VIRUS CORONA DI KARIMUN

Gunakan Rapid Test, 1 PDP Covid-19 Berstatus Rekatif Positif, Kadinkes Karimun Tunggu Hasil Uji Lab

Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP)Covid-19 di Kabupaten Karimun, Kepri ditemukan reaktif atau rapid positif saat pemeriksaan menggunakan rapid test

TribunBatam.id/Elhadif Putra
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi menyebutkan, terdapat satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang ditemukan reaktif atau rapid positif saat pemeriksaan menggunakan rpaid test. 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri mulai memeriksa Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 menggunakan rapidt test.

Hasilnya satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang diperiksa ditemukan reaktif atau rapid positif. Pasien tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki.

Namun Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan, reaktif positif terhadap pasien belum dapat dinyatakan positif mengidap virus Corona.

"Memang hasil rapid test ada satu yang rapid test positif. Tetapi bukan berarti dinyatakan positif," kata Rachmadi, Rabu (1/4/2020).

Rachmadi menjelaskan pasien dapat dinyatakan positif atau negatif terpapar virus Corona, apabila hasil swab test dari laboratorium telah keluar.

Untuk pasien yang reaktif positif rapid test tersebut sebelumnya telah diisolasi dan diambil sampelnya.

Namun saat ini Gugus Satgas masih menunggu hasilnya. Hingga Rabu (1/4/2020) siang, sebanyak 28 orang dicek kesehatannya menggunakan rapid test.

Rapid tes itu digunakan terhadap 16 Orang Dalam Pemantauan (ODP) delapan tenaga kesehatan dan empat PDP.

"Rapid 28 dan reaktif rapid satu," terang Rachmadi.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 2.400 rapid tes tiba di Karimun. Rapid tes tersebut diserahkan oleh Plt Gubernur Kepri Isdianto kepada Bupati Karimun Aunur Rafiq pada pekan lalu.

Saran Kadinkes Kepri Gunakan Rapid Test

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana meminta penggunaan rapid test dapat digunakan secara efektif serta tepat sasaran.

Selain ketersediaan rapid test yang masih terbatas, penggunaan rapid test menurutnya kurang berjalan optimal.

Hal ini disebabkan rapid test tidak dapat memperlihatkan hasil jika tes dilakukan 1 sampai 8 hari masa kontak dengan orang yang positif virus Corona atau berstatus PDP Covid-19.

Ia mengungkapkan, hari ke-8 antibodi baru bekerja melawan virus. Saat itu yang paling cocok dilakukan tes kesehatan melalui rapid test.

Dari 3.600 unit rapit test yang ada, sebanyak 1.600 unit telah didistribusikan ke sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kepri.

"Dari pengalaman beberapa hari ini, ternyata sebagian penggunaan rapid test tidak berjalan optimal," ujar Tjetjep yang masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kepri, Selasa (31/3/2020).

Masih Jomblo? Tak Perlu Sedih, Menjomblo Ternyata Mampu Tingkatkan Rasa Percaya Diri Kamu

Pria Kehilangan Indra Perasa & Penciuman karena Virus Corona, Tak Bisa Rasakan Pedasnya Saos Cabai

Ia menjelaskan, perlawanan antibodi terhadap virus itu menunjukkan kondisi reaktif sehingga jika orang yang mengalami kontak dengan orang positif Covid-19 dalam masa inkubasi hari 1 sampai 8 sudah dapat dipastikan hasilnya negatif.

"Rapid test akan menunjukan keefektifannya jika masa inkubasi sudah memasuki hari ke 9, dan seterusnya selama masa inkubasi berakhir," jelasnya.

Sementara itu, orang yang dinyatakan reaktif, meskipun tanpa gejala (tampak sehat) tetap harus dikarantina, karena virus itu ada dalam tubuhnya.

"Bagi teman-teman yang mengalami gejala demam,batuk kering, dan sesak napas dapat memeriksakan dirinya ke rumah sakit rujukan seperti di Kepri," sebutnya.

Bantuan Pemprov Kepri untuk Karimun

Alat Pelindung Diri (APD) dan rapid tes untuk penanganan virus Corona tiba di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto menyerahkan lansung perlengkapan itu ke Bupati Karimun, Aunur Rafiq.

Bantuan diserahkan di aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Jumat (27/3/2020) sore.

Jumlah APD yang diterima Pemerintah Kabupaten Karimun di antaranya 200 set APD, rapid tes sebanyak 2.400 unit dan 1.000 vitamin bagi tenaga medis.

Pemerintah Provinsi Kepri juga menyerahkan bantuan uang senilai Rp 1,5 miliar.

Untuk rapid tes akan digunakan bagi tenaga medis, Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Diutamakan bagi PDP dan tenaga kesehatan," kata Isdianto.

Butuh 10 Set APD Sehari

Minimnya Alat Pelindung Diri (APD) dialami tenaga medis yang menangani pesien virus Corona di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani.

Direktur RSUD Muhammad Sani, Zulhadi yang dikonfirmasi TribunBatam.id mengatakan ketersediaan APD masih cukup hingga 10 hari kedepan.

Rumah sakit pelat merah yang berada di jalan Poros tersebut merupakan fasilitas kesehatan bagi penderita virus Corona.

"Tentu APD terbatas. Sampai saat ini masih mampu untuk 10 hari kedepan," kata Zulhadi, Rabu (25/3/2020) siang.

Zulhadi menjelaskan, setiap harinya RSUD Muhammad Sani membutuhkan sebanyak 10 set APD. Dimana setiap APD hanya bisa dipakai sekali saja.

"Untuk saru orang satu set. Dengan adanya shift pegawai dan dokter kita butuh 10 APD sehari untuk ruang isolasi," jelasnya.

Zulhadi berharap, menjelang 10 hari kedepan, bantuan penambahan APD sudah tiba di RSUD Muhammad Sani.

"Kami harapkan minggu ini atau minggu depan sudah masuk tambahan," harapnya.

Bantuan tersebut datang dari Gugus Tugas Penanggulangan Kabupaten Karimun, Pemerintah Provinsi ataupun para donatur.

"Kemarin ada bantuan dari APINDO dan PSMTI. Kami akan sangat terbantu jika ada donatur lagi yang membantu," ujarnya.

Selain RSUD Muhammad Sani, sejumlah fasilitas kesehatan lain juga disiapkan dalam penanggulangan wabah virus corona di Karimun.

Hingga Rabu (25/3/2020), satu pasien dinyatakan positif terpapar virus corona dan dirawat di ruang isolasi RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved