TRIBUN WIKI
ASAL Mula Nama Kue Batang Buruk, Kuliner Khas Kepri dan Cara Membuatnya
Kue batang buruk adalah salah satu hidangan kue kering khas Kepri yang banyak ditemukan di Tanjungpinang dan Bintan.
TRIBUNBATAM.id - Provinsi Kepulauan Riau memiliki beragam kuliner khas yang menggugah selera.
Tak hanya makanan berat, makanan ringan seperti aneka kue juga banyak ditemukan di provinsi ini.
Salah satunya adalah kue batang buruk.
Kue ini merupakan hidangan kue kering yang umumnya selalu disajikan saat Hari Raya Idul Fitri.
Selain itu, kue batang buruk juga sering dihidangkan untuk menyambut tamu maupun dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Kue yang terbuat dari tepung ini memiliki ukuran yang relatif kecil, yakni sekitar 3-4 cm saja.
Umumnya, kue batang buruk banyak ditemukan di wilayah Bintan dan Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Sejarah
Melansir dari situs resmi Kemdikbud, nama kue batang buruk bermula dari kisah cinta Wan Sinari, putri sulung Baginda Raja Tua yang memerintah di Kerajaan Bintan sekitar 450 tahun silam.
Sang putri memendam cinta kepada seorang pemuda tampan yang pemberani bernama Raja Andak.
Ia bergelar Panglima Muda Bintan.
Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan.
Lelaki idamannya itu lebih memilih Wan Inta, adik kandung Wan Sinari.
Untuk mengusir galau di hati, Wan Sinari menyibukkan diri di dapur bersama dayang-dayang istana.
Ia berhasil membuat sebuah penganan unik, jika digigit, kue itu akan hancur berderai.