VIRUS CORONA DI BATAM

Sempat Disorot, Ruang Isolasi Pasien Corona di RSUD Embung Fatimah Dipasang CCTv dan Sirkulasi Udara

Sempat menjadi sorotan, ruang isolasi Covid-19 di RSUD Embung Fatimah Kota Batam, Provinsi Kepri terus ditingkatkan.

TribunBatam.id/Istimewa
Tenaga medis di RSUD Embung Fatimah, Kota Batam, Provinsi Kepri memeriksa kelengkapan peralatan di rumah sakit itu. Ruang isolasi untuk pasien Covid-19 kini dilengkapi dengan CCTv dan fasilitas pendukung lainnya untuk menunjang kenyamanan pasien selama dirawat di rumah sakit. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah terus berbenah dalam melengkapi sarana dan prasarana Ruang Isolasi Gedung Kirana.

Ini dilakukan agar pelayanan yang diberikan kepada pasien positif Covid-19 bisa lebih baik.

Pembenahan yang sedang dilakukan adalah pemasangan CCTv di ruang isolasi dan control room, serta peningkatan kualitas sirkulasi udara di ruang isolasi.

"Iya, PDP di Gedung Kirana sudah sembuh dan boleh pulang. Doakan semoga semua warga Batam sehat, dan tidak ada yang masuk di gedung ini," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) sekaligus juru bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam, Azril Apriansyah, Minggu (5/4/2020).

Fasilitas di ruang isolasi ini sempat menjadi perhatian dalam rapat koordinasi (rakor) bersama DPRD Kota Batam, Kamis (2/4/2020).

Direktur RSUD Embung Fatimah, Ani Dewiyana berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas di Gedung Kirana. Pihaknya sudah mengevaluasi selama ini dalam penanganan pasien Covid-19, kedepan mereka akan membuat perawatan infeksius.

"Jadi sebelum masuk ruangan isolasi akan ada ruangan gitu pak. Bisa disekat pakai kaca. Sehingga bisa dilihat dari situ kondisi pasien," kata Ani, saat rapat koordinasi (rakor) bersama DPRD Kota Batam.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Seperti CCTv, monitor layar hingga bel.

“Kedepan kami juga menyiapkan penyedot udara di ruangan itu," ucapnya.

Dalam membuat fasilitas ini pun pihaknya memiliki kendala. Ia mengeluhkan ketersediaan tukang untuk membenahi fasilitas yang ada.

"Sekarang cari tukang pun susahnya minta ampun pak. Kami punya uang saja untuk bayar, mereka tak bersedia. Alasan mereka takut tertular atau apalah. Tapi kami tetap akan upayakan gimanapun caranya pak," ungkapnya.

Ani juga menjelaskan mengenai gedung kirana yang dipakai untuk ruang isolasi merawat pasien. Ia mengatakan gedung itu dibangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan selesai pada Desember 2019.

“Jadi yang selesai Desember sebenarnya bukan untuk Covid-19," katanya.

Namun saat situasi pandemi global sekrang ini, pihaknya kemudian menyulap gedung kirana untuk ruang isolasi bagi pasien virus Corona yang diketahui merupakan penyakit menular.

“Kami mengusahakan agar sesuai standar, idealnya setiap ruangan itu memiliki tekanan negatif,” kata dia.

Akan tetapi waktu itu saat menangani pasien Covid-19, memang diakuinya belum ada alat untuk tekanan negatif. Ruangan isolasi saat ini juga tidak memiliki air conditioner (AC).

Rayakan Ulang Tahun Uya Kuya Saat Virus Corona Merebak, Sang Istri Pilih Gunakan Lilin Palsu

Tidak Hanya Fisik, Pelatih Robert Albert Juga Jaga Mood Pemain Agar Selalu dalam Kondisi Bagus

“Memang tidak boleh pakai AC, jadi situasi ruangan panas, tidak ada kipas juga, karena tidak diperbolehkan juga,” jelasnya.

