Riwayat Perjalanan Hidup Bob Hasan, dari Anak Pedagang Tembakau, 'Raja Hutan' hingga Ketua Atlet

Bob Hasan merupakan anak pedagang tembakau yang nenek moyangnya merupakan imigran dari Propinsi Fujian (China).

tribunnews.com/abdul majid
Bob Hasan meninggal dunia hari ini, Selasa (31/3/2020) 

TRIBUNBATAM.id - Pukul 11.WIB, kabar duka terdengar, Bob Hasan meninggal dunia.

Bob Hasan menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (31/03/2020).

Sosok Bob Hasan tentu sudah familiar bagi masyarakat Indonesia.

Bob Hasan lahir di Semarang pada 1931 dalam keluarga pedagang tembakau China. Sepanjang hidupnya, ia selalu dikaitkan dengan sosok Presiden ke-2 Indonesia Soeharto.

Bagaimana awal persahabatan Bob Hasan dengan Soeharto?  

Menurut tulisan Christopher Barr berjudul “Bob Hasan, the Rise of Apkindo, and the Shifting Dynamics of Control in Indonesia’s Timber Sector”, Bob Hasan yang lahir lahir di Semarang tahun 1931 dengan nama The Kian Seng (alias Zheng Jiansheng).

Bob Hasan merupakan anak pedagang tembakau yang nenek moyangnya merupakan imigran dari Propinsi Fujian (China).

Di masa mudanya, Bob Hasan sempat sekolah di Belanda, dimana dia mulai berkenalan dengan pebisnis Indonesia yang sering berkunjung ke Amsterdam.

Dia kembali ke Indonesia sekitar pertengahan dekade 1950-an, dan sempat menjadi pekerja kasar.

Peruntungannya mulai berubah saat dia mampu menjalin koneksi dengan beberapa perwira Kodam Diponegoro (Jawa Tengah).

Dia diadopsi menjadi anak oleh Jendral Gatot Subroto, Pangdam Diponegoro.

Perjalanan bisnis Bob Hasan di industri perkayuan dimulai dengan persahabatannya dengan Soeharto, yang diangkat sebagai Pangdam Diponegoro, menggantikan Jendral Gatot Subroto yang naik pangkat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat.

Saat itu, para perwira Kodam Diponegoro banyak terlibat penggalangan dana melalui beberapa penyelundupan dan pengutipan biaya administrasi atas barang-barang yang beredar di Jawa Tengah, untuk menutupi kekurangan biaya operasional tentara.

Tahun 1957, kegiatan penggalangan dana ini semakin terkonsolidasi dengan penyitaan asset-aset yang ditinggalkan Belanda yang di propinsi tersebut seperti pabrik dan perkebunan.

Sebagai Pangdam Soeharto mendirikan beberapa perusahaan, dan paling tidak dua Yayasan, untuk mengatur peredaran, distribusi dan pemasaran komoditas penting di Jawa Tengah.

Bob Hasan berperan penting dalam menjalankan perusahaan tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved