Disangka Bisa Sembuhkan Covid-19, Hampir 300 Orang Tewas di Iran Setelah Minum Metanol

Ratusan orang di Iran tersebut berasumsi jika metanol merupakan bahan yang bisa mengobati virus Corona.

Shutterstock via Kompas
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNBATAM.id, IRAN- Banyak ragam cara dilakukan setiap orang agar dapat sembuh atau bahkan tidak tertular dengan virus Corona.

Ya, pandemi virus corona diketahui telah menyebar hampir ke seluruh negara.

Baru-baru ini muncul kabar ratusan orang tewas setelah meminum metanol.

Ratusan orang di Iran tersebut berasumsi jika metanol merupakan bahan yang bisa mengobati virus Corona.

Hampir 300 orang di Iran dilaporkan tewas setelah menenggak metanol, bahan yang mereka kira bisa mengobati virus corona.

Di negara itu, minuman keras dilarang.

BNPB Sebut Ruang Disinfeksi Semprotkan Cairan Disinfektan Langsung ke Tubuh Tak Direkomendasikan

Cara Pilih Hand Sanitizer Aman Menurut Dokter di Tengah Banyaknya Merek Abal-abal di Wabah Corona

Jadi, jika orang yang menginginkannya, mereka harus mendapatkannya secara ilegal.

Kabar palsu tentang obat virus corona menyebar di media sosial seantero Iran, di tengah anggapan pemerintah meremehkan wabah ini sebelum menyebar.

Dr Knut Erik Hovda yang mempelajari metanol mengatakan, dia mengkhawatirkan wabah di sana jauh lebih buruk dari yang diberitakan.

"Ketika mereka terus meminum ini (metanol), maka bakal semakin banyak kabar ada orang yang keracunan," ujar toksikolog klinis di Oslo itu. Akun berbahasa Farsi di media sosial secara salah mengabarkan pemberitaan dari tabloid yang dipublikasikan pada awal Februari.

Dalam pemberitaan itu, seorang guru sekolah Inggris disebutkan sembuh dari Covid-19 setelah meminum campuran wiski serta madu.

Gadis Menghilang di Hari Pesta Pernikahan Saudara, Saat Ditemukan Sudah Jadi Mayat

Bersin Bukan Gejala dari Virus Corona, Jangan Parno Tapi Tetap Waspada, Simak Penjelasannya

Sejumlah orang pun percaya bahwa mengonsumsi minuman berkadar alkohol tinggi bisa membunuh virus yang berada di tubuh mereka.

Berdasarkan data di Worldometers Senin, Teheran telah melaporkan 41.495 kasus positif Covid-19, dengan 2,757 di antaranya meninggal.

Ketakutan akan virus tersebut, ditambah percaya dengan kabar di internet, membuat warga di Shiraz dan Provinsi Khuzestan

Video yang ditayangkan media setempat menunjukkan pasien dengan infus di lengan mereka, terbaring di ranjang rumah sakit yang lebih dibutuhkan bagi pasien virus corona.

Selain di Khuzestan dan Shiraz, otoritas juga melaporkan kasus keracunan di Karaj dan Yazd. Selain hampir 300 orang tewas, 1.000 lainnya keracunan.

Dr Hoseein Hassanian, penasihat Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, negara lain mungkin hanya berjibaku dengan wabah Covid-19.

Kisah Angel Di Maria Robek Surat dari Real Madrid Saat Main Piala Dunia 2014

Brimob Polda Kepri Disinfeksi Lokasi PT Satnusa Persada Batam 

"Tetapi di sini, kami bertarung di dua medan. Kami harus merawat orang yang keracunan dan juga pasien virus," keluhnya dikutip New York Times.

Jika dicampur ke dalam minuman, metanol tidak bisa dicium atau dirasakan. Tapi jika diminum, dampaknya adalah kegagalan organ dan kerusakan otak.

Orang yang mengonsumsi cairan itu bisa mengalami gejala seperti rasa sakit di dada, kebutaan, muntah, hingga berujung pada koma. "Sayangnya di sejumlah tempat seperti Fars dan Khuzestan, kematian karena cairan itu melebihi jumlah korban meninggal karena virus corona," kata dia. (Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikira Bisa Obati Virus Corona, Hampir 300 Orang di Iran Tewas Minum Metanol"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved