VIRUS CORONA DI KARIMUN
Masih Diisolasi, Kadinkes Karimun Ungkap Pasien Reaktif Rapid Test Covid-19 Terus Membaik
Dinkes Karimun menunggu hasil uji laboratorium terhadap 1 pasien reaktif rapid test Covid-19. Meski diisolasi, kondisinya semakin membaik.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Kondisi pasien reaktif rapid test Covid-19 di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri semakin membaik.
Saat ini pasien tersebut masih diisolasi di fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun.
"Kondisinya membaik. Hasilnya (tes laboratorium) belum keluar," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Senin (6/4/2020).
Rachmadi menyebutkan kondisi pasien reaktif rapid test tersebut juga tidak mengalami stres saat diisolasi.
Pasien berjenis kelamin laki-laki itu masih dapat berkomunikasi dengan keluarganya melalui telepon seluler.
"Iya, bisa berkomunikasi dengan keluarga. Yang penting dia tidak stres dan memiliki keinginan sembuh yang kuat," papar Rachmadi.
Berdasarkan data yang diterima dari Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun Senin, (6/4/2020), jumlah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) virus Corona bertambah dua orang.
Dengan begitu jumlah seluruh PDP di Kabupaten Karimun yang sebelumnya sebanyak sembilan orang menjadi 11 orang.
Dimana tujuh di antaranya telah selesai dan empat tengah menjalani pengawasan. Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 masih menunggu empat hasil swab test dari laboratorium.
Selain itu Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun telah melakukan rapid tes terhadap 70 orang. Hasilnya 69 negatif rapid dan 1 reaktif rapid.
Pasien Sembuh Covid-19 Sudah Dipulangkan
Warga Kabupaten Karimun yang dinyatakan sembuh Covid-19 telah dipulangkan.
Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 40-50 tahun tersebut telah keluar dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun pada Sabtu (4/4/2020).
Rachmadi menyampaikan setelah dinyatakan sembuh dari covid-19 maka pasien diperbolehkan pulang, apabila tidak ada penyakit lain yang membuatnya perlu dirawat.
"Sudah pulang ke rumahnya dua hari yang lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Senin (6/4/2020) sore.
Diketahui kabar baik akan kesembuhan pasien diterima pada Kamis (2/4/2020) pagi.
Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun telah mengirimkan enam sampel lanjutan. Hasilnya pada tes ketiga dan keempat, laboratorium menyatakan pasien negatif covid-19.
Sebelum dinyatakan positif pasien asal Kabupaten Karimun itu memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia. Ia kembali ke Indonesia pada tanggal 9 Maret 2020.
Tiga hari berada di Karimun, atau tepatnya lada tanggal 12 Maret 2020, Ia mendatangi RSUD Muhammad Sani untuk memeriksakan diri karena mengalami batuk darah.
Sejak pasien memeriksakan diri, pihak rumah sakit langsung melakukan isolasi terhadapnya.
• Wabah Corona, Apindo Kepri Serukan Semua Karyawan Wajib Pakai Masker
• UPDATE Corona di Kepri 6 April Total 10 Kasus Covid-19, 13 Reaktif Hasil Rapid Test, Cek Data Batam
10 ODP Virus Corona Dalam Keadaan Sehat
Seluruh Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sempat menjalani karantina di SMP Negeri 2 Binaan Karimun telah dipulangkan.
Mereka sempat menjalani karantina terpusat yang dilaksanakan Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun. Hasilnya, kondisi kesehatan mereka baik.
"Yang 10 orang di SMP binaan sudah semua dipulangkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi.
Sementara itu, pusat karantina atau observasi di SMA Negeri 2 Kundur di Kecamatan Kundur Utara saat ini menampung sebanyak 17 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Untuk di Kundur Utara menampung 17 orang," ucapnya.
Terhitung Minggu, (5/4/2020) pukul 12.00 WIB, sebanyak 124 orang dari 356 ODP dinyatakan telah selesai menjalani pemantauan.
Ini artinya tinggal 232 orang sedang menjalani karantina.
Sebanyak 13 ODP berada di Kecamatan Karimun, 10 di Kecamatan Tebing, 24 di Kecamatan Meral, 3 di Kecamatan Meral Barat, 26 di Kecamatan Buru, 12 di Kecamatan Belat.
Kemudian 8 orang di Kecamatan Kundur Barat, 29 di Kecamatan Kundur, 71 di Kecamatan Kundur Utara, 15 di Kecamatan Ungar, 7 di Kecamatan Durai, 13 di Kecamatan Moro dan 1 di Nyiur Permai Kecamatan Moro.
Untuk total jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 9 orang. Dimana 7 diantaranya selesai menjalani pengawasan dan dua lainnya masih dalam proses pengawasan.
Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 juga masih menunggu hasil laboaratorium terhadap 2 sampel.
"Positif Covid-19 0, sembuh dari positif 1 orang dan tidak ada pasien positif virus Corona yang meninggal dunia," tambah Rachmadi.
Hingga Minggu siang, jumlah pemeriksaan rapid sebanyak 58 orang. Hasilnya 1 reaktif Rapid dan 57 negatif rapid.
Ubah 4 Sekolah Jadi Fasilitas Karantina
Sejumlah sekolah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri dijadikan lokasi karantina Orang Dalam Pemantauan (OPD) Covid-19.
Sejumlah sekolah tersebut di antaranya SMP Negeri 2 Binaan Tebing, SMA Negeri 4 Karimun, SMA Negeri 2 Kundur dan sebuah sekolah di Kecamatan Kundur Barat.
Selain sekolah, asrama haji Kabupaten Karimun juga dipersiapkan untuk menampung para ODP virus Corona.
Sejumlah ODP sudah mulai ditempatkan di SMP Negeri 2 Tebing, Selasa (30/3/2020) siang
Sebanyak tiga ODP telah ditempatkan di sekolah yabg terletak di Bati, Kelurahan Pamak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri itu.
"Sudah ada tiga ODP yang masuk disini," kata Camat Tebing Abdul Gafar.
Di SMP Negeri 2 Tebing, ruang kelas disulap menjadi tempat karantina para ODP.
Sebanyak 10 kelas telah dipersiapkan. Masing-masing kelas akan diisi oleh 10 ODP.
Di ruang-ruang yang sebelumnya tempat proses belajar-mengajar, diberikan fasilitas seperti kasur, selimut, ember, handuk dan dispenser.
Untuk bangku, meja dan perlengkapan belajar mengajar sudah dikeluarkan.
Disana juga dibangun tenda untuk tenaga medis dan petugas keamanan yang akan berjaga.
"Tadi pagi Pak Bupati juga sudah turun meninjau kesiapannya, Insyaallah sudah siap," ujar Abdul Gafar.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi yang dikonfirmasi mengatakan ODP yang ditempatkan di sekolah-sekolah itu dikhususkan bagi berstatus primer. Sementara keluarga mereka atau ODP sekunder tetap dikarantina di rumah mereka masing-masing.
"ODP primer kita total ada 181 orang," kata Rachmadi.
Ditambahkan Rachmadi, aparat Kepolisian dan TNI akan membantu penjagaan lokasi karantina.
"Ada dapur umumnya juga. Untuk petugas kesehatan juga ada. Tapi mungkin tidak nginap," katanya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)