LIGA INDONESIA
Pemain Masih Bertanding dan Berlatih di Bulan Maret Jadi Alasan Persebaya Belum Revisi Gaji Pemain
Soal aturan gaji 25 persen, Persebaya Surabaya berusaha menaati keputusan PSSI, termasuk pembayaran gaji di bulan Maret
“Belum (merubah kontrak), kemarin situasinya kami menghindari tatap muka."
"Surat (PSSI) itu muncul di tengah himbauan pemerintah untuk mengurangi kegiatan, jaga jarak atau social distancing,” kata Ram.
“Jadi setelah libur latihan (tanggal 22 Maret,red) itu kami fokus lihat situasi. Pada akhirnya ada surat itu (di tanggal 27 Maret,red)."
"Kami memberi opsi kepada mereka apakah bertahan di Surabaya atau balik, kalau mau balik kami fasilitasi.”
"Kemungkinan, perubahan kontrak kerja paling cepat baru akan dilakukan pada bulan Mei atau ketika para pemain mulai berkumpul kembali di Surabaya."
Kini, seluruh pemain Persebaya dipersilahkan pulang sampai waktu yang belum ditentukan.
Meskipun demikian, Gelandang Persebaya Surabaya, Makan Konate tertahan di Surabaya.
Pasalnya, negara asalnya, Mali menerapkan kebijakan untuk lockdown, dan membuat Konate urung pulang ke sana.
Saat ini Makan Konate bertahan di apartemen yang disediakan oleh manajemen.
Semula, mantan pemain Arema FC ini masih berkumpul bersama David Aparecido da Silva, Mahmoud Eid, dan Aryn Glen Williams.
Namun, ketiga pemain asing Green Force tersebut memutuskan kembali ke negaranya masing-masing.
Konate tidak bisa pulang, karena negara yang dipimpin Presiden Ibrahim Boubacar Keita itu memberlakukan lockdown sejak 26 Maret.
Alhasil tidak ada penerbangan ke negaranya.
“Hingga tadi malam sudah ada 39 kasus. Bahkan bandar udara di Mali sudah menghentikan aktivitas penerbangan,” ujarnya di laman resmi klub.
Pemain kelahiran 10 November 1991 tersebut melakukan karantina mandiri di Kota Pahlawan.