TRIBUN WIKI
Anda Termasuk Orang yang Punya Alergi Dingin, Pahami Gejala Kemunculannya
Alergi dingin adalah reaksi kulit dalam kurun waktu beberapa menit setelah manusia terkena paparan dingin, baik dari air maupun udara.
TRIBUNBATAM.id - Beberapa orang mungkin mengalami gatal-gatal saat kedinginan.
Kondisi ini disebut utikaria dingin atau alergi dingin.
Alergi dingin adalah reaksi kulit dalam kurun waktu beberapa menit setelah manusia terkena paparan dingin, baik dari air maupun udara.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan alergi dingin, beberapa di antaranya termasuk berada di ruangan ber-AC, berenang, atau selepas mandi di pagi hari.
Reaksi pada kulit yang memiliki alergi dingin adalah kulit akan menjadi merah dan mengalami gatal-gatal.
Namun, gejala alergi dingin pada setiap orang mungkin akan berbeda-beda.
Beberapa orang mungkin memunculkan gejala alergi yang cenderung ringan, sementara lainnya mengalami tanda-tanda lebih parah.
Ada juga beberapa orang yang bisa sampai mengalami syok anafilaktik, yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara drastis, tidak bisa bernapas, bahkan pingsan.
Tanda-tanda
Melansir Tribunnews Wiki, gejala-gejala umum dari alergi akibat paparan suhu di bawah normal adalah:
- Gatal-gatal dan muncul ruam kemerahan
Gejala alergi dingin yang paling khas adalah munculnya ruam kemerahan di kulit dan terasa gatal.
Gejala alergi ini cenderung sulit hilang meski penderitanya berpindah ke lingkungan yang lebih hangat.
Dalam beberapa kasus, gejala alergi dapat memburuk dan bertahan hingga 24 jam atau bahkan lebih.
- Tangan bengkak
Jika setelah melakukan kontak dengan benda yang bersuhu dingin tangan Anda membengkak, maka bisa jadi Anda terkena alergi dingin.
Pembengkakan ini biasanya terjadi saat Anda memegang minuman dingin, mandi di pagi hari, dan terkena paparan suhu dingin lainnya.
Selain di tangan, pembengkakan akibat alergi juga bisa terjadi di bagian tubuh lainnya.
Bahkan dalam kasus yang paling berbahaya, pembengkakan dapat terjadi di bagian lidah dan tenggorokan dan membuat seseorang mengalami edema faring.
Jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis, hal ini dapat menyebabkan seseorang sulit bernapas dan bisa berujung pada kematian.
- Muncul bentol-bentol merah
Timbulnya bentol-bentol kemerahan atau biduran ini sama halnya dengan gejala alergi lainnya.
Paparan alergen membuat sel darah putih melepaskan histamin ke aliran darah.
Akibatnya, tubuh memberikan respon peradangan dengan memunculkan bentol merah, bengkak, gatal, dan perubahan kulit lainnya yang umum terjadi sebagai reaksi alergi.
Dokter biasanya akan menguji reaksi alergi dengan meletakkan es batu pada kulit pasien dan melihat respon peradangan yang mungkin timbul.
Jika kulit menjadi merah dan timbul ruam, maka kemungkinan besar Anda memiliki alergi dingin.
- Gejala lainnya
Gejala alergi dingin biasanya muncul 30 menit setelah terpapar suhu dingin dan bisa bertahan hingga 48 jam.
Umumnya penderita mengalami kulit kemerahan dan gatal disertai dengan demam, sakit kepala, nyeri persendian (artralgia), dan reaksi sel darah putih yang berlebihan (leukositosis) dalam darah.
Dalam kasus yang parah, alergi dingin dapat menimbulkan stres.
Terutama karena gejalanya sering disalahartikan dengan penyakit lain.
Itu sebabnya, jangan sepelekan gejala alergi yang Anda alami.
Penyebab
Alergi dingin terjadi saat kulit terpapar air dingin atau udara dingin.
Saat terpapar suhu dingin, tubuh penderita akan melepas zat kimia histamin, yaitu zat kimia yang menimbulkan reaksi alergi.
Belum diketahui mengapa udara dingin bisa menimbulkan reaksi alergi.
Memiliki kulit sensitif merupakan salah satu faktor yang diduga sebagai penyebabnya.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko alergi dingin, yaitu:
- Usia
Anak-anak dan remaja merupakan kelompok usia yang paling sering terkena alergi dingin, namun biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa tahun.
- Menderita penyakit
Seseorang yang terkena kanker atau hepatitis, serta baru saja terkena infeksi, lebih berisiko mengalami alergi dingin.
- Keturunan
Anak yang orang tuanya menderita alergi dingin juga berisiko mengalami alergi dingin.
- Infeksi
Orang yang baru-baru saja terkena infeksi, seperti pneumonia atau radang paru-paru, lebih berisiko mengalami alergi dingin.
Pencegahan
Meskipun gejala alergi dingin dapat sembuh dengan sendirinya dan dapat diredakan dengan obat-obatan, sebisa mungkin tetap hindari paparan udara dingin untuk mencegah reaksi alergi.
Pencegahan alergi dingin dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
- Melindungi kulit dari paparan udara, air, atau benda yang dingin.
- Menghindari konsumsi makanan dan minuman dingin untuk mencegah tenggorokan.
- Mengonsumsi obat sesuai resep dokter.
- Memberitahu dokter atau petugas medis sebelum operasi, untuk mencegah timbulnya reaksi alergi dingin di ruang operasi.
= Berkonsultasi dengan dokter mengenai perlu tidaknya mengonsumsi obat antihistamin, sebelum bepergian ke tempat yang cuacanya dingin.
Perawatan dan Pengobatan
Beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi alergi dingin di antaranya:
- Minum obat alergi dingin
Menggunakan obat alergi dingin seperti antihistamin dapat membantu menghentikan histamin yang menyebabkan alergi dingin.
Konsumsi obat-obatan tersebut sebelum Anda terkena paparan udara dingin.
Jangan lupa, gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan obat atau petunjuk dokter.
- Lindungi kulit dari perubahan suhu yang mendadak
Jika ingin bepergian ke daerah dataran, pastikan membawa pakaian hangat seperti jaket, celana dan baju panjang, penutup kepala, dan sarung tangan.
Sementara jika akan berenang, celupkan tangan ke dalam air terlebih dahulu dan lihat apakah Anda mengalami reaksi kulit atau tidak.
- Perhatikan asupan makanan
Untuk sementara waktu, hindari mengonsumsi makanan dan minuman dingin.
Hal ini dilakukan guna mencegah gejala alergi dingin yang Anda alami semakin parah, misalnya membengkaknya tenggorokan yang mungkin akan berakibat fatal.
- Jangan menghentikan pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter
Kondisi Anda mungkin dapat menjadi lebih buruk jika Anda tiba-tiba menghentikan penggunaan obat alergi sembarangan.
- Bawa suntikan epinefrin atau adrenalin
Jika dokter Anda meresepkan suntikan epinefrin (EpiPen, Auvi-Q, lainnya), bawalah selalu kemana pun Anda pergi untuk membantu mencegah reaksi serius ketika alergi Anda kambuh.
- Beri tahu dokter bedah terkait alergi yang Anda miliki sebelum menjalani operasi
Tim bedah dapat mempertimbangkan langkah-langkah terbaik guna mencegah munculnya serangan alergi ketika Anda berada di ruangan operasi.