuk Supariono menyampaikan bahwa ketersediaan Hazmat untuk tenaga medis harus selalu dijaga.

"Hazmat merupakan perlengkapan yang sangat penting bagi tenaga medis yang berada di garis depan dalam melawan korona." ujar Tjutjuk.

"Kami minta kepada masyarakat yang terlanjur membeli hazmat untuk menyumbangkan APD tersebut kepada pihak Rumah Sakit. Mari semua melawan virus Covid-19, seluruh warga Surabaya harus bergotong-royong dan saling membantu," kata Sekretaris Fraksi PSI DPRD Surabaya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tragis, Polisi Madura Gendong Speaker Besar Naik Motor Sosialisasi Corona, Lalu Tewas Tertabrak Truk, https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/27/tragis-polisi-madura-gendong-speaker-besar-naik-motor-sosialisasi-corona-lalu-tewas-tertabrak-truk?page=all

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved