VIRUS CORONA DI BATAM

Sempat Disorot, Ruang Isolasi Pasien Corona di RSUD Embung Fatimah Dipasang CCTv dan Sirkulasi Udara

Sempat menjadi sorotan, ruang isolasi Covid-19 di RSUD Embung Fatimah Kota Batam, Provinsi Kepri terus ditingkatkan.

TribunBatam.id/Istimewa
Tenaga medis di RSUD Embung Fatimah, Kota Batam, Provinsi Kepri memeriksa kelengkapan peralatan di rumah sakit itu. Ruang isolasi untuk pasien Covid-19 kini dilengkapi dengan CCTv dan fasilitas pendukung lainnya untuk menunjang kenyamanan pasien selama dirawat di rumah sakit. 

Akan tetapi waktu itu saat menangani pasien Covid-19, memang diakuinya belum ada alat untuk tekanan negatif. Ruangan isolasi saat ini juga tidak memiliki air conditioner (AC).

Rayakan Ulang Tahun Uya Kuya Saat Virus Corona Merebak, Sang Istri Pilih Gunakan Lilin Palsu

Tidak Hanya Fisik, Pelatih Robert Albert Juga Jaga Mood Pemain Agar Selalu dalam Kondisi Bagus

“Memang tidak boleh pakai AC, jadi situasi ruangan panas, tidak ada kipas juga, karena tidak diperbolehkan juga,” jelasnya.

Selain itu alat tekanan negatif disuatu ruangan memang sangat diperlukan bagi pasien COVID-19 sebagai ganti pendingin ruangan. Namun satu alat itu terbilang mahal, diperkirakan Rp 400 juta.

“Sedangkan untuk satu alat itu digunakan untuk hanya untuk satu ruangan saja,” ucapnya.

Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona di Batam semakin hari semakin meningkat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam berencana akan menempatkan PDP di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD-EF).

Tim medis menempatkan ruang isolasi di Gedung yang baru RSUD-EF yang dinamakan Gedung Kirana.

Kapasitas Gedung Kirana bisa menampung PDP mencapai 40 orang.

"Saya sudah mengumpulkan seluruh Direktur Rumah Sakit di Kota Batam, karena kasus PDP makin membludak, Gedung yang kita pakai adalah gedung baru, yaitu gedung Kirana yang baru di bangun. Sehingga nanti kapasitas nya menjadi 40 TT," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi.

Diakuinya pihaknya berencana mengisi seluruh ruang isolasi di RSUD-EF. Sehingga bisa menampung sebanyak 40 pasien isolasi Covid-19.

Sementara itu, kata Didi, ada beberapa fasilitas yang masih belum memadai digedung Kirana tersebut.
Diantaranya anterom (partisi ruangan) dan kebutuhan tenaga medis.

Untuk kebutuhan anterom (partisi), kata Didi, sangat dibutuhkan. Layaknya seperti ruang isolasi pada umumnya.

Pembuatan partisi ini rencananya akan diselesaikan dengan dana CSR dari pengusaha Batam.

"Pembenahan/anterom ruangan segera di kerja kan," tuturnya.

Selain itu, pihaknya masih membutuhkan tenaga medis. Mengingat tenaga medis yang bertugas di RSUD-EF masih belum mencukupi. Kapasitas 40 pasien membutuhkan 100 orang tenaga medis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved