TRIBUN WIKI

WASPADALAH! Ini 5 Gejala Umum Kerusakan Hati, Perut Bengkak hingga Kuning

Hati adalah organ yang berperan penting dalam proses detoksifikasi tubuh. Berikut ini 5 gejala adanya kerusakan hati yang harus diwaspadai.

kompas.com
Ilustrasi sakit perut sebagai salah satu gejala kerusakan hati 

TRIBUNBATAM.

id - Salah satu organ paling penting dalam tubuh manusia adalah hati.

Organ ini memegang peran penting bagi tubuh, salah satunya adalah detoksifikasi darah.

Selain itu, hati juga berfungsi menguraikan dan mengasimilasi nutrisi.

Hati adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh Anda.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan hati agar terhindar dari kerusakan organ. 

Kerusakan hati sering tidak diketahui sampai pada tahap lanjut.

Kondisi hati rusak dapat disebabkan oleh sejumlah faktor seperti genetika, keracunan, konsumsi alkohol berlebih, atau penyakit jangka panjang.

Untuk itu, penting untuk memahami gejala kerusakan hati agar bisa ditangani sedini mungkin.

Berikut lima gejala umum kerusakan hati ini harus diwaspadai melansir Warta Kota Wiki dari Health & Human Resourch  :

1. Perut bengkak

Kebanyakan orang akan mengaitkan perut bengkak dengan obesitas atau kehamilan. Namun, itu mungkin juga menjadi indikator asites atau cairan di rongga perut.

Perut bengkak adalah kondisi yang ditandai  penumpukan cairan di dalam area perut. Asites diketahui disebabkan karena hati yang rusak.

Penyebab umum kondisinya adalah sirosis hati alkoholik, kanker hati.

Selain daerah perut bengkak, pasien yang menderita asites juga akan mengalami pembengkakan pada kaki.

Perawatan kondisi ini termasuk pengurangan asupan natrium dalam makanan dan pemberian diuretik. Jika tidak diobati, transplantasi hati mungkin diperlukan.

2. Penyakit kuning

Penyakit kuning adalah salah satu cara termudah untuk mendeteksi kerusakan hati.

Kondisi itu ditandai dengan kulit menguning dan bagian putih mata Anda.

Kulit kuning  terjadi ketika hati tidak mampu menghilangkan bilirubin (empedu) secara efektif dari sel darah merah.

Mengobatinya membutuhkan diagnosis dan pengobatan penyakit hati yang mendasarinya.

3. Nyeri di daerah perut kanan atas

Nyeri di daerah perut kanan atas merupakan indikator dari hati yang meradang.

Peradangan hati disebabkan karena sejumlah kondisi termasuk virus hepatitis, sirosis, dan asites.

Dalam beberapa kasus, minum obat penghilang rasa sakit bisa mengurangi rasa nyeri untuk sementara.

Namun, obat yang dijual bebas tidak mengobati penyebab peradangan yang mendasarinya.

Selain itu, beberapa obat bebas dapat menyebabkan perkembangan kerusakan hati.

4. Urine dan feses berubah warna

Warna urine dan feses bisa berubah sesekali tergantung pada apa yang Anda makan dan minum.

Namun, jika urine Anda berubah menjadi kuning pucat dan tinja menjadi lebih ringan dan tetap seperti itu untuk waktu lama, Anda diduga memiliki penyakit hati.

Salah satu fungsi utama hati adalah pemecahan bilirubin dan memfasilitasi pengangkatannya dari tubuh melalui tinja.

Kotoran mendapat rona cokelat dari bilirubin.

Dalam kasus hati tidak dapat memecah bilirubin, melainkan berpindah ke ginjal dan diekskresikan dalam urine.

Efeknya mengubah urine menjadi kuning tua sementara tinja kehilangan warna cokelat tua.

5. Kelelahan kronis

Salah satu gejala paling umum dari kerusakan hati adalah kelelahan konstan dan kelemahan otot.

Hal itu juga dapat menunjukkan bahwa kerusakan hati berada pada tahap lanjut.

Salah satu fungsi hati adalah penyimpanan dan pemecahan glukosa yang memicu sel-sel tubuh.

Hati rusak tidak dapat secara efektif melepaskan glukosa yang dibutuhkan untuk kebutuhan energi tubuh.

Dengan demikian, pasien dengan kerusakan hati akan mengalami kelelahan kronis dan dalam kasus serius dapat menyebabkan kebingungan mental bahkan koma.

Kerusakan hati dapat ditandai dengan sejumlah gejala. Jika terdeteksi dini, kondisinya dapat dikelola dan diobati.

Oleh karena itu penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.  (TRIBUNBATAM.id/WIDI WAHYUNINGTYAS)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved