TRIBUN WIKI
Benarkah Konsumsi Tahu Bisa Tingkatkan Kesehatan Jantung? Simak Penjelasannya
Tahu merupakan salah satu sumber protein nabati yang baik untuk kesehatan tubuh. Benarkah tahu baik untuk kesehatan jantung?
TRIBUNBATAM.id - Selama ini, tahu dikenal sebagai salah satu makanan kaya protein nabati.
Sebagaimana diketahui, zat gizi ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya untuk perbaikan sel-sel yang rusak.
Selain itu, tahu ternyata mampu meningkatkan kesehatan jantung.
Hal ini lantaran tahu memiliki kandungan senyawa isoflavon.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation yang memberikan informasi tentang manfaat kesehatan isoflavon.
Hasilnya menunjukkan bahwa tahu dan makanan berbasis kedelai lainnya dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Kandungan isoflavon yang terdapat dalam makanan nabati seperti tahu lah yang bermanfaat dalam menyehatkan jantung.
Kontroversi kedelai
Melansir Warta Kota Wiki, pada tahun 1999, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menyetujui pemberian label pada produk berbasis kedelai.
Label itu menyatakan bahwa makan makanan berbasis kedelai mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Namun, sejak itu, banyak studi meneliti tentang manfaat kesehatan makanan berbasis kedelai dan menunjukkan hasil beragam.
Sebagai konsekuensinya, pada tahun 2007, FDA mengumumkan bahwa mereka akan meninjau bukti makanan berbasis kedelai dan kesehatan jantung.
Pada 2017, mereka mengusulkan mencabut klaim kesehatan bahwa makanan berbahan dasar kedelai mengurangi penyakit jantung, mengingat bukti saling bertentangan dalam penelitian mereka.
Dari penelitian itu, diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang manfaat makanan berbasis kedelai untuk kesehatan jantung.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyatakan, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat.
Bukti menunjukkan, diet nabati tinggi serat dan rendah garam, gula, dan lemak jenuh dan lemak trans.
Kemudian, Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat mencantumkan makanan nabati terutama dalam rekomendasi pola makan sehat.
Memahami bagaimana dan mengapa sumber makanan tertentu berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan adalah penting.
Dokter juga dapat membantu orang yang ingin menerapkan pola makan yang paling cocok untuk mereka.
Tiga studi utama
Studi ini menggunakan data dari tiga studi terpisah mencakup total 168.474 wanita dan 42.226 pria.
Setiap penelitian itu melacak para partisipan selama lebih dari 20 tahun.
Partisipan semuanya bebas dari penyakit jantung dan kanker pada awal studi.
Setiap 2-4 tahun, para peserta menerima survei nutrisi untuk melengkapi.
Lalu, para peneliti memperoleh informasi penyakit jantung mereka dari catatan medis atau sertifikat kematian dalam kasus seseorang meninggal karena penyakit jantung.
Studi mempertimbangkan berbagai faktor pembaur yang memengaruhi penyakit jantung untuk mencoba mengidentifikasi secara tepat bagaimana isoflavon memengaruhi kesehatan jantung.
Manfaat isoflavon sedang
Setelah menganalisis data, penelitian ini menemukan bahwa secara umum, asupan isoflavon lebih tinggi dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit jantung.
Termasuk isoflavon pada tahu yang dimakan secara mandiri oleh partisipan.
Studi ini juga menemukan bahwa manfaat makan tahu sangat nyata bagi wanita sebelum menopause.
Setelah menopause, para peneliti hanya mencatat hubungan yang jelas antara konsumsi tahu dan pengurangan risiko penyakit jantung pada wanita yang tidak menggunakan terapi hormon.
Sementara penelitian menunjukkan hubungan antara tahu dan isoflavon di satu sisi dan pengurangan risiko penyakit jantung di sisi lain.
Namun tidak dijelaskan mengapa atau bagaimana proses tahu dan pengurangan risiko penyakit jantung itu bekerja.
Dr Qi Sun, associate professor di departemen nutrisi di Harvard University MA dan peneliti menilai, tahu sebagai makanan ajaib untuk kesehatan.
Dia percaya bahwa seseorang harus mempertimbangkan semua aspek diet ketika melakukan perubahan pola makan.
Menurutnya, tahu dan makanan nabati isoflavon lainnya kaya sumber protein yang sangat baik dan merupakan alternatif untuk protein hewani.
Sun juga menjelaskan, mengendalikan faktor-faktor pengganggu lainnya yang dapat memengaruhi kesehatan jantung.
Menurut dia, penelitian lebih lanjut perlu diperlukan untuk menguraikan secara tepat nilai yang ditawarkan isoflavon. (TRIBUNBATAM.id/WIDI WAHYUNINGTYAS)