Presiden Jokowi Gratiskan Tarif Listrik Untuk Warga Miskin, Pihak PLN Langsung Berikan Tanggapan

Upaya yang diambil pemerintah ini setidaknya bisa membantu meringankan beben masyarakat ditengan Pendemi Virus Corona.

Editor: Eko Setiawan
istimewa
Ilustrasi PLN 
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - PLN mendukung penuh kebijakan Pemerintah untuk membebaskan pembayaran listrik bagi 24 juta pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan memberikan diskon 50 persen bagi 7 Juta pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi.
Upaya yang diambil pemerintah ini setidaknya bisa membantu meringankan beben masyarakat ditengan Pendemi Virus Corona.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan kebijakan pemotongan hingga penggratisan tarif listrik di Indonesia selama 3 bulan, Selasa (31/3/2020).


Ayah Perkosa Anak Kandung, Padahal Sang Anak Baru Setahun Menikah, Korban Tak Tahan dan Berteriak

Brimob Polda Kepri Habiskan hingga 24 Ton Larutan Disinfektan Sehari, Bantu Tangani Covid-19

Bupati Bintan Siapkan Kawasan Bumi Perkemahan Jadi Isolasi Sementara Pasien Covid-19

Kebijakan ini diambil sebagai respons atas dampak covid-19 di Indonesia.

"Tarif listrik 450 VA akan digratiskan selama 3 bulan ke depan, April, Mei, Juni," ujar Jokowi dalam konferensi pers, Selasa (31/3/2020) dilansir Kompas TV.

Sementara itu untuk pelanggan listrik 900 VA akan mendapatkan diskon 50 persen untuk bulan April, Mei, Juni.

Selain itu Jokowi juga menerbitkan keringanan pembayaran kredit.

Keringanan ini akan diberlakukan bagi para pekerja informal, ojek online, UMKM, nelayan, dengan penghasilan harian dengan kredit di bawah Rp 10 miliar.

"OJK telah mengeluarkan aturan dan akan dimulai pada bulan April," ujar Jokowi.

Merespon kebijakan dari pemerintah, pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun langsung menerbitkan siaran persnya.

Berikut ini siaran pers pihak PLN.

PLN Siap Laksanakan Kebijakan Pemerintah Bebaskan Tagihan Pelanggan 450 VA Dan Diskon 50% Pelanggan 900 VA

Jakarta, 31 Maret 2020 – PLN mendukung penuh kebijakan Pemerintah untuk membebaskan pembayaran listrik bagi 24 juta pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan memberikan diskon 50 persen bagi 7 Juta pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi.

Keringanan biaya listrik ini akan berlaku selama tiga bulan yakni April, Mei, dan Juni 2020.

“Kebijakan pembebasan tagihan untuk pelanggan 450VA dan keringanan tarif listrik 50% tersebut sudah dibicarakan dan dikoordinasikan dengan PLN. Kami sangat mendukung dan siap melaksanakan kebijakan Pemerintah yang disampaikan oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo,” tutur Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.

Dirinya menambahkan, adanya kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak akibat pandemi global Covid-19 yang mengakibatkan lesunya perekonomian.

Program pembebasan tagihan dan keringanan pembayaran tersebut dimaksudkan untuk melindungi masyakarat yan gpaling terdampak pandemi.

“Saat ini masyarakat diimbau untuk tetap di rumah. Berkegiatan di rumah. Tujuannya untuk mencegah penularan yang makin luas. Pembebasan dan diskon tarif listrik ini diharapkan dapat mendukung hal tersebut. Jadi masyarakat, khususnya yang tidak mampu, tidak harus khawatir dalam menggunakan listrik selama musim yang sulit ini,” pungkas Zulkifli.

Pekerja Informal dan Pengusaha Mikro Dapat Kucuran Insentif jika Tak Mudik

Pemerintah pusat memutuskan untuk memberikan jaminan sosial bagi para pekerja informal yang tak pulang kampung di tengah pandemi Virus Corona.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas antisipasi mudik pada Senin (30/3/2020).

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menegaskan kini pemerintah tengah fokus menangani masalah Virus Corona dengan membatasi gerak masyarakat.

"Sudah saya tekankan fokus kita saat ini adalah mencegah meluasnya Covid-19 dengan mengurangi dan membatasi satu tempat ke tempat yang lain," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan bahwa imbauan pada warga untuk tidak mudik akan dilakukan secara lebih tegas.

"Demi keselamatan bersama saya juga meminta dilakukan langkah-langkah yang lebih tegas untuk mencegah terjadinya pergerakan ke daerah," ujar Jokowi dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.

Terkait dengan imbauan-imbauan yang sudah digaungkan oleh sejumlah kepala daerah untuk tidak melakukan mudik, Jokowi menilai instruksi tersebut perlu digencarkan lagi.

Namun, hal tersebut dirasa masih belum cukup.

"Saya melihat sudah ada imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur-gubernur pada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik."

"Dan ini saya minta untuk diteruskan dan digencarkan lagi tetapi menurut saya imbauan-imbauan itu juga belum cukup," tegas Jokowi.

Menurutnya perlu ada tindakan yang lebih tegas agar para perantau tidak pulang ke kampung halaman.

"Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini," sambungnya.

Mantan Wali Kota Solo ini kemudian menyinggung perilaku masyarakat yang melakukan mudik lebih awal.

Jokowi berujar, hal tersebut dilakukan bukan karena faktor budaya, melainkan faktor ekonomi.

Terlebih adanya kebijakan social distancing yang membuat pendapatan para pekerja harian berkurang.

"Saya melihat arus mudik dipercepat bukan karena faktor budaya, karena memang terpaksa yang ada di lapangan banyak pekerja informal yang terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis bahkan hilang, tidak ada pendapatan sama sekali, akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat, yaitu kerja di rumah, sekolah dari rumah, ibadah di rumah," jelas Jokowi.

Akibatnya, Jokowi meminta bawahannya segera mengurus Jaring Pengaman Sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar pekerja informal.

"Maka dari itu program percepatan program social safety net, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil segera dilaksanakan di lapangan. Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan, semuanya bisa memenuhu kebutuhan dasar sehari-hari," tegas dia.

Bagi warga yang sudah terlanjur mudik pemerintah daerah diharapkan dapat tegas melakukan protokol kesehatan.

Presiden Jokowi kemudian memuji tindakan yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur DIY terkait protokol kesehatan tersebut.

"Untuk warga yang sudah terlanjur mudik saya minta pada para gubernur, bupati dan wali kota meningkatkan pengawasannya, pengawasan di wilayah masing-masing sangat penting sekali."

"Saya sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY bahwa di Provinsinya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik di desa maupun di kelurahan bagi para pemudik. Ini saya kira juga sudah inisiatif yang bagus," ungkapnya.

Meski demikian, ia mengingatkan agar pihak berwenang tidak berlebihan dalam melakukan protokol kesehatan.

"Saya juga memperingatkan agar dilakukan secara terukur jangan sampai menimbulkan juga langkah-langkah penyaringan atau screening yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung."

"Terapkan protokol kesehatan dengan baik sehingga memastikan bahwa kesehatan para pemudik itu betul-betul memberikan keselamatan bagi warga yang ada di desa," ucapnya. 

#PLN Beri Respons Begini setelah Jokowi Umumkan Biaya Listrik Gratis dan Diskon selama 3 Bulan

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul PLN Beri Respons Begini setelah Jokowi Umumkan Biaya Listrik Gratis dan Diskon selama 3 Bulan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved