Ahli Ungkap Berjemur di Bawah Sinar Matahari Tak Dapat Bunuh Virus Corona, Ini Penjelasannya

Charlotte Gornitzka yang bekerja untuk Unicef menyebut, postingan soal sinar matahari membunuh virus corona adalah keliru

freepik
ilustrasi berjemur 

TRIBUNBATAM.id - Berbagai upaya dilakukan oleh masyarakat agar dapat terhindar dari virus corona (covid-19).

Banyak cara digulirkan untuk menjaga imunitas tubuh tetap terjaga.

Hal ini lantaran imunitas tubuh yang baik terbukti dapat memerangi dari infeksi virus mematikan tersebut.

Namun pada banyaknya informasi yang beredar, juga tersemat informasi saran-saran yang tidak benar terkait penganggulangan virus corona.

Termasuk minum minuman panas, menghindari minuman dingin, juga berjemur di bawah sinar matahari.

Dilansir dari BBC, ada banyak variasi saran yang menyarankan soal suhu panas dapat membunuh virus.

Dari merekomendasikan minum air panas hingga mandi air panas, atau menggunakan pengering rambut.

Satu postingan, disalin dan ditempelkan oleh puluhan pengguna media sosial di berbagai negara, dan secara keliru dikaitkan dengan Unicef.

Postingan tersebut mengklaim bahwa minum air panas dan paparan sinar matahari (berjemur) akan membunuh virus.

Namun hal tersebut dibantah oleh Charlotte Gornitzka, yang bekerja untuk Unicef, dan menyebut postingan tersebut ​​terdapat kesalahan informasi.

"Postingan yang keliru baru-baru ini, yang disebut diunggah oleh Unicef, klaim bahwa menghindari es krim dan makanan dingin lainnya dapat membantu mencegah timbulnya penyakit. Ini tentu saja, sepenuhnya tidak benar," katanya.

"Kami tahu virus flu tidak bertahan dengan baik di luar tubuh selama musim panas, tetapi kami belum tahu bagaimana panas berdampak pada virus corona baru."

Mencoba memanaskan tubuh Anda atau membiarkan diri Anda terkena sinar matahari, dengan anggapan membuatnya tidak ramah terhadap virus, benar-benar tidak efektif, menurut Prof Bloomfield. 

Setelah virus ada di tubuh manusia, tidak ada cara untuk membunuhny, selain imunitas tubuh yang harus melawannya.

Pihaknya menjelaskan, untuk secara aktif membunuh virus, Anda memerlukan suhu sekitar 60 derajat Celcius.

Menggunakan suhu 60 derajat celcius untuk proses mencuci baju, sarung bantal, selimut dapat menjadi ide baik, namun dengan suhu tersebut bukan pilihan yang baik untuk kulit manusia.

Dan mandi air panas atau minum cairan panas tidak akan mengubah suhu tubuh manusia yang sebenarnya, yang tetap stabil kecuali sudah sakit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved