Kisah Pilu Perawat yang Positif Virus Corona, Bergaji Rp 1,2 Juta, Terpisah Jauh dengan Anaknya
Untuk menebus rasa rindu kepada anaknya itu, ia mengaku hanya bisa menghubunginya melalui video call.
TRIBUNBATAM.id - Lama tak berjumpa buah hatinya, seorang perawat harus memendam rindu pada anaknya yang terpisah jauh selama bertugas.
Perawat tersebut sebelum nya dinyatakan positif terjangkit Covid-19 dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Kabar terbaru, perawat asal Temanggung, Jawa Tengah tersebut sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit namun tetap diminta menjalani karantina mandiri di rumah.
Selain itu harus menjaga jarak dengan orang di sekitar dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
Pasalnya, sejak dinyatakan positif terjangkit Covid-19 hingga sekarang, ia mengaku belum pernah berjumpa dengan anaknya tersebut.
Hal itu dilakukan karena harus menjalani karantina agar tidak menularkannya kepada orang di sekitar.
"Anak saya dua tahun Pak, sejak saya dinyatakan positif dan dikarantina, sampai sekarang saya belum berjumpa. Kangen sekali rasanya Pak," katanya kepada Ganjar.
Untuk menebus rasa rindu kepada anaknya itu, ia mengaku hanya bisa menghubunginya melalui video call.
Namun demikian, ia seringkali merasa tak tahan untuk segera memeluk anaknya tersebut.
Terlebih setiap kali ditelepon, anaknya selalu menanyakan kapan dirinya akan pulang.
"Anak saya sekarang saya titipkan di rumah mertua di Magelang, suami saya kerja di Jakarta. Saat video call, anak sering tanya mama kapan pulang? Saya jawab mama masih kerja. Dia tahunya saya masih kerja," imbuhnya.
Kepada Ganjar, ia mengaku tertular Covid-19 saat menangani pasien di rumah sakit tempat dia bekerja.
Karena saat itu, antrean pasien cukup banyak dan rumah sakit tempat dia bekerja belum cukup siap untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19.
Sehingga petugas medis yang menangani pasien di IGD tidak ada yang dibekali dengan alat perlengkapan diri (APD).
Ia dinyatakan positif, setelah menderita demam dan sesak napas.