TRIBUN WIKI
SEJARAH Bandara Internasional Hang Nadim, Mulai Beroperasi Tahun 1985
Bandara Hang Nadim merupakan satu-satunya bandara di kota Batam dan memiliki landasan pacu terpanjang di Indonesia.
TRIBUNBATAM.id - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah tempat umum menjadi sepi karena orang memilih berada di rumahnya sesuai anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing.
Tempat umum yang biasanya ramai kini sepi adalah bandara.
Bandar Udara Internasional Hang Nadim sebagai satu-satunya bandara di kota Batam pun mengalami penurunan penumpang yang sangat tajam.
Jika biasanya, jumlah penumpang yang melewati Bandara Hang Nadim Batam masih berada di kisaran angka 7000-an penumpang, kini angka itu merosot tajam menjadi 2.000 penumpang.
Bandara ini sebelumnya terbilang cukup padat karena menjadi salah satu pilihan bagi perantau yang ingin datang ke Batam maupun pulang ke kampung halaman.
Selain itu, bandara ini juga digunakan oleh wisatawan domestik maupun asing yang tidak bisa menggunakan penyeberangan feri untuk menuju ke Batam.
Sebagai penyedia transportasi udara, Bandara Hang Nadim dilengkapi dengan landasan pacu sepanjang 4.025 meter.
Landasan pacu tersebut merupakan yang terpanjang di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara setelah Bandara KLIA, Malaysia.
Bandara ini mampu menampung pesawat jenis Airbus dan 18 pesawat jenis Boeing 767 berbadan lebar.
Sejarah Bandara Hang Nadim
Bandar Udara Internasional Hang Nadim merupakan satu-satunya bandara di kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Bandara ini dibangun diatas lahan seluas 1.760 hektare dengan ketinggian daratan yakni 38 meter di atas permukaan laut.
Adapun penamaannya sendiri mengadopsi nama seorang pahlawan asal Kesultanan Malaka, yakni Laksamana Hang Nadim yang berjuang melawan Portugis.
Sebelum bandara ini dibangun, metode transportasi utama dari dan menuju kota Batam adalah menggunakan penyeberangan ferry.
Namun karena dirasa kurang efektif, terutama untuk daerah yang jauh dari Batam, dibangunlah sebuah bandara yang jangkauannya lebih luas.