Selain itu alat tekanan negatif disuatu ruangan memang sangat diperlukan bagi pasien COVID-19 sebagai ganti pendingin ruangan. Namun satu alat itu terbilang mahal, diperkirakan Rp 400 juta.

“Sedangkan untuk satu alat itu digunakan untuk hanya untuk satu ruangan saja,” ucapnya.

Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona di Batam semakin hari semakin meningkat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam berencana akan menempatkan PDP di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD-EF).

Tim medis menempatkan ruang isolasi di Gedung yang baru RSUD-EF yang dinamakan Gedung Kirana.

Kapasitas Gedung Kirana bisa menampung PDP mencapai 40 orang.

"Saya sudah mengumpulkan seluruh Direktur Rumah Sakit di Kota Batam, karena kasus PDP makin membludak, Gedung yang kita pakai adalah gedung baru, yaitu gedung Kirana yang baru di bangun. Sehingga nanti kapasitas nya menjadi 40 TT," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi.

Diakuinya pihaknya berencana mengisi seluruh ruang isolasi di RSUD-EF. Sehingga bisa menampung sebanyak 40 pasien isolasi Covid-19.

Sementara itu, kata Didi, ada beberapa fasilitas yang masih belum memadai digedung Kirana tersebut.
Diantaranya anterom (partisi ruangan) dan kebutuhan tenaga medis.

Untuk kebutuhan anterom (partisi), kata Didi, sangat dibutuhkan. Layaknya seperti ruang isolasi pada umumnya.

Pembuatan partisi ini rencananya akan diselesaikan dengan dana CSR dari pengusaha Batam.

"Pembenahan/anterom ruangan segera di kerja kan," tuturnya.

Selain itu, pihaknya masih membutuhkan tenaga medis. Mengingat tenaga medis yang bertugas di RSUD-EF masih belum mencukupi. Kapasitas 40 pasien membutuhkan 100 orang tenaga medis.

"Jadi solusinya adalah semua Rumah Sakit sekota Batam akan membantu tenaga medis antara 5 hingga 8 org per Rumah Sakit," kata Didi.

Terima Papan Bunga dari Warga

Dukungan bagi petugas medis yang menangani pasien virus corona (covid-19) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah (EF) terus mengalir dari kalangan masyarakat.

Dukungan itu disampaikan melalui papan bunga yang dipajang oleh warga di pintu masuk tiketing rumah sakit.

Pantauan TRIBUNBATAM.id, Rabu (1/4/2020) di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Embung Fatimah yang berada di Batu Aji itu, sejumlah papan bunga terpampang di deretan pintu masuk rumah sakit.

Papan bunga itu bertuliskan ucapan terimakasih dan dukungan bagi tim medis yang telah mengabdikan dirinya untuk menangani pasien covid-19.

"Terimakasih pahlawan kami, dokter, perawat dan seluruh tim medis dengan ikhlas 24 jam melawan covid-19,"

Demikian kata-kata yang tertulis di papan bunga tersebut.

Selain itu, beberapa papan bunga lainnya juga bertuliskan "Ayo semangat para pejuang medis untuk menyelamatkan negeri ini dari virus corona, doa kami untuk kalian".

VIDEO - Kapolsek Batuaji Geram, Bubarkan Warga Batam yang Berkerumun di Luar Rumah

Abaikan Seruan Tetap di Rumah Saat Negara dalam Status Lockdown, Warga Terlihat Ramai ke Taman

Humas RSUD Embung Fatimah, Novi mengatakan sederet papan bunga yang ada di RSUD merupakan bentuk dukungan warga terhadap petugas medis yang terus bekerja melawan covid-19.

"Tidak tau siapa dan darimana saja yang memasangnya, namun setiap 2 hari sekali papan bunga itu datang bergantian dan dipampang di pintu masuk rumah sakit," ujar Novi.

Papan bunga yang mendukung tim medis merupakan bentuk dukungan warga kepada kita.

"Iya tentunya kita sampaikan terimakasih kepada mereka, walau hanya papan bunga namun itu sangat bermakna dan mendorong semangat kita petugas medis untuk menangani pasien covid-19," ucapnya. (TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi/Beres Lumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